Idul Fitri 2024

Efek Buruk Makan Opor dan Rendang yang Dipanaskan Berulang Kali: Bisa Sebabkan Stroke

Opor dan rendang merupakan salah satu menu masakan yang kerap disajikan saat Lebaran.Makanan ini  seolah menjadi tradisi di sebagian masyarakat dan me

Penulis: Agis Priyani | Editor: Teddy Malaka
Tribunnews
Efek Buruk Makan Opor dan Rendang yang Dipanaskan Berulang Kali: Bisa Sebabkan Stroke 

BANGKAPOS.COM - Opor dan rendang merupakan salah satu menu masakan yang kerap disajikan saat Lebaran.

Makanan ini  seolah menjadi tradisi di sebagian masyarakat dan menjadi hidangan wajib ketika Idul fitri tiba.

Saat Lebaran, opor biasanya dibuat dalam jumlah besar untuk bisa disantap bersama keluarga besar.

Namun seringkali, hidangan opor tersebut tidak langsung habis, lalu dijadikan lauk dalam beberapa hari ke depan.

Ternyata memanaskan opor ayam dan rendang sisa lebaran berkali-kali bisa berbahaya buat kesehatan tubuh loh.

Melansir KompasTV, makanan bersantan yang dipanaskan berulang kali dapat berubah menjadi lemak jenuh.

Menurut Ahli Gizi di RS Indriati Solo Baru Rista Yulianti Mataputun, lemak jenuh tidak boleh dikonsumsi berlebihan karena dapat meningkatkan risiko penyakit berbahaya, seperti penyakit jantung dan stroke.

“Jika masakan yang mengandung santan ini dipanaskan berkali-kali, akan menimbulkan lapisan minyak. Inilah yang menyebabkan masakan tersebut menjadi berbahaya,” jelas Rista.

Mengutip Bobo.Id, lemak jenuh berasal dari hewan, namun juga bisa berasal dari tumbuhan.

Ada beberapa jenis makanan yang mengandung lemak jenuh, antara lain daging merah, daging unggas, dan produk olahan susu, seperti mentega, keju, serta es krim.

Selain itu, lemak jenuh juga ditemukan dari beberapa minyak dari tumbuhan.

Nah, santan mengandung minyak alami dari kelapa, maka dari itu opor ayam dan rendang daging mengandung lemak jenuh yang tidak sebaiknya dipanaskan.

Selain tidak menganjurkan memanaskan santan berkali-kali, Rista juga mengimbau untuk tidak memasak santan terlalu lama.

“Santan sebaiknya dimasukkan terakhir (ke panci atau wajan) atau yang terpenting jangan dibiarkan terlalu lama di panas,” ujarnya.

Batas Waktu

Batas wajar memanaskan makanan yang mengandung santan seperti opor ayam dan rendang adalah sebanyak tiga kali.

Bagi yang tengah menyantap makanan ini, Rista menganjurkan untuk tetap mengonsumsi makanan kaya nutrisi seperti buah dan sayur.

“Saya rasa banyak orang pernah mengalaminya (makan opor dan rendang yang dipanaskan beberapa kali)."

"Ini masih boleh tapi frekuensinya dijaga sekitar 2-3 kali per bulan saja. Namun, jelas akan lebih baik jika masakan bersantan tak dipanaskan,” tandasnya.

Memastikan rendang dan opor tetap segar dan tahan lama tanpa harus dipanaskan berkali-kali bisa dilakukan dengan beberapa cara berikut:

1. Penyimpanan yang Tepat

Pastikan Anda menyimpan rendang dan opor di dalam wadah kedap udara yang bersih dan rapat.

Simpan dalam lemari es untuk mencegah pertumbuhan bakteri.

Selain itu, pastikan makanan sudah dingin sebelum disimpan untuk menghindari kondensasi yang dapat memicu pertumbuhan bakteri.

2. Tambahkan Bahan Pengawet Alami

Beberapa bahan pengawet alami seperti daun salam, serai, atau lengkuas dapat ditambahkan saat memasak rendang dan opor.

Bahan-bahan ini memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu menjaga makanan tetap segar lebih lama.

Efek Samping

Olahan opor ayam dan rendang mengandung santan yang termasuk ke dalam kategori lemak baik. Santan mengandung asam lemak dan trigliserida yang mudah dibakar tubuh.

Namun, jika olahan santan terlalu sering dipanaskan, lemak pada santan akan berubah menjadi lemak jenuh.

Dokter spesialis gizi klinik dari Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospital Jakarta Selatan Inge Permadhi mengatakan, olahan santan yang dipanaskan berulang kali dapat mengakibatkan peningkatan kadar kolesterol jahat.

"Peningkatan kadar kolesterol jahat itu terjadi lantaran timbulnya lapisan lemak di dalam olahan santan.

Lemak jenis inilah yang diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL)," ujar dia, dilansir dari Kompas.com (2/5/2022).

Tingginya kadar kolesterol jahat di dalam tubuh memiliki efek samping yang buruk bagi kesehatan karena memicu terjadinya penyumbatan pembuluh darah hingga penyakit jantung.

Selain meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh, memanaskan opor ayam dan rendang berulang kali juga mengurangi nilai gizi yang terkandung dalam hidangan tersebut.

Pakar gizi Institute Pertanian Bogor (IPB) Prof Ali Khomsan menyampaikan, makanan bersantan yang dipanaskan berkali-kali akan kehilangan kandungan nutrisinya.

"Tentu saja proses pemanasan bahan makanan bersantan pastilah akan menyebabkan susut gizi," kata dia, masih dari sumber yang sama.

Penurunan kandungan gizi itu terjadi karena beberapa vitamin di dalam makanan bersantan mudah larut dalam air. Sebagai contoh, vitamin B dan vitamin C.

Akibatnya, vitamin dalam hidangan bersantan itu akan rusak ketika dipanaskan berulang kali.

(Bangkapos.com/Grid.id/Kompas.com/Tribunnews.com)

 

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved