Bus yang Kecelakaan di Subang Berusia 18 Tahun, Uji KIR-nya Habis 2023, Diduga Tak Punya Izin Usaha

Bus yang Kecelakaan di Subang Berusia 18 Tahun, Uji KIR-nya Habis 2023, Diduga Tak Punya Izin Usaha

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: M Zulkodri
Tribunnews
Bus yang Kecelakaan di Subang Berusia 18 Tahun, Uji KIR-nya Habis 2023, Diduga Tak Punya Izin Usaha 

Sadira mengaku membanting setir ke arah kanan demi menghindari kecelakaan yang lebih parah.

Namun nahas, keputusannya itu tetap mengakibatkan satu pengendara sepeda motor tewas.

"Jadi tak ada pilihan lain waktu itu, lebih baik saya buang kanan dan benturkan ke tiang listrik hingga akhirnya terguling dan terhenti," ucapnya.

"Namun ternyata korbannya juga banyak. Saya tidak menyangka mobil tersebut akan terguling," imbuhnya.

Dia mengatakan, rem mobil tersebut sudah diperbaiki oleh montir dan sudah normal saat istirahat makan.

"Tapi sayang, tiba-tiba rem tersebut blong saat masuk turunan pertigaan Sariater, hingga akhirnya terjadi kecelakaan maut ini," ujarnya

Sadira mengaku hanya mengalami luka sedang.

"Saya hanya mengalami luka sedang, tidak terlalu parah seperti yang bisa dilihat saat ini."

"Hanya mengalami memar di bagian kepala tangan, dan kaki," ucapnya.

Kronologi Kecelakaan

Kecelakaan maut yang terjadi di Jalan raya Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (11/5/2024) menewaskan 11 orang.

Kecelakaan tersebut melibatkan satu bus Parawisata Putra Fajar yang mengangkut para siswa dan tenaga pendidik SMK Lingga Kencana Depok, serta tiga kendaraan sepeda motor dan satu unit kendaraan roda empat.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, peristiwa itu terjadi saat Bus Trans Putera Fajar dengan nomor pos AD-7524-OG datang dari arah selatan menuju utara Jalan Raya Sariater. 

"Pada saat melaju pada jalan yang menurun oleng kekanan menabrak kendaraan Feroza dari arah berlawanan,"

"kemudian terguling miring kekiri posisi ban kiri di atas sehingga menabrak tiga kendaraan," ujar Jules Abraham Abast, Sabtu (11/5/2024).

Bus tersebut baru berhenti setelah menabrak tiang yang ada di bahu jalan arah Subang menuju Bandung tepat didepan Masjid As Sadah.

Akibat peristiwa kecelakaan maut ini, 11 orang menjadi korban meninggal dunia, serta puluhan lainnya mengalami luka berat dan ringan.

Dari 11 orang korban tewas tersebut, 10 di antaranya adalah siswa SMK Lingga Kencana Depok sementara 1 korban lagi adalah pengendara motor.

"Informasi saat ini ada sebelas korban, di antaranya enam perempuan dan lima laki-laki."

"Semua korban kini berada di RSUD Subang," kaya Kapolda kepada wartawan di lokasi kejadian, Sabtu (11/5/2024) malam.

Motor Terbelah Dua

Ngerinya kecelakaan maut itu tergambar dari kondisi sepeda motor yang terlibat dalam musibah.

Salah satu motor itu bahkan sampai terbelah dua.

Satu bagian hanya menampakkan roda bagian depan beserta spakbor, sementara bagian lain bagian bodi ke belakang.

Belum diketahui apa jenis motor berwarna hitam tersebut.

Belum diketahui pula nasib pengendaranya apakah termasuk korban tewas atau tidak.

Dalam daftar 11 korban tewas, 1 di antaranya memang pengendara motor.

Sementara itu, Kapolda Irjen Pol Akhmad Wiyagus menyampaikan bahwa pihaknya masih mendalami peristiwa yang menewaskan sebelas orang tersebut.

"Pihak kepolisian kini mendalami peristiwa tersebut, mencari tahu penyebab pasti kecelakaan itu secara pasti," katanya.

Sementara itu, salah satu saksi mata Sandi (36) menyebutkan bahwa kendaraan yang melaju dari arah Bandung menuju Subang tersebut diduga dalam kondisi mesin mati.

"Jadi dari atas (Bandung menuju Subang) itu lampu bus sudah engga nyala, gelap gitu. Cuman lampu hazard dinyalain."

"Kalau mesin nyala pasti kedengeran suara gas terus juga masih bisa klakson. Ini engga ada suara klakson sama sekali," kata Sandi kepada Tribunjabar.id di sekitar lokasi kejadian, Sabtu (11/5/2024).

Sandi mengatakan, bus yang melaju dengan kecepatan tinggi tersebut sempat oleng sebelum menabrak sejumlah kendaraan yang melintas dari arah berlawanan.

"Jadi oleng dulu tuh bus dari atas, habis itu baru nabrak mobil Daihatsu Feroza terus motor ada tiga sampai akhirnya nabrak tiang hotel hingga tiang listrik terus kebali," ucapnya.

Ia bersama warga lainnya mengaku terkejut dengan kejadian tersebut.

"Kaget, shock juga, warga yang berani akhirnya samperin buar selamat korban," kata Sandi 

Pantauan Tribunjabar.id di lokasi sekitar pukul 22.20 WIB, proses evakuasi bus parawisata dengan nomer polisi AD 7524 OG itu berhasil.

Evakuasi bus yang terguling tersebut berlangsung sekitar tiga jam.

Evakuasi dilakukan dengan dua kendaraan derek dan satu unit truk pengangkut galon air mineral.  

Diketahui, kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 18.30 WIB tersebut diduga karena rem kendaraan blong hingga bus nahas tersebut terguling dan tergusur hingga terhenti di depan gerbang obyek wisata Sari Mas Ciater atau Masjid As-Saadah.

Selain menabrak sejumlah pohon, bus tersebut juga menghantam 3 motor di TKP.

(Bangkapos.com/TribunSumsel.com/TribunJabar.id)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved