Polisi Bidik Tersangka Baru Kasus Kecelakaan Bus Rombongan Pelajar di Subang

Polda Jabar dan Polres Subang tak tutup kemungkinan adanya tersangka lain dalam kasus kecelakaan maut bus Trans Putera Fajar di Ciater, Subang, Jawa B

|
Penulis: Agis Priyani | Editor: fitriadi
Tribunnews
Polda Jabar dan Polres Subang bakal bidik tersangka lain dalam kasus kecelakaan Bus Trans Putera Fajar di Ciater, Subang, Jawa Barat. 

Kondisi jalan hanya lurus tanpa ada tikungan sama sekali. Jalan baru menikung tepat di lokasi kejadian.

Namun, dari Rumah Makan Bang Jun sampai lokasi kecelakaan, kondisi jalan menurun panjang.

"Waktu itu, pada saat abis makan sore di Rumah Makan Bang Jun, kemudian saya melanjutkan perjalanan."

"Tapi sayang, tiba-tiba rem tersebut blong," kata Sadira, Minggu (12/5/2024), dilansir TribunJabar.id.

Saat melaju di perempatan menuju tempat wisata Sariater, rem blong mulai dirasakan Sadira.

Posisi rem mulai blong itu dirasakannya saat melintas di perempatan menuju tempat wisata Sariater.

Jarak dari pertigaan Sariater dengan Rumah Makan Bang Jun itu 300 meter.

Sedangkan dari pertigaan Sariater ke lokasi kecelakaan, maju sepanjang 400 meter.

Dengan begitu, posisi sejak Sadira merasakan rem bus blong hingga terguling hanya sekitar 400 meter.

"Saat memasuki turunan perempatan Sariater, tiba-tiba saya tekan rem, perseneling saya masukin gak masuk-masuk, ternyata anginnya tiba-tiba abis," terangnya.

Setelah mengetahui bahwa rem kendaraan yang dikemudikannya blong, Sadira mencari jalur penyelamat, tetapi tak ada.

Apabila bus terus dibawanya dalam kondisi blong, ia khawatir hal itu akan mengakibatkan banyak korban.

"Saya sudah panik saat tahu rem blong. Waktu itu mau saya terusin takut tambah banyak korban karena akan banyak kendaraan yang tertabrak nantinya," paparnya.

Atas dasar itu, ia memutuskan mengarahkan busnya ke kanan.

Alhasil, kendaraan itu menyenggol Daihatsu Feroza dan dua motor.

Ia memilih membuang bus ke arah kanan karena saat itu di depannya ada sekitar lima motor.

"Jadi tak ada pilihan lain waktu itu, lebih baik saya buang kanan dan benturkan ke tiang listrik hingga akhirnya terguling dan terhenti," ucapnya.

Namun, upayanya untuk meminimalisir jumlah korban justru gagal.

Bus yang dengan sengaja ia tabrakkan ke tiang listrik di sebelah kanan tersebut malah membuat bus terguling dan terseret.

Kejadian itu mengakibatkan 10 orang tewas, empat di antaranya karena tertindih bodi bus yang terseret saat terguling.

Sementara itu, satu korban tewas lain adalah pengendara motor.

"Saya tidak menyangka mobil tersebut akan terguling," terangnya.

Di sisi lain, Sadira mengaku dirinya hanya mengalami luka sedang.

"Saya hanya mengalami luka sedang tidak terlalu parah seperti yang bisa dilihat saat ini, hanya mengalami memar di bagian kepala tangan dan kaki," ujarnya.

(Bangkapos.com/Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved