Berita Bangka Selatan
Jelang Idul Adha, Harga Bahan Pangan di Kabupaten Bangka Selatan Cenderung Stabil
komoditas beras premium kemasan lima kilogram mengalami penurunan sebesar Rp2.000. Semula dibanderol Rp80.000 turun menjadi Rp78.000...
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan ( Basel ), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ) memastikan harga bahan pangan sangat baik menjelang hari raya Idul Adha tahun 2024.
Harga komoditas bahan pangan dari beras, bawang merah, hingga bawang putih di sejumlah pasar tradisional di Kota Toboali masih terkendali. Begitu pula dengan harga sayur-mayur masih dalam kondisi stabil.
Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMINDAG) Kabupaten Bangka Selatan, Era Fitrawati mengatakan, saat ini harga komoditas bahan pangan masih cenderung stabil menjelang hari raya Iduladha.
Dalam dua pekan terakhir pergerakan harga maupun stok berbagai komoditas kebutuhan masyarakat secara umum terbilang masih normal. Dengan begitu dipastikan harga tersebut akan terus bertahan hingga Juni 2024 mendatang.
“Sejak dua pekan ini harga bahan pokok terpantau normal dan stabil,” kata dia kepada Bangkapos.com, Rabu (22/5/2024).
Era Fitriawati mengungkapkan, komoditas beras premium kemasan lima kilogram mengalami penurunan sebesar Rp2.000. Semula dibanderol Rp80.000 turun menjadi Rp78.000. Per kilogram beras jenis itu dijual dengan harga Rp15.500. Sedangkan untuk beras jenis medium turun Rp2.000 dari semula Rp75 ribu per lima kilogram menjadi Rp73.000. Sementara per kilogram harga beras dipatok Rp14.500.
Baca juga: DLH Kabupaten Bangka Selatan Siap Sanksi Tegas Perusahaan Nakal yang Buang Limbah Sembarangan
Baca juga: Eddy Supriadi Kembalikan Formulir ke Tujuh Parpol, Siap Calonkan Diri Jadi Bupati Bangka Selatan
Baca juga: Polres Bangka Sertijab Sejumlah Kapolsek, Berikut Nama Pejabat Barunya
Begitu pula dengan harga cabai rawit mengalami penurunan Rp5.000 per kilogram sejak tiga hari terakhir. Awalnya dijual Rp70.000 ribu kini menjadi Rp65.000 per kilogram.
Sementara cabai merah keriting masih stabil pada harga Rp55.000 per kilogram. Sementara harga bawang-bawangan masih terkendali, bawang merah Rp55.000 per kilogram dan bawang putih Rp40.000 dan bawang bombai Rp30.000 per kilogram.
“Pergerakan harga tidak terlalu signifikan, misalnya bawang merah tidak ada kenaikan masih seharga Rp55 ribu sementara nasional sudah Rp60 ribu per kilogram. Di Bangka Selatan masih bertahan,” jelas Era Fitrawati.
Lebih jauh ungkapnya, untuk komoditas sayur-mayur juga masih dalam kategori aman. Kacang panjang Rp.8000 per kilogram, sawi Rp5.000 per ikat, kangkung Rp2.000 per ikat, timun Rp5.000 per kilogram, tomat dan kentang sama Rp20.000 per kilogram. Sementara gula pasir masih bertengger Rp18.000 per kilogram, telur ayam broiler Rp2.000 per butir sedangkan per kilogram dibanderol Rp30.000 dan telur ayam kampung Rp66.000 per kilogram.
Tak hanya itu, harga daging ayam broiler mengalami penurunan Rp2.000 menjadi Rp26.000 per kilogram dari semula Rp28.000 dan ayam kampung Rp68.000 per kilogram. Daging sapi Rp140.000 per kilogram, lamur Rp70.000 per kilogram dan tetelan Rp140.000 per kilogram. Guna mengintervensi kenaikan harga bahan pangan, pihaknya terus rutin melakukan koordinasi dengan distributor.
“Kita juga terus melakukan pemantauan stok di pasar maupun di gudang distributor. Kita optimis harga bahan pangan berangsur turun sebagai langkah penekanan inflasi,” ucapnya.
Meskipun begitu kata Era Fitrawati, stok bahan pokok dipastikan tetap aman dan tercukupi selama satu hingga dua bulan ke depan. Apabila sirkulasi atau pengiriman barang dari Kota Pangkalpinang menuju Kota Toboali tetap terjaga. Mengingat selama lima hari sekali pengiriman bahan pokok dilakukan dari gudang pusat di Pangkalpinang.
“Masyarakat tidak perlu panik, karena stok masih aman,” pungkas Era Fitrawati. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
| Pemkab Bangka Selatan Jalin Kerja Sama Lintas Kabupaten untuk Kendalikan Inflasi |
|
|---|
| Cegah Kaki Gajah Seumur Hidup, Filariasis Bisa Diantisipasi Lewat POPM |
|
|---|
| POPM Filariasis Bangka Selatan Capai 77 Persen, Target 2025 Naik Jadi 215 Ribu Jiwa |
|
|---|
| Penyaluran Pupuk Subsidi di Basel Capai 72 Persen, Harga Turun 20 Persen Dorong Antusias Petani |
|
|---|
| Petani Bangka Selatan Genjot Tanam Padi IP 300 di 450 Hektare Sawah, Siap Panen Akhir Tahun |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.