Daftar Larangan yang Tidak Boleh Dilakukan Umat Muslim di Bulan Muharram, Apa Saja?

Muharram merupakan bulan yang sangat istimewa dalam sejarah para nabi, karena di dalamnya terdapat berbagai peristiwa penting yang menjadi bukti kebes

Penulis: Agis Priyani | Editor: Evan Saputra
Tribunnews
Daftar Larangan yang Tidak Boleh Dilakukan Umat Muslim di Bulan Muharram, Apa Saja? 

BANGKAPOS.COM - Muharram merupakan bulan yang sangat istimewa dalam sejarah para nabi, karena di dalamnya terdapat berbagai peristiwa penting yang menjadi bukti kebesaran dan rahmat Allah SWT.

Muharram juga merupakan satu dari empat bulan haram bersama dengan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Dikutip dari buku Ensiklopedi Amalan Sunnah di Bulan Hijriyah oleh Abu Ubaidah Yusuf dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa, Nabi Muhammad bersabda,

السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمُ : ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتُ : ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Artinya: "Satu tahun itu dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram. Tiga bulan berturut-turut; Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Satu lagi adalah bulan Rajab yang terletak antara bulan Jumada Tsaniyah dan Syaban." (HR Bukhari 2958)

Banyak amalan yang dianjurkan seperti Puasa Muharram yang terdiri dari Puasa Asyura dan Puasa Tasua.

Selain amalan yang dianjurkan, ada juga larangan di bulan Muharram dan larangan di bulan suro.

Berikut beberapa larangan yang tidak boleh dilakukan umat muslim di bulan Muharram yang dirangkum dalam beberapa sumber:

Dikutip dari buku Mengenal Nama Bulan dalam Kalender Hijriyah oleh Ida Fitri Shohibah, nama Muharram berasal dari kata Arab harrama-yuharrimu-tahriiman.

Kata tersebut berarti "diharamkan". Maknanya, Muharram adalah sesuatu yang terhormat dan diharamkan dari hal-hal buruk.

Larangan di Bulan Muharram

1. Dilarang Berperang

Dalam Al-Quran, di surat al-Baqarah ayat 217, Allah SWT berfirman,

يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيْهِۗ قُلْ قِتَالٌ فِيْهِ كَبِيْرٌۗ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَكُفْرٌۢ بِهٖ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاِخْرَاجُ اَهْلِهٖ مِنْهُ اَكْبَرُ عِنْدَ اللّٰهِۚ وَالْفِتْنَةُ اَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِۗ وَلَا يَزَالُوْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ حَتّٰى يَرُدُّوْكُمْ عَنْ دِيْنِكُمْ اِنِ اسْتَطَاعُوْاۗ وَمَنْ يَّرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَاُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

Artinya: "Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, "Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Namun, menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidil Haram, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Fitnah (pemusyrikan dan penindasan) lebih kejam daripada pembunuhan." Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu jika mereka sanggup. Siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya lalu dia mati dalam kekafiran, sia-sialah amal mereka di dunia dan akhirat. Mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya."

Menurut Ro'is Suriah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (WCNU) Solo, Agus Himawan, Muharram adalah bulan yang tidak boleh untuk berperang.

"Bulan yang dimuliakan oleh Allah ini maksudnya adalah bulan yang tidak boleh orang Islam untuk berperang, harus damai," kata Agus dikutip dari TribunSolo.com, beberapa waktu lalu.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved