Breaking News

Berita Bangka Selatan

Nganggung Berkah 1 Muharram, ASN hingga Warga Toboali Makan Bareng di Alun-Alun Kota

budaya nganggung adalah tradisi khas Bangka Belitung yang perlu dilestarikan. Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong dan...

Bangkapos.com/Cepi Marlianto
NGANGGUNG BERKAH -- Ratusan masyarakat ketika tumpah ruah di Alun-alun Kota Toboali, Rabu (2/7/2025) malam. Mereka berkumpul bersama untuk mengikuti kegiatan Nganggung Berkah yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Ratusan masyarakat tumpah ruah dalam kegiatan nganggung berkah di Alun-alun Kota Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (2/7/2025) malam.

Masyarakat hingga aparatur sipil negara (ASN) diajak untuk melestarikan budaya nganggung. Lewat budaya tersebut diharapkan para ASN bisa berubah ke arah yang lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga bisa meningkatkan nilai-nilai moderasi beragama di tengah masyarakat.

Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid mengatakan, kegiatan nganggung dilaksanakan untuk memperingati tahun baru Islam yakni 1 Muharram 1447 Hijriyah. Melalui kegiatan ini pemerintah ingin mempererat tali silaturahmi pemerintah daerah bersama masyarakat. Terpenting mampu menanamkan rasa kebersamaan dengan mengajak ASN agar bisa bersedekah di tengah keterbatasan yang ada.

“Saya mengajak agar semua masyarakat mau bersedekah secara ikhlas kepada sesama pada momentum 1 Muharram 1447 Hijriyah,” kata dia kepada Bangkapos.com, Kamis (3/7/2025).

Baca juga: Gubernur HIdayat Pastikan TB. Majestic Artic Harus Ganti Rugi Usai Tabrak Bantalan Jembatan Emas

Baca juga: Kisah Grup WhatsApp Dhaffa Alumni UBB yang Tewas Akibat Lakalantas, Karena Kita Adalah Orang Spesial

Riza menjelaskan, budaya nganggung adalah tradisi khas Bangka Belitung yang perlu dilestarikan. Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong dan silaturahmi, khususnya pada acara-acara besar keagamaan. Nganggung menjadi wadah berkumpul dan bertukar makanan antar warga, memperkuat hubungan sosial. Tradisi ini mengajarkan pentingnya saling membantu dan bekerja sama dalam masyarakat. 

Adapun kegiatan nganggung berkah ini dilakukan secara gotong-royong setiap organisasi perangkat daerah (OPD). Setiap OPD diwajibkan membawa lima dulang atau nampan besar yang berisi makanan. Hasilnya sebanyak 190 dulang mampu terkumpul dalam acara tersebut. Bahkan masyarakat yang berkunjung ke Alun-alun Kota Toboali diajak makan bersama dalam kesempatan itu tanpa membeda-bedakan agama, suku, ras maupun antar golongan.

“Alhamdulillah berkat gotong-royong kita bisa melaksanakan kegiatan ini. Hasilnya berdampak kepada masyarakat yang ada di seputaran Himpang Lima Habang,” jelas Riza Herdavid.

NGANGGUNG BERKAH -- Ratusan masyarakat ketika tumpah ruah di Alun-alun Kota Toboali, Rabu (2/7/2025) malam. Mereka berkumpul bersama untuk mengikuti kegiatan Nganggung Berkah yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan.
NGANGGUNG BERKAH -- Ratusan masyarakat ketika tumpah ruah di Alun-alun Kota Toboali, Rabu (2/7/2025) malam. Mereka berkumpul bersama untuk mengikuti kegiatan Nganggung Berkah yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Lebih jauh ungkapnya, tahun baru Hijriah berarti hijrah dari keadaan lama menuju kondisi yang lebih baik. Terpenting bagaimana semua orang bisa menempatkan posisi dan diri serta bisa berguna untuk semua orang. Pentingnya memperkokoh ukhuwah Islamiyah dan solidaritas antar warga yang multi etnis di Kabupaten Bangka Selatan.

Bupati menargetkan setiap bulan maupun tahun ketika ada kegiatan keagamaan, walaupun sederhana kegiatan serupa harus dimotori dan dilaksanakan. Langkah ini guna mencari keberkahan dalam membangun daerah. Termasuk memanfaatkan fungsi pedestrian Himpang Lima Habang untuk segala kegiatan yang mampu memberi manfaat kepada masyarakat. Ketika kegiatan memberikan manfaat, di situlah kepuasan pemerintah daerah.

“Ini akan menjadi kegiatan rutin, karena memang anggarannya tidak seberapa dan bersifat gotong-royong,” ucapnya.

Kendati demikian Riza Herdavid menargetkan melalui nganggung berkah seluruh ASN mampu melakukan refleksi dan evaluasi diri. Evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa langkah-langkah ke depan membawa dampak yang lebih baik dan terukur. Semangat hijrah yang menjadi dasar Tahun Baru Islam harus dimaknai sebagai dorongan agar berpindah dari keadaan lama menuju sesuatu yang lebih baik dan bermakna.

“Harapan saya dengan kegiatan ini kita lebih lebih bertakwa, taat, tahu dan terus berubah ke arah yang lebih baik,” pungkas Riza Herdavid. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved