Berita Bangka Selatan

Transaksi Keuangan Selama 4 Hari Festival Kemilau Pesona Bangka Selatan Mencapai Rp 1,8 Miliar

Dan transaksi keuangan terbesarnya terjadi di sektor perdagangan yang dilakukan oleh para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Hendra
(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
Ribuan masyarakat saat meramaikan malam puncak Festival Kemilau Pesona Bangka Selatan di kawasan Sport Center, Sabtu (27/7/2024) malam. Pada malam puncak musisi papan atas yakni Wali Band turut memeriahkan acara. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Transaksi keuangan selama empat hari digelar Festival Kemilau Pesona Bangka Selatan dari 24 Juli sampai 27 Juli 2024 mencapai Rp 1,8 miliar.

Dan transaksi keuangan terbesarnya terjadi di sektor perdagangan yang dilakukan oleh para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMINDAG) Kabupaten Bangka Selatan, Anshori mengungkapkan, perputaran uang dalam pelaksanaan festival telah sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Pergerakan perekonomian selama digelarnya even Festival Kemilau Pesona Bangka Selatan terbesar ada di pusat kabupaten yakni Toboali.

“Kita perkirakan uang senilai Rp1,8 miliar beredar di Kota Toboali selama pelaksanaan festival Kemilau Pesona Bangka Selatan tahun 2024,” ujar dia kepada Bangkapos.com, Minggu (28/7/2024).

Anshori memaparkan, pada hari pertama pelaksanaan festival perputaran uang dalam kegiatan tersebut mencapai di atas Rp250 juta.

Jumlah itu didapat berdasarkan hasil pemantauan langsung maupun laporan data omzet dari pelaku UMKM dan UMKM yang ada.

Lalu, pada hari kedua perputaran ekonomi mencapai Rp270 juta, terjadi kenaikan pendapatan kurang lebih mencapai Rp20 juta.

Kemudian pada hari ketiga pendapatan para pelaku usaha kian meningkat sebesar Rp70 juta hingga tembus Rp340 juta.

Sementara pada hari terakhir pendapatan dari para pelaku usaha tercatat naik dua kali lipat sebesar Rp360 juta menjadi Rp700 juta.

Dengan begitu total selama empat hari pelaksanaan festival mencapai Rp1,56 miliar. Jumlah itu berdasarkan pendapatan bersih yang diperoleh dari 330 pelaku usaha.

Sedangkan hotel, rumah inap hingga toko kelontong hingga warung makan diprediksi turut ketiban rezeki dari festival tersebut mencapai Rp200 juta sampai Rp300 juta.

“Omzet paling menonjol bisa tembus Rp20 juta sampai Rp30 juta. Sementara pedagang di luar juga akan kami hitung berapa jumlah omzetnya, misalnya penginapan, toko kelontong dan lainnya yang terlepas sebelum maupun saat kegiatan,” papar Anshori.

Di samping kondisi itu diakui dia, terjadi penurunan omzet terhadap sejumlah pelaku usaha dibandingkan pada festival sebelumnya.

Minimnya pendapatan sebagian pelaku usaha diduga disebabkan oleh faktor promosi penjualan dan produk ditawarkan yang kurang menarik pembeli.

Tentunya di tengah membludaknya pelaku usaha dan seragamnya produk dijajakan, pelaku UMKM harus memiliki trik tersendiri.

Justru pelaku usaha harus bisa kreatif dan inovatif dalam memasarkan produknya, karena melalui festival itu menjadi ajang pelaku UMKM untuk mempromosikan produk unggulan mereka.

Supaya jangkauan pasar produk dijajakan dapat lebih luas dan menjangkau khalayak ramai.

Penurunan omzet tersebut tak terlepas dari membludaknya pelaku usaha yang ikut meramaikan festival itu, terdata hingga malam puncak tembus sebanyak 330 pelaku UMKM.

“Tetapi juga ada poin yang bisa kami ambil, memang festival kali ini terjadi peningkatan jumlah pedagang hampir dua kali lipat. Efek dari jumlah ini tentunya akan mengurangi pendapatan para pedagang,” ungkapnya.

Oleh karena itu kata Anshori, guna meningkatkan minat pariwisata serta tentunya peningkatan perekonomian masyarakat stimulus terhadap sektor konsumsi untuk peningkatan ekonomi terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan.

Caranya dengan memperbanyak event kegiatan yang dapat menggerakkan orang banyak. Secara tidak langsung bisa ikut menggerakkan perekonomian daerah.

“Kami berharap kegiatan serupa bisa terus dilakukan. Sehingga terjadi perputaran uang dari pelaku UMKM kita, dengan begitu mereka bisa meningkatkan dan menambah kualitas produknya,” pungkas Anshori. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved