Aksi Tolak Revisi UU Pilkada

159 Peserta Aksi Tolak Revisi UU Pilkada Ditangkap, Komnas HAM: Bebaskan, Hak Warga Negara

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta agar Polda Metro Jaya segera membebaskan 159 peserta aksi demonstrasi yang ditangkap

|
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: Dedy Qurniawan
AFP/BAY ISMOYO
Foto udara menunjukkan para pengunjuk rasa memblokir akses ke gedung DPR di Jakarta pada tanggal 22 Agustus 2024 untuk memprotes upaya pembatalan keputusan Mahkamah Konstitusi yang mengubah aturan kelayakan kandidat dalam pemilihan penting akhir tahun ini. 

Putusan MK Nomor 90 sebelumnya telah memberi jalan bagi Gibran Rakabuming Raka, anak sulung Presiden Jokowi, untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto, yang akhirnya terpilih pada Pilpres 2024.

"Kita sudah mendapatkan sebuah keputusan yang sangat kita hormati dari MK," ujar Reza. Ia menegaskan bahwa kehadirannya dalam aksi tersebut bukan sebagai bagian dari kontestasi politik, melainkan sebagai rakyat biasa yang prihatin melihat demokrasi Indonesia yang terancam oleh segelintir orang. "Ini bukan negara milik keluarga tertentu," tegasnya.

Reza juga menyerukan kepada para wakil rakyat agar tidak bermain-main dengan amanah yang mereka emban, terutama jika mereka berani mengesahkan RUU Pilkada yang bertujuan menganulir putusan MK.

Ia berharap agar dewan mendengar suara rakyat yang menolak pengesahan RUU Pilkada tersebut. "Anda-anda di dalam ini wakil siapa?" seru Reza.

Selain Reza, sejumlah komedian seperti Abdel Achrian, Abdur Arsyad, Bintang Emon, Arie Kriting, dan lainnya juga ikut serta dalam aksi unjuk rasa ini.

Mereka turut menyuarakan penolakan terhadap revisi UU Pilkada yang dinilai cacat hukum atau inkonstitusional.

Deretan Artis yang Ikut Demo Kawal Putusan MK, Arie Kriting, Bintang Emon Hingga Cing Abdel
Deretan Artis yang Ikut Demo Kawal Putusan MK, Arie Kriting, Bintang Emon Hingga Cing Abdel (Kolase Tribunnews)

Keputusan Badan Legislasi (Baleg) DPR yang menganulir putusan MK terkait syarat ambang batas Pilkada mendapat penolakan keras dari masyarakat.

Aksi unjuk rasa di depan gedung DPR-MPR, Jakarta Pusat, pada Kamis (22/8/2024), dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk sejumlah publik figur.

Bintang Emon, salah satu komika yang ikut dalam aksi ini, menyuarakan kegelisahannya.

Ia menilai bahwa revisi UU Pilkada yang dibahas oleh DPR bersama Pemerintah tidak masuk akal dan merupakan bentuk penghinaan terhadap rakyat.

"Banyak akrobat-akrobat politik yang menghasilkan keputusan yang nggak masuk akal. Kita dipaksa untuk menelan, kita dianggap tolol, ketika kita dianggap tolol, kita harus melawan," ujar Emon dari atas mobil komando.

Dalam kesempatan itu, Komika Arie Kriting yang menjadi orator dalam aksi demonstrasi ini mengingatkan kepada perwakilan rakyat di gedung keong bahwa masyarakat terus mengawal.

"Kita tunjukkan bahwa rakyat masih ada, kita tidak tidur teman-teman, jadi kita akan kawal terus," ujar Arie di atas mobil komando di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (22/8/2024).

 Arie juga mengatakan, kehadiran para komedian di Gedung DPR/MPR RI untuk menunjukkan aksi solidaritas mengawal putusan MK terkait Undang-Undang Pilkada.

"Kami melihat dengan gamblang bagaimana wakil rakyat kita tidak mewakili suara rakyat," ujar Arie.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved