Profil Tri Rismaharini Calon Gubernur Jatim, Wanita Pertama yang Pernah Jabat Walikota Surabaya

Tri Rismaharini atau Risma diketahui memiliki harta kekayaan sebesar Rp 17,4 miliar. Namun ia tercatat memiliki utang hampir Rp 600 juta.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Evan Saputra
Warta Kota/Henry Lopulalan
Profil Tri Rismaharini Calon Gubernur Jatim, Wanita Pertama yang Pernah Jabat Walikota Surabaya 

BANGKAPOS.COM -- Pada Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) 2024, Tri Rismaharini atau Risma maju sebagai calon Gubernur Jatim.

Sebelumnya, Risma pernah menjabat sebagai Wali Kota Surabaya dua periode, yakni pada 2010-2015 dan 2015-2020.

Risma menjadi wanita pertama yang terpilih sebagai Wali Kota Surabaya sepanjang sejarah.

Pada Pilkada 2024, Risma maju bersama dengan pasangannya KH Zahrul Azhar Asumta yang diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP)

Risma-Gus Hans akan bertarung melawan Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak dan Luluk Nur Hamidah - Lukmanul Khakim.

Profil Tri Rismaharini

Risma lahir di Kediri, Jawa Timur pada tanggal 20 November 1961.

Ia menempuh pendidikan jenjang SD di SDN KEDIRI pada tahun 1973.

Lalu ia melanjutkan pendidikannya ke SMPN X SURABAYA (1976) dan SMAN V SURABAYA (1980).

Risma juga merupakan lulusan S1 Arsitektur ITS Surabaya dan S2 Managemen Pembangunan Kota ITS Surabaya.

Sebelum menjadi Wali Kota Surabaya, Risma pernah menduduki jabatan-jabatan penting seperti:

1. KEPALA BAPPEKO SURABAYA

2. KEPALA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA SURABAYA

3. KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

4. KEPALA BAGIAN BINA PEMBANGUNAN

5. KEPALA CABANG DINAS PERTAMANAN

6. KEPALA SEKSI PENDATAAN DAN PENYULUHAN DINAS BANGUNAN KOTA SURABAYA

7. KEPALA SEKSI TATA RUANG DAN TATA GUNA TANAH BAPPEKO SURABAYA

Harta Kekayaan Tri Rismaharini

Tri Rismaharini atau Risma diketahui memiliki harta kekayaan sebesar Rp 17,4 miliar.

Namun ia tercatat memiliki utang hampir Rp 600 juta.

Sehingga total harta kekayaan bersih Risma yakni 15 miliar

Berikut rincian harta kekayaan Risma dikutip dari lhkpn.

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 15.285.610.000

  1. Tanah dan Bangunan Seluas 112 m2/90 m2 di KAB / KOTA KOTA SURABAYA , HASIL SENDIRI Rp 1.500.000.000
  2. Tanah dan Bangunan Seluas 90 m2/50 m2 di KAB / KOTA KOTA SURABAYA , HASIL SENDIRI Rp 439.120.000
  3. Tanah dan Bangunan Seluas 135 m2/133 m2 di KAB / KOTA KOTA SURABAYA , HASIL SENDIRI Rp 1.815.000.000
  4. Tanah dan Bangunan Seluas 264 m2/338 m2 di KAB / KOTA KOTA SURABAYA , HASIL SENDIRI Rp 4.890.490.000
  5. Tanah dan Bangunan Seluas 122 m2/144 m2 di KAB / KOTA KOTA SURABAYA , HASIL SENDIRI Rp 2.288.000.000
  6. Tanah dan Bangunan Seluas 75 m2/120 m2 di KAB / KOTA KOTA SURABAYA , HASIL SENDIRI Rp 2.250.000.000
  7. Tanah dan Bangunan Seluas 144 m2/184 m2 di KAB / KOTA KOTA SURABAYA , HASIL SENDIRI Rp 2.103.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 1.490.000.000

  1. MOBIL, MITSUBISHI PAJERO SPR 2 4L DAKAR Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp 400.000.000
  2. LAINNYA, BROMPTON SEPEDA Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp 20.000.000
  3. MOBIL, MITSUBISHI PAJERO SPORT 2.4L/JEEP Tahun 2022, HASIL SENDIRI Rp 585.000.000
  4. MOBIL, TOYOTA FORTUNER 2.4 VRZ 4X2 AT / JEEP Tahun 2021, HASIL SENDIRI Rp 485.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 160.000.000

D. SURAT BERHARGA Rp 0

E. KAS DAN SETARA KAS Rp 1.116.683.840

F. HARTA LAINNYA Rp 0

Sub Total Rp 18.052.293.840

II. HUTANG Rp 599.086.344 
 
III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-II) Rp 17.453.207.496

Risma Berhasil Ubah Wajah Surabaya

Kemacetan panjang akibat pedagang kaki lima (PKL) yang membuka lapak jualannya di sembarang tempat, diperparah dengan panasnya udara, dan suasana gersang. Ketika hujan mengguyur sebentar saja, beberapa wilayah sudah terendam banjir.

Begitulah kondisi Surabaya puluhan tahun lalu. Namun, saat ini Surabaya sudah berubah.

Gambaran kondisi tersebut sudah tidak lagi dapat ditemui di sana.

Transformasi Surabaya yang berjuluk Kota Pahlawan tersebut kini bahkan menjadi perhatian dunia.

Sederet prestasi dan inovasi Surabaya, serta ragam kisah suksesnya menjadi rujukan kota-kota di luar negeri untuk belajar.

Keberhasilan transformasi Surabaya ini tidak terlepas dari kerja keras pemerintah kotanya.

Mulai dari pucuk pimpinannya yaitu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, hingga segenap jajaran Pemkot Surabaya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini seringkali diundang untuk menjadi pembicara di berbagai negara.

Tahun ini ia tercatat melakukan sembilan kali perjalanan ke luar negeri.

Ia hadir di 11 negara untuk menceritakan kisah sukses transformasi Surabaya dan kiatnya menyulap wajah kota tersebut.

Pada 18-20 Februari 2019, Risma diundang ke Amerika Serikat oleh Presiden Majelis Umum PBB ke-73 dan Direktur Jenderal Food and Agriculture Organization (FAO).

Ia hadir untuk berbicara soal ketahanan pangan dan program urban farming. Pada 12-14 Juni 2019, ia diundang dalam World Material Forum di Perancis untuk menyampaikan materi terkait penanganan limbah plastik.

Kemudian pada 24-26 September 2016, Risma juga diundang untuk berbicara dalam Sustainable Development Goals Summit and High Level Political Forum di New York, Amerika Serikat.

Pada kesempatan itu, Risma juga berperan sebagai kontributor diskusi terkait penanganan dampak perubahan iklim dalam World Economic Forum.

Lebih membanggakan lagi, dalam forum itu, Risma merupakan satu-satunya wali kota yang diberikan kesempatan memberikan pernyataan resmi dalam UN Climate Action Summit bersama dengan beberapa kepala negara lain.

Kesediaan Risma menghadiri berbagai forum di luar negeri ternyata mengusung misi ganda.

Selain aktif sebagai pembicara ia juga sekaligus mempromosikan Surabaya di kancah internasional.

Upaya tersebut membuahkan hasil. Surabaya, sejak 2011 hingga saat ini tidak pernah absen menjadi tuan rumah forum atau pertemuan tingkat internasional.

Beberapa di antara adalah The First ASEAN Mayor Forum pada 2011, Senior Official Meeting (SOM) APEC pada 2013, Konferensi PrepCom 3 for Habitat III pada 2016, hingga Growing Up Urban Summit UNICEF dan The 7th UCLG ASPAC Congress pada 2018.  

Tidak sedikit juga delegasi dari luar negeri yang berkunjung ke Kota Surabaya untuk mempelajari secara langsung berbagai inovasi pembangunan yang telah dilakukan.

Mereka ingin melihat langsung bagaimana pembangunan Surabaya yang mereka ketahui dari paparan Risma di luar negeri.

Forum-forum internasional tersebut telah menyedot ribuan peserta.

Dengan demikian, sektor perhotelan, restoran, hingga kuliner, dan oleh-oleh juga mendapat angin segar.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ujung-ujungnya juga digunakan untuk pembangunan kota juga mendapat dampak positifnya.

Seiring transformasi pembangunan di Surabaya, sosok Risma pun memperoleh pengakuan dari dunia internasional.

Pada 2015, nama wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menempati peringkat ke-24 dari 50 tokoh besar dunia versi Fortune.

Pada tahun yang sama, Risma juga diganjar predikat wali kota terbaik ketiga di dunia menurut World Mayor Project.

Selain itu, UN Habitat Scroll of Honour, yang merupakan penghargaan tertinggi di UN Habitat diberikan kepada Risma pada 1 Oktober 2018 di Nairobi, Kenya.

Berdasarkan pertimbangan sederet prestasi itulah para kepala daerah di lingkup Asia-Pasifik menunjuk Risma mengemban amanah sebagai Presiden United Cities for Local Government (UCLG) Asia-Pasific pada 14 September 2018.

Berbagai capaian di tingkat internasional itu tentu diraih bukan atas kinerja individu.

Melainkan peran serta segenap jajaran Pemerintah Kota Surabaya, DPRD Kota Surabaya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur hingga Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Luar Negeri.

Apresiasi terhadap Risma juga datang dari warga kotanya. Salah satunya Diah Arfianti, warga Surabaya pemilik usaha Diah Cookies.

Ia mengaku bangga wali kotanya menjadi salah satu figur yang berperan di level internasional.

Menurutnya, Risma merupakan sosok inspiratif yang sudah membuktikan bahwa segala sesuatu dapat diraih dengan kerja keras.

Kini, selain Surabaya memetik manfaatnya dengan lebih bersih, asri dan banyak wilayah yang sudah bebas banjir, warga asing juga mulai banyak yang mengenal Surabaya.

“Saya mengucapkan terima kasih atas kemudahan izin usaha di Surabaya."

"Kini dengan semakin banyaknya tamu maupun wisatawan asing, omset kami pun juga meningkat. Sekali lagi terima kasih, saya berharap Bu Risma selalu sehat,” ujar Diah.

(Bangkapos.com/Tribunnnews.com/TribunJatim.com/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved