Terungkap Alasan Supriyani Cabut Surat Damai, Pilih Hadapi di Pengadilan, Usai Dengar Ucapan Bupati

Supriyani, seorang guru honorer di Konawe Selatan, memutuskan untuk mencabut surat kesepakatan damai , ternyata ini alasannya

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
tribun
Terungkap Alasan Supriyani Cabut Surat Damai, Pilih Hadapi di Pengadilan, USai Dengar Ucapan Bupati 

Namun, menurutnya permintaan maaf itu bukan berarti ia mengakui adanya penganiayaan.

 "Sebagai manusia biasa, saya meminta maaf. Namun, kalau diminta mengakui kesalahan, saya tidak siap," ujar Supriyani.

Ucapan kedua Surunnudin Dangga yang disorot Supriyani adalah soal alasan berdamai.

Guru Supriyani dan orangtua murid yang melaporkan dirinya, yakni Nur Fitriana dan Aipda Hasyim Wibowo
Guru Supriyani dan orangtua murid yang melaporkan dirinya, yakni Nur Fitriana dan Aipda Hasyim Wibowo (kolase Tribunnewsbogor.com)

Sang Bupati mengungkit soal karir Supriyani yang masih panjang dan harus punya catatan di kepolisian yang bagus.

Terkait ucapan tersebut, Supriyani heran karena ia merasa tidak bersalah sama sekali namun diminta menghentikan perjuangannya di pengadilan dengan cara berdamai.

"Pak Bupati kemarin menyampaikan bahwa karena karir saya masih panjang dan ke depannya saya akan mengurus SKCK di kepolisian dan saya membutuhkannya," ucap Supriyani.

Ucapan ketiga dari sang Bupati yang membuat Supriyani berubah pikiran adalah karena didesak untuk berdamai.

Diungkap Supriyani, ia tidak keberatan jika disuruh minta maaf.

Namun permintaan maaf itu diucapkan Supriyani bukan dalam kaitan kasus penganiayaan.

"Kalau masalah minta maaf saya sebagai manusia biasa ya saya minta maaf. Tapi kalau disuruh mengakui kesalahan, saya tidak siap. Pak Bupati tidak suruh mengakui. Cuma Pak Bupati menyampaikan 'atur damai saja supaya permasalahan ini selesai'," akui Supriyani.

Tekanan untuk Berdamai

Surunuddin Dangga Somasi Supriyani Imbas Cabut Kesepakatan Damai, Dianggap Cemarkan Nama Baik Bupati
Surunuddin Dangga Somasi Supriyani Imbas Cabut Kesepakatan Damai, Dianggap Cemarkan Nama Baik Bupati (Kolase Bangkapos.com / Tribun)

Supriyani mengungkapkan bahwa sejak kasus ini mencuat pada April 2024, ia telah beberapa kali berusaha meminta maaf kepada orang tua korban, namun mereka tetap tidak menerimanya.

Lagipula diakui Supriyani, ia sudah lima kali minta maaf kepada orang tua korban sebelum kasusnya menjadi viral dan panjang.

Namun kala itu ibunda korban ngotot ogah memaafkan Supriyani dan menuding sang guru.

"Selama lima kali (Supriyani minta maaf). Awalnya tetap tidak menerima, disuruh menunggu dua hari lagi, karenanya ibunya yang melahirkan, ibunya belum bisa memaafkan," ungkap Supriyani.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved