Pilkada Sumut 2024

Bobby Menantu Jokowi Tak Menyangka Menang Telak Versi Quick Count, Edy Rahmayadi: Inilah Demokrasi

Bobby yang tak lain menantu mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi meraup 62,79 persen suara versi quick count.

|
Editor: fitriadi
kolase Tribuntimur.com
Calon Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution. Berdasarkan quick count sementara Indikator yang dirilis pada Rabu (27/11/2024) pukul 18.00 WIB, pasangan Bobby Nasution-Surya unggul jauh dari Edy Rahmayadi-Hasan Basri. 

"Quik Count posisinya di 65 persen dan 35 persen, terus kita cek kemari BSPN PDIP Sumut, baru 30 persen terdata, di tempat ini. Kondisinya juga tidak terlalu jauh beda, posisinya di 60 persen 40 persen, walaupun baru 30 persen data yang masuk," kata Edy dikutip dari Tribunmedan.com pada Rabu kemarin.

Edy Rahmayadi mengatakan, siap menerima hasil real count. Siapa pun yang menang dinilai Edy Rahmayadi sebagai hasil demokrasi. 

"Kita ikuti sampai nanti menjadikan kepastian, inilah demokrasi, rakyat memilih, suara rakyat, dan dia adalah memberikan amanah kepada siapa yang dikehendaki rakyat. Saya salah satu kontestan, akan mengikuti ini," katanya. 

Ditanya soal proses demokrasi pemungutan suara, baik kendala atau indikasi pelanggaran Edy menjawab diplomatis. Termasuk rendahnya juga tingkat pastisipasi. 

"Yang kita terima sama-sama terjadi di paslon 1 maupun paslon 2, kondisinya sama, hujan sama dirasakan. Tapi ada kesalahan-kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja, saya belum tahu sejauh itu, karena ini kan masih berjalan. Ada yang terhenti, tertunda, nanti kita lihat, ada bawaslu dan KPU Sumut, ada partai pengusung juga tak akan diam. Kita tunggu bagaimana evaluasi, yang benar ini," ujar Edy Rahmayadi

Sekretaris DPD PDIP, Sutarto menilai, landasan hasil pemilu pertama sesuai dengan ketentuan, KPU dan UU. Dia berpedoman rekapitulasi hasil C satu. 

"Jadi pedoman kita ada di situ. Kita menghormati apa yang sudah ditetapkan oleh UU dan PKPU, jadi kita akan tunggu, kepada masyarakat Sumut, tunggu, seperti yang disampaikan Pak Edy tadi kita tunggu dengan sabar," katanya. 

"Kedaulatan ada di tangan rakyat, jadi ini adalah kamar hitung PDIP, yang juga tim kampanye pak Edy, kami punya C1 yang hitungannya akurat yang ada di 33 Kabupaten/Kota," ujarnya. 

Terkait kondisi alam yang tidak mendukung pencoblosan, apa yang terjadi adalah banjir, bagian dari sebuah hukum alam, ada beberapa wilayah tergenang banjir. Dan TPS juga tergenang, sehingga tidak bisa malaksanakan pemungutan suara. 

"Karena dengan PKPU 17 ada daerah yang ditunda, diulang. Kita menunggu sikap dari KPU, jam 4 ditetapkan, kita tadi bilang itu sudah terlambat, harusnya sejak awal. Tapi semua kita serahkan kepada KPU," pungkasnya.

Tim Hukum Edy Rahmayadi Sebut Quick Count Hanya Lelucon  

Tim hukum Edy Rahmayadi, Yance menilai Quick Count hanya lelucon.

Selain itu, tim hukum Edy-Hasan menemukan dugaan kecurangan di beberapa TPS yang sudah mereka simpan buktinya. 

"Walaupun dia pakai metode apapun kami tim hukum menganggap itu hanya lelucon, jadi oleh karena itu kita minta kepada seluruh masyarakat pemilih Edy- Hasan untuk bersabar dengan hasil yang sedang dipersiapkan oleh tabulasi yang dipimpin oleh tim saksi," katanya. 

Kami masih percaya Edy-Hasan masih unggul dalam perolehan suara pada Pemilukada Sumatera Utara, jadi karena itu kalau kawan-kawan media memutar kembali 3 hari yang lalu ini sudah warning sebenarnya," katanya. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved