Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif Bersama Suhendra Sultan Al Alif, Anggota DPRD Bangka Tengah 2024-2029 Termuda
saat pemilihan kemarin 23 tahun, tapi karena dari pemilihan sampai ke pelantikan ada jeda tujuh bulan jadi masuk 24 saat dilantik 17 September ...
Penulis: Rifqi Nugroho | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Nama Suhendra Sultan Al Alif mencuri perhatian publik sebagai anggota DPRD Kabupaten Bangka Tengah termuda untuk periode 2024-2029.
Selain baru saja dilantik sebagai wakil rakyat pada September lalu, Sultan juga baru saja menyelesaikan pendidikan sarjananya dan mengikuti prosesi wisuda pada Sabtu (7/12/2024).
Setelah mengikuti prosesi wisuda, pria asal Desa Munggu, Bangka Tengah itu menyempatkan hadir untuk melakukan wawancara eksklusif dalam Program Dialog Ruang Tengah Bangka Pos yang dipandu Jurnalis Bangka Pos Edy Yusmanto.
Berikut petikan wawancara eksklusif bersama Sultan Al Alif tersebut:
1. Q: Waktu itu usai berapa saat terpilih?
A: Pada saat pemilihan kemarin 23 tahun, tapi karena dari pemilihan sampai ke pelantikan ada jeda tujuh bulan jadi masuk 24 saat dilantik 17 September 2024.
2. Q: Kita mulai dari awal, siapa sebenarnya Suhendra Sultan Al Alif ini. Tinggal dimana, anak siapa?
A: Kami ini, atok sama nenek aslinya Kota Waringin dan Tanah Bawah. Tapi orang tua sudah lahir di Munggu, jadi saya pun lahir di Munggu. Nama Bapak Suhardi kalau ibu Sutira.
3. Q: Berarti, SD-SMP-SMA di Munggu?
A: SD di Munggu, SMP 2 Sungai Selan. SMA di Pangkalpinang, tapi tinggal tetap di Munggu, di SMK Bakti pulang pergi selama tiga tahu.
4. Q: Sultan ini selama sekolah juga sudah ikut bekerja ya?
A: Pertama kali nyopir, mengantar sawit ke Desa Kace kelas 2 SMP. Awalanya kelas 1 SMP belum bisa naik motor, walaupun ada motor matic dirumah tapi tidak bisa pakai. Pada saat belajar motor, adik ibu saya yang melatih, jadi belajarlah naik motor. Kemudian setelah bisa dibelikan motor, setelah pulang sekolah jam 13.45 ikut melihat pekerjaan orang tua, walaupun kalau di dunia perfilman kita hanya peran pembantu bukan peran utama.
5. Q: Kemudian itu berlanjut sampai SMA?
A: Kalau di SMK Bakti kan pulang jam 16.30, ada pekerjaan tambahan juga. Kebetulan orang tua waktu itu, selain ada lahan sawit juga buka toko bangunan kecil-kecilan. Jadi setiap pulanh sekolah ke toko bangunan dulu beli barang bangunan, sudah ada catatan di HP, jadi beli engsel, kunci pintu, duan jendela, semua masuk. Pulang itu bawa barang, kemudian mampir juga ke toko peralatan tukang las. Sampai pernah di tas itu isinya, kawat las 20 kilogram, masuk dalam tas sekolah. Tepi memang tidak setiap hari, kemudian kalau jumat ada pekerjaan lagi. Hari jumat biasanya keliling ke beberapa proyek, karena ada rekanan penjual kayu untuk di proyek.
6. Q: Kemudian setelah lulus SMK, langsung kuliah?
A: Lulus kuliah tahun 2018, orang tua menyuruh untuk kuliah saya ada permintaan untuk istirahat dulu satu tahun. Awalnya karena mau menghilangkan kejenuhan di dunia pendidikan, karena pas SMK sudah terbagi fokus tapi sebenarnya masih masuk (ranking) 7 besar. Satu tahun itu fokus kerja, bantu bapak, dari pargi kerja, kerja kerja.
7. Q: Dari semua itu sebenernya Suhendra Sultan Al Alif ini cita-citanya mau jadi apa?
A: Banyak kawan-kawan kan cita-cita mau jadi Dokter, Polisi, tapi saya tidak kepikiran sama sekali, karena lebih suka bekerja sendiri, wirausaha lah, tidak mau diatur-atur.
8. Q: Untuk kuliah ini, Sultan sendiri yang mau atau diminta sama orang tua?
A: Awalnya sih momok kami orang kampung kan, skripsi itu susah, jadi takut. Bukan takut ku kuliah, tapi takut skripsi. Tapi karena sudah janji sama orang tua istirahat satu tahun akhirnya kuliah. Termasuk rencana S2 ini karena janji sama orang tua, kalau jadi Anggota Dewan kuliah S2.
9. Q: Lalu dari keluarga Sultan apakah ada yang masuk dunia politik?
A: Tidak ada, kalau ulas lagi ke belakang, ayah saya 6 tahun sudah jadi yatim. Pernah sampai ada omongan orang, karena kami keluarga sederhana, dimana ada asap disitu Alif (ayah) numpang makan, itu lah yang membuat ayah saya termotivasi.
10. Q: Sekarang Sultan sudah menjadi wakil rakyat, setelah ini apa yang akan dilakukan ke depan?
A: Pesan ayah angkat saat saya berkunjung ke rumah beliau, jadi Anggota Dewan atau tidak yang penting bisa membuat Bangka Belitung kita ini maju. Kalau dari ayah saya sendiri, dari dulu pesan taburlah kebaikan, berikan yang terbaik, jangan memandang orang lain, selagi kita mampu ya kita bantu. Di dunia politik, di legislatif ini tidak diajarkan untuk mengumpulkan harta, karena sejak kecil diajarkan apa yang kita punya adalah titipan. Jangan takut kalau kita membantu orang, uang kita kurang, itu pesan bapak.
11. Q: Terkahir, apa motivasi yang mau diberikan pada semua dari Sultan sendiri?
A: Untuk kawan-kawan di rumah, jangan terlalu kecewa dengan keadaan sekarang. Teruslah semangat dan berproses, karena usaha tidak pernah menghianati hasil. Tetap berjuang, roda selalu berputar, jadikan hinaan jadi motivasi, hindari pujian karena itu hanya membuat kita terlena. (Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)
Wawancara Eksklusif Bersama Ketua Apindo Babel, Rekomendasi Kenaikan Awal UMP Hanya Rp34 Ribu? |
![]() |
---|
Supriyani Guru Honor di Sultra Beber Kronologi Uang Damai Untuk Tutup Laporan Kasus Aniaya Muridnya |
![]() |
---|
Ipda Rudy Soik Blak-blakan Bongkar Kasus Mafia BBM Hingga Dipecat dari Polda NTT |
![]() |
---|
Blak-blakan WPR di Bangka Belitung, Algafry Berdoa Prosesnya Dimudahkan Karena Timah Masih Idola |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif Bupati Bangka Tengah soal WPR, Jangan Masyarakat Saya Menunggu dan Menunggu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.