Tribunners
Pentingnya Aspek Non-teknis dalam Membentuk Tim Sepak Bola yang Berprestasi
Nama besar, kinerja, dan taktik yang baik saja tidak cukup untuk membentuk tim sepak bola yang superior.
Melihat kondisi yang terjadi, sebetulnya minimnya pengalaman tidak selalu menjadi penghalang kesuksesan. Banyak pelatih hebat di Eropa memulai karier dari level terbawah sebelum mencapai puncak prestasi.
Pep Guardiola, misalnya, yang memulai karier kepelatihan dari tim B Barcelona kemudian langsung sukses melatih tim utama. Demikian pula yang terjadi pada Jose Mourinho, mengawali karier sebagai penerjemah di FC Porto bukan menjadi penghalang ia meraih trofi meskipun tidak pernah memiliki pengalaman sebagai seorang pelatih.
Hal serupa terjadi pada Xabi Alonso, mantan pemain Liverpool, Real Madrid, dan Bayern Muenchen. Meskipun tidak memiliki pengalaman sebagai seorang pelatih, namun bisa mengantarkan Bayern Leverkusen menjadi juara liga Jerman (Bundesliga) pada musim pertamanya berkarier sebagai seorang pelatih. Di level tim nasional, De La Fuente juga berhasil mengantarkan Spanyol menjadi juara Euro 2024 meskipun sebelumnya tidak pernah memiliki pengalaman melatih timnas senior.
Oleh karena itu, pada hakikatnya pengalaman bukan menjadi faktor utama kesuksesan seorang pelatih. Melainkan komunikasi yang baik antara pelatih dan pemain adalah kunci utama kesuksesan pelatih dalam menangani sebuah tim sepak bola. Seorang pelatih penting memiliki keterbukaan dalam menerima kritik dan masukan dari para pemain demi kemajuan tim.
Mari tetap positif
Penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Indonesia mengundang polemik di kalangan pencinta sepakbola tanah air. Banyak yang menyerukan Kluivert out di media sosial, bahkan sebelum ia mulai untuk melatih. Bahkan, sampai mengungkit skandal masa lalu yang dialami olehnya. Tentu perilaku ini adalah sesuatu yang kurang bijaksana mengingat situasi transisi kepelatihan di sebuah tim sepak bola yang membutuhkan dukungan positif sehingga meningkatkan mentalitas kepercayaan diri tim.
Sepatutnya sebagai sebuah negara demokrasi dan bangsa beradab yang menghargai perbedaan pendapat, yang kita lakukan adalah mendukung segala bentuk langkah kemajuan yang dilakukan oleh federasi. Apalagi situasi tim nasional saat ini masih memiliki peluang untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.
Mari tetap positif dan mendukung demi kemajuan tim nasional Indonesia. Kritik tetap boleh dilakukan, tetapi hujatan yang cenderung destruktif justru akan menurunkan kepercayaan diri tim serta menghancurkan semangat dan cita-cita tim nasional dalam meraih mimpi untuk lolos ke Piala Dunia 2026. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.