Penembakan di Belitung

Desertir TNI yang Tembak Anggota Subdenpom Persiapan Belitung Pernah Merampok di Palembang

Oknum TNI yang Tembak Personel Subdenpom Persiapan Belitung Pernah Perampokan di Palembang

|
Penulis: Evan Saputra CC | Editor: Evan Saputra
Shutterstock
Ilustrasi Penembakan 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Oknum desertir TNI yang menembak personel Subdenpom Persiapan Belitung ternyata pernah terlibat perampokan di Palembang.

Personel Subdenpom Persiapan Belitung Serma Rendi mendapatkan perawatan akibat luka tembak pada Senin (13/1/2025). 

Serma Rendi mengalami luka tembak di punggung kiri yang dilakukan oleh desertir TNI AD Sertu Hendri. 

Nama Sertu Hendri sontak menjadi buah bibir di kalangan masyarakat Belitung setelah nekat menembak anggota Subdenpom Persiapan Belitung tersebut.

Sertu Hendri disertir atau lari dari satuan dan sudah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) semenjak 2024 lalu dari Korem 042/Gapu, Jambi. 

Ternyata yang bersangkutan pernah terlibat kasus perampokan di wilayah Palembang tahun 2023 lalu. 

Putusan dari Mahkamah Militer, Sertu Hendri dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan dipecat dari dinas militer. 

"Jadi penyebab dia disersi itu, dia merampok dan TKPnya di Palembang," ujar Komandan Subdenpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama kepada posbelitung.co.

Sebelumnya, Sertu Hendri sempat berdinasi di Kodim 0414 Belitung beberapa tahun lalu. 

Terakhir yang bersangkutan sempat bertugas sebagai Babinsa Desa Air Pelempang jaya sebelum pindah tugas ke Korem 042/Gapu, Jambi. 

"Waktu di Belitung juga ada informasi, dia pernah terlibat penipuan jual beli tanah," katanya. 

Awalnya, jajaran Subdenpom Persiapan Belitung belum mengetahui yang bersangkutan sudah disersi. 

Berdasarkan laporan istri sirih pelaku dan dilakukan kroscek barulah didapat informasi tersebut. 

Ternyata pelaku sudah tiga minggu berada di Belitung dan terus mencari istri sirihnya. 

"Istri sirihnya ini takut karena selalu diancam dan sempat dicari ke rumah orang tuanya juga," kata Jaka. 

Berdasarkan laporan tersebut, Subdenpom Persiapan Belitung mulai mencari keberadaan pelaku untuk diamankan. 

Kemudian, terjadilah kejadian penembakan anggota Subdenpom Persiapan Belitung Serma Rendi.

Kronologi

Komandan Subdenpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama menjelaskan kronologis kejadian berawal dari laporan istri sirih disertir Sertu Hendri pada Minggu (12/1/2025) malam sekitar pukul 20.30 WIB. 

"Yang bersangkutan ini diduga menganiaya dan meneror istri sirihnya. Setelah dicek ternyata Sertu Hendri ini disertir dan DPO," ujar Komandan Densubpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama kepada posbelitung.co.

Setelah mengumpulkan informasi, Jaka sempat memberikan breafing kepada anggotanya. 

Sebab, mereka mendapat informasi terduga pelaku membawa senjata api. 

Akhirnya, personel yang dipimpin Jaka langsung mendatangi kontrakan pelaku di Jalan Kamboja, Kecamatan Tanjungpandan sekitar pukul 00.32 WIB dini hari. 

Setibanya di lokasi dengan strategi, rombongan tujuh orang mulai mengetuk pintu. 

Awalnya pelaku tidak mau membuka pintu dan menanyakan identitas rombongan. 

Tiba-tiba pelaku mematikan lampu dan mulai keluar rumah dengan mengacungkan senjata api. 

"Dia menodongkan senjata kepada personel termasuk saya. Waktu itu yang berhadapan langsung ada saya, Pratu Aditya dan kami berlindung di belakang mobil," katanya.

Personel sempat memberikan tembakan peringatan tapi tidak diacuhkan pelaku. 

Di saat situasi genting, Serma Randi yang berada di samping rumah muncul dan meminta pelaku menyerah. 

Karena mengetahui tak membawa senjata, pelaku mengejar Serma Randi dan menjadikannya sandera. 

"Karena alasan keselamatan anggota, saya memutuskan mundur," katanya. 

Kondisi tersebut dimanfaatkan pelaku untuk melarikan diri dengan memanfaatkan Serma Rendi dijadikan supir. 

Karena jarak kendaraan rombongan agak jauh, mereka kehilangan jejak ketika melakukan pengejaran. 

Ketika kami sedang mencari, sekitar pukul 01.30 WIB, Jaka mendapat informasi Serma Rendi sudah di rumah sakit akibat luka tembak.

"Yang membawa korban ini pengurus pesantren tempat yang dituju pelaku pertama kali," katanya. 

Tertembak Saat Lari

Sebelum tertembak, Serma Rendi sempat diarahkan pelaku menuju pesantren yang terletak di Jalan Tembus Desa Buluh Tumbang dan Air Seruk. 

Setibanya di lokasi, Serma Rendi diminta tiarap dan tangan diikat oleh pelaku menggunakan ikat pinggang. 

Ketika Serma Randi diminta kembali masuk ke mobil, pelaku sempat menelpon seseorang. 

"Serma Rendi bisa membuka ikatannya dan langsung melarikan diri ke arah semak belukar," ungkap. 

Mengetahui sanderanya kabur, pelaku langsung menembak dan mengenai punggung kiri korban. 

Tapi korban terus berlari ke arah semak belukar untuk bersembunyi. 

Mendengar suara tembakan tersebut, penghuni pesantren mulai keluar. Sehingga pelaku meninggalkan lokasi kejadian. 

"Barulah Serma Randi ini ditolong pengurus pesantren dan dibawa ke rumah sakit," katanya

(posbelitung.co/dede s) 

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved