Pesan Dedi Mulyadi Kepada Sandi Butar-Butar Apabila Kembali Kerja Sebagai Pemadam Kebakaran

Namun ia khawatir bila jasadnya tidak ditemukan keluarga.

Dedi Mulyadi lalu bertanya mengenai dampak dugaan penyimpangan pengelolaan anggaran terhadap anggota Damkar Depok saat bertugas.

Sandi menuturkan banyak menerima keluhan dan caci maki warga, karena Damkar Depok telat sampai ke lokasi kebakaran.

Kemudian alat untuk memadamkan api juga kurang atau rusak.

Ia mencontohkan soal pengadaan perahu karet.

"Jadi sampai evakuasi mayat pun kita makai bambu," beber Sandi.

Sandi juga sempat viral karena membuat konten room tour kantor Damkar yang menunjukkan senso (alat pemotong kayu) rusak saat musim hujan.

Selain itu, ia mengaku sering mendapat keluhan dari masyarakat akibat keterlambatan Damkar tiba di lokasi kebakaran.

Menanggapi curhatan Sandi, Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa ia telah meminta Wali Kota Depok terpilih, Supian Suri, untuk mempekerjakan kembali Sandi. 

Namun, Dedi juga menekankan agar Sandi mengubah sikapnya dan fokus bekerja jika fasilitas serta hak-haknya sudah diperbaiki.

“Nanti kalau fasilitas sudah lengkap dan hak-hak kamu terpenuhi, jangan terlalu banyak bicara di luar. Kerja yang bagus, ya,” ujar Dedi.

 Ia juga berjanji akan memperbaiki pengelolaan Damkar Depok dan meningkatkan fasilitasnya agar setara dengan DKI Jakarta.

“Depok itu gerbang Jawa Barat. Jangan bikin malu,” tutup Dedi.

Sandi pun berjanji akan bekerja dengan lebih baik jika kembali diberi kesempatan, asalkan kebutuhan anggota Damkar terpenuhi dan fasilitas kerja memadai.

(Tribunjatim.com/Tribunnews.com)