Briptu FN Divonis 4 Tahun Penjara Usai Bakar Suami Akibat Judi Online, Keluarga Korban Kecewa
Briptu FN alias Fadhilatun Nikmah, Polwan bertugas di Polres Mojokerto Kota, divonis 4 tahun penjara setelah terbukti membakar suami sendiri
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
BANGKAPOS.COM-- Briptu FN alias Fadhilatun Nikmah, seorang polisi wanita yang bertugas di Polres Mojokerto Kota, divonis 4 tahun penjara setelah terbukti membakar suaminya sendiri, Briptu Rian Dwi Wicaksono.
Vonis ini diputuskan dalam sidang yang digelar secara daring di Pengadilan Negeri Mojokerto pada Selasa (22/10/2024).
Vonis tersebut menuai keberatan dari keluarga korban. Haris Eko Cahyono, kuasa hukum keluarga Briptu Rian, menyatakan ketidakpuasan atas tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang hanya empat tahun penjara.
"Keluarga merasa tuntutan ini tidak sebanding dengan perbuatan terdakwa yang telah merenggut nyawa korban," ujar Haris.
Kronologi Kejadian
Peristiwa tragis ini bermula pada Minggu (9/6/2024) di rumah dinas pasangan tersebut di Kompleks Asrama Polisi Polres Mojokerto.
Briptu FN mengaku sakit hati akibat suaminya yang kecanduan judi online dan menggunakan gaji ke-13 untuk berjudi hingga menyisakan Rp 800.000.
Menurut keterangan di persidangan, Briptu FN menyuruh suaminya pulang ke rumah melalui pesan WhatsApp.
Saat korban tiba, ia diborgol di tangga garasi rumah. Briptu FN kemudian menyiram tubuh suaminya dengan bensin yang telah disiapkan sebelumnya dan menyalakan api melalui tisu yang diletakkan sekitar 1,5 meter dari korban.
Diduga, aksi ini dilakukan FN sebagai peringatan agar suaminya berhenti berjudi online.
Namun, api dengan cepat menyambar tubuh korban, menyebabkan luka bakar parah.
Dalam kepanikan, FN berusaha menolong korban yang merintih kesakitan, tetapi tanpa sengaja menuangkan cairan pembersih lantai ke tubuh korban, alih-alih air minum.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit namun meninggal dunia akibat luka bakar yang dideritanya.
Kekecewaan Keluarga Korban
Haris Eko Cahyono menegaskan bahwa tuntutan JPU yang hanya empat tahun tidak sesuai dengan ancaman maksimal Pasal 44 ayat 3 Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, yang bisa mencapai 15 tahun penjara.
Fakta Baru Polda DIY Tangkap Penjudi yang Rugikan Bandar Judol, Ketua RT Bantah Laporan Masyarakat |
![]() |
---|
Polda DIY Dikritik DPR, Tangkap Pemain Judi Online tapi Bandar Tidak Ditangkap: Harusnya Disikat |
![]() |
---|
Judi Online Buat Ade Buntel Hilang Akal Hingga Nekat Bobol ATM Bank SumselBabel Puskesmas Sinarbaru |
![]() |
---|
Pembobolan ATM di Puskesmas Sinar Baru Dilakukan oleh Warganya, Motif Terjerat Utang Judi Online |
![]() |
---|
Istri Baru Diangkat jadi ASN Banyak yang Gugat Cerai Suami, Ada Juga yang Tak Sanggup Bayar Utang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.