Kades Kohod Dikawal Pria Kekar, Saat Dampingi Menteri ATR Nusron Wahid Tinjau Pagar Laut

Menteri Nusron meninjau fisik lahan yang memiliki Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Hak Milik (SHM) di wilayah pagar laut desa

|
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Tribunnews/Rahmat Fajar Nugraha
Menteri ATR, Nusron Wahid didampingi Kepala Desa Kohod saat meninjau pagar laut di Kabupaten Tanggerang, Banten 

BANGKAPOS.COM--Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid melakukan kunjungan ke Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (24/1/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Menteri Nusron meninjau fisik lahan yang memiliki Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Hak Milik (SHM) di wilayah pagar laut desa tersebut.

Turut hadir Kepala Desa Kohod, Asrin, yang mendampingi Menteri Nusron selama kunjungan.

Namun, pemandangan menarik terjadi ketika Asrin tampak dikawal oleh sejumlah pria berperawakan kekar yang diduga sebagai pengawal pribadinya.

Dalam tinjauan itu, sempat terjadi perdebatan antara Menteri Nusron dan Asrin mengenai status lahan yang disebut Asrin dulunya merupakan empang sebelum terkena abrasi.

“Pak Lurah bilang itu dulunya empang, katanya karena abrasi. Dari tahun 2004 katanya sudah dikasih batu-batu,” ungkap Nusron di lokasi.

Namun, Nusron menegaskan bahwa jika suatu lahan telah hilang secara fisik, maka statusnya berubah menjadi tanah musnah.

“Secara faktual, tadi kita lihat sama-sama, tanahnya sudah tidak ada,” tegasnya. 

Meski demikian, Nusron memastikan pihaknya akan memverifikasi dokumen sertifikat yang ada. Jika lahan tersebut benar-benar tidak memiliki wujud fisik, maka sertifikatnya akan dibatalkan.

Kepala Desa Menghindar dari Wartawan

Setelah kunjungan tersebut, Kepala Desa Kohod, Asrin, enggan memberikan keterangan kepada wartawan.

Dengan mengenakan batik ungu dan kopiah hitam, ia berbalik badan ketika diminta konfirmasi soal sertifikat pagar laut.

“Mau sholat Jumat nih, nanti ketinggalan, sudah-sudah…,” ujar Asrin sambil menunjuk arlojinya.

Didampingi tiga pria yang tampak mengawal, Asrin meninggalkan lokasi tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Ketika wartawan mencoba mengejarnya hingga area parkir, lima pria yang diduga pengawal pribadi Asrin menghalangi upaya tersebut.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved