Terungkap Sebelum Dipecat dari SPN, Valyano Boni Raphael Ternyata Pernah DIkeluarkan dari TNI AL

Valyano Boni Raphael, seorang siswa Sekolah Pendidikan Polisi (SPN) Polda Jabar, mengalami pemecatan menjelang pelantikannya sebagai anggota Polri

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Kolase Facebook Veronica Amalia Putri dan Youtube TV Parlemen
SISWA SPN DIKELUARKAN -- Potret Sosok AKBP Bonifacius Surano dan sang istri, kini menjadi sorotan dalam kasus sang anak, Valyano Boni Raphael. 

BANGKAPOS.COM--Valyano Boni Raphael, seorang siswa Sekolah Pendidikan Polisi (SPN) Polda Jabar, mengalami pemecatan menjelang pelantikannya sebagai anggota Polri.

Pemecatan ini didasarkan pada dua alasan utama, yakni ketidakhadiran dalam jam pelajaran melebihi batas ketentuan dan adanya riwayat pendidikan sebelumnya di Kodiklat TNI AL pada tahun 2023.

Pemecatan Valyano terjadi hanya enam hari sebelum pelantikan.

Mengutip Tribunnewsbogor.com, Kepala SPN Polda Jabar Kombes Dede Yudi Ferdiansyah menjelaskan Valyano Boni Raphael dikeluarkan karena dua alasan.

Pertama karena tidak mengikuti jam pelajaran lebih dari ketentuan SPN Polda Jabar.

Kedua, Valyano Boni Raphael juga ternyata pernah mengikuti pendidikan Kodiklat TNI AL tahun 2023 lalu.

Tapi Valyano Boni Raphael dikeluarkan karena terindikasi sakit.

Ia dinilai telah berbohong karena tidak mengaku pernah mengikuti pendidikan militer ketika penelusuran mental kepribadian (PMK).

"Saat pengisian Litpers atau PMK, penelusuran mental kepribadian, yang bersangkutan ini tidak pernah mengikuti pendidikan militer ataupun latihan militer. Jadi di sini disebutkan tidak pernah ada. Ini kami sampaikan ada surat dari Kodiklat Angkatan Laut bahwa adanya dikeluarkan kehilangan sebagai siswa, status sebagai siswa kembali ke masyarakat dan dikembalikan ke orang tua dengan alasan menderita sakit dan tidak mengikuti pelajaran selama 69 hari. Ketidakhadiran melebihi 10?ri jumlah seluruh jam pelajaran," jelasnya.

Orang Tua Valyano Ungkap Alasan Depresi

Valyano diketahui merupakan anak dari AKBP Bonifansius dan Veronica Putri Amalia.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI, Veronica mengakui bahwa anaknya pernah dikeluarkan dari TNI AL akibat depresi.

"Status anak kami dikeluarkan dari TNI betul depresi karena saya yang memaksa anak kami waktu masuk TNI, jadi tidak sesuai hati nurani karena dia ingin masuk polisi," katanya.

Menurutnya Valyano Boni Raphael gagal lolos polisi karena buta warna.

"Anak kami tidak bisa masuk polisi karena anak kami buta warna parsial dan bisa masuk TNI dengan jalur menembak."

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved