Tribunners
Membumikan IAIN Teladani Syaikh Abdurrahman Siddik
Kehadiran IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik ini kemudian menjadi simbol ilmu pengetahuan, religiositas, cendekiawan muslim, dan civitas academica islami
Tentu telah banyak upaya dan ikhtiar yang telah ditoreh oleh semua civitas academica IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung sejak berdirinya hingga sekarang. Apa yang telah dilakukan oleh para salafus sholih (pendahulunya) menjadi warisan untuk generasi saat ini yang sedang berjuang membangun dan membumikan IAIN. “Menjadi cinta dan kecintaan kepada yang dicinta” inilah ungkapan yang tepat bagi segenap civitas academica IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik saat ini. Mari kita jaga nama besarnya, kita jaga kampus hijau kita, kita bantu dan support setiap ikhtiar para pimpinan untuk membesarkan dan membumikan IAIN tercinta ini. Sebagaimana ungkapan Rabiatul Adawiyah kepada yang dicintainya.
“Kucintai Kau dengan dua cinta
Cinta untuk diriku dan cinta sebab Kau patut dicinta
Cinta untuk diriku ialah karena aku karam
Di dalam ingatan kepada-MU semata, membuang yang lain
Cinta sebab Kau patut dicinta, karena Kau singkap
Penghalang sehingga aku dapat memandang-Mu
Segala pujian tidak perlu lagi bagiku
Sebab semua pujian untuk-Mu semata."
Jikalau Komaruddin Hidayat menyebut dalam bukunya Psikologi Beragama: Menjadikan Hidup Lebih Ramah dan Santun, (2010: 178) tentang Membangun Masjid Al-Aqsa Dalam Hati, maka mari kita bangun IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik berawal dan bertolak dari hati. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.