Tribunners

Pentingnya Kemampuan Retorika yang Baik bagi Guru

Kemampuan retorika guru di Indonesia sangat penting karena berperan dalam menciptakan lingkungan belajar yang interaktif dan inspiratif.

Editor: suhendri
ISTIMEWA
Inosensius Enryco Mokos, M.I.Kom. - Peneliti Komunikasi Politik dan Budaya 


Oleh: Inosensius Enryco Mokos, M.I.Kom. - Peneliti Komunikasi Politik dan Budaya

KEMAMPUAN retorika seorang guru memegang peranan penting dalam proses pendidikan, karena cara penyampaian materi yang efektif dapat memengaruhi pemahaman dan motivasi siswa. Dengan keterampilan berkomunikasi yang baik, guru tidak hanya mampu menjelaskan konsep dengan jelas, tetapi juga dapat menciptakan suasana belajar yang menarik dan interaktif. 

Dalam konteks pendidikan yang terus berkembang, penting bagi guru untuk menguasai teknik-teknik retorika yang dapat meningkatkan kualitas pengajaran mereka. Hal ini tidak hanya berdampak pada hasil belajar siswa, tetapi juga pada pengembangan karakter dan keterampilan sosial mereka.

Dengan menggunakan teknik retorika yang tepat, guru dapat menyampaikan materi dengan cara yang lebih menarik dan persuasif sehingga siswa lebih mudah memahami dan terlibat pada pelajaran. Selain itu, retorika juga berperan dalam membangun kepercayaan diri siswa saat berbicara di depan umum, yang merupakan keterampilan penting dalam kehidupan sehari-hari. 

Dengan menciptakan suasana yang mendukung, guru dapat mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi dalam diskusi dan kegiatan belajar lainnya. Hal ini tidak hanya meningkatkan pemahaman akademis, tetapi juga membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan untuk berinteraksi dengan baik di masyarakat. 

Penguasaan retorika menjadi salah satu kunci untuk menciptakan generasi yang cerdas dan berdaya saing. Oleh karena itu, penguasaan retorika tidak hanya bermanfaat bagi guru, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perkembangan siswa secara keseluruhan.

Kualitas guru

Total guru di Indonesia pada tahun ajaran 2023/2024 mencapai 3,36 juta orang, dengan mayoritas mengajar di tingkat sekolah dasar (SD). Kualitas guru di Indonesia menunjukkan tren peningkatan, dengan 9,6 persen guru layak mengajar yang memenuhi syarat kualifikasi akademik setara Diploma IV (D4) atau Strata 1 (S1) setiap tahunnya, namun 60 persen guru memiliki kemampuan yang sangat buruk dalam penggunaan teknologi dan komunikasi. Hasil UKG menunjukkan bahwa 81 persen guru tidak mencapai nilai minimum. 

Guru diharapkan tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga membentuk karakter dan moral siswa. Dalam era pendidikan 4.0, guru perlu mengembangkan kompetensi dalam teknologi dan metode pengajaran yang interaktif.

Melihat pada data di atas penting bagi seorang guru untuk memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Retorika dan komunikasi yang baik sangat penting bagi guru di Indonesia untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dalam proses pembelajaran. Dengan menguasai keterampilan berbicara dan menyampaikan pesan secara jelas dan persuasif, guru dapat memotivasi siswa, menjelaskan materi dengan lebih baik, dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif.

Retorika yang baik juga membantu guru dalam membangun hubungan yang positif dengan siswa, orang tua, dan rekan sejawat. Dalam konteks pendidikan yang terus berkembang, kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik menjadi kunci untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada. Oleh karena itu, pelatihan dan pengembangan keterampilan retorika bagi guru sangat diperlukan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan efektif.

Kemampuan berbicara yang baik

Kemampuan retorika yang baik sangat penting bagi seorang guru dalam mendidik siswa. Retorika yang efektif memungkinkan guru untuk menyampaikan materi pelajaran dengan jelas dan menarik sehingga siswa dapat memahami dan terlibat aktif dalam proses belajar. Keterampilan ini juga membantu guru dalam mengelola situasi kelas dan membangun hubungan yang baik dengan siswa sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif.

Kemampuan berbicara yang baik memungkinkan guru untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan mudah dipahami oleh siswa. Ini mencakup penggunaan bahasa yang sesuai dan pengaturan gagasan secara logis.
Guru yang memiliki kemampuan berbicara yang baik dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan siswa. Ini menciptakan suasana kelas yang positif dan mendukung interaksi yang lebih baik antara guru dan siswa. 

Keterampilan berbicara yang baik membantu guru dalam mengelola kelas dengan lebih proporsional, inovatif, dan kreatif. Guru dapat memberikan instruksi yang jelas, menjelaskan aturan, dan menangani situasi yang mungkin muncul selama pembelajaran.

Retorika yang baik dari seorang guru dapat meningkatkan keterlibatan siswa. Dengan berbicara secara menarik dan menyejukkan, guru dapat meningkatkan minat dan perhatian siswa terhadap materi pelajaran. Ini penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang aktif dan partisipatif.

Retorika yang baik dari guru memampukan guru dapat berkomunikasi nonverbal yang baik juga. Selain berbicara, guru juga perlu memperhatikan komunikasi nonverbal, seperti kontak mata dan bahasa tubuh, yang dapat memperkuat pesan yang disampaikan dan membantu dalam memahami respons siswa.

Adapun dampak buruk yang akan terjadi jika guru tidak memiliki kemampuan retorika atau kemampuan berbicara yang baik, misalnya kesulitan dalam menyampaikan materi. Guru yang tidak memiliki kemampuan retorika yang baik cenderung kesulitan dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga siswa sulit memahami.

Selain itu, guru akan kurang dalam motivasi siswa. Ketidakmampuan guru dalam berkomunikasi dengan baik dapat mengakibatkan kurangnya minat dan motivasi siswa untuk belajar. Lebih lagi dalam kelas akan terjadi interaksi yang minim. Tanpa kemampuan retorika yang baik, interaksi antara guru dan siswa menjadi minim, yang dapat menghambat proses pembelajaran yang efektif. Untuk itu, penting bagi guru untuk terus belajar dan mengasah skill berbicara sehingga mampu menjadi pribadi yang kompeten dalam mendidik siswa yang berkualitas.

Guru dapat mengambangkan kemampuan berbicara yang baik dengan melaksanakan beberapa hal seperti berikut. Pertama, mengedepankan prinsip 3s dalam berkomunikasi. Sadar. Guru harus menyadari kekurangan diri dan berusaha untuk meningkatkan kepekaan sosial dalam berkomunikasi. Senyum. Senyum dapat menciptakan suasana yang ramah dan mendukung interaksi yang positif antara guru dan siswa. Sejuk. Ucapan yang menyejukkan akan meninggalkan kesan positif dan membantu dalam membangun hubungan yang baik dengan siswa.

Kedua, pelatihan dan workshop. Mengikuti pelatihan dan workshop tentang teknik komunikasi dan retorika bagi guru untuk meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum. Guru dapat mengikuti pelatihan dan workshop lewat komunitas belajar yang ditawarkan oleh berbagai platform di media sosial atau juga mengikuti pelatihan yang diberikan oleh universitas dan lembaga pendidikan lainnya.

Ketiga, praktik berbicara di depan kelas. Mendorong guru untuk melakukan praktik berbicara di depan kelas secara rutin, baik dalam bentuk presentasi maupun diskusi. Guru juga dapat berlatih secara mandiri terus-menerus untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi berbicara.

Keempat, mentoring dan pembinaan. Menyediakan program mentoring di mana guru yang lebih berpengalaman dapat membimbing guru yang baru dalam mengembangkan kemampuan retorika mereka.

Kelima, penggunaan media pembelajaran. Memanfaatkan media pembelajaran yang menarik, seperti video dan alat peraga, untuk membantu guru dalam menyampaikan materi dengan cara yang lebih menarik. 

Dengan meningkatkan kemampuan retorika, guru tidak hanya dapat menyampaikan materi dengan lebih efektif, tetapi juga dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan interaktif, yang pada akhirnya akan berdaya guna bagi pendidikan dan perkembangan peserta didik.

Kesimpulan

Kemampuan retorika guru di Indonesia sangat penting karena berperan dalam menciptakan lingkungan belajar yang interaktif dan inspiratif. Dengan keterampilan komunikasi yang baik, guru dapat menyampaikan materi pelajaran dengan lebih menarik, meningkatkan motivasi siswa, dan pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan. Pelatihan dan pengembangan keterampilan retorika bagi guru perlu menjadi prioritas untuk memastikan bahwa mereka dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa secara efektif dan menciptakan pengalaman belajar yang positif. 

Pengembangan keterampilan retorika tidak hanya bermanfaat bagi guru, tetapi juga memberikan dampak positif bagi siswa dalam proses pembelajaran. Siswa yang terlibat dalam diskusi yang dinamis dan interaktif cenderung lebih memahami materi dan merasa lebih termotivasi untuk belajar. Dengan demikian, investasi dalam pelatihan retorika bagi guru akan menghasilkan generasi yang lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.

Pengembangan keterampilan retorika juga dapat membantu guru dalam menghadapi berbagai tantangan yang muncul di dalam kelas, seperti perbedaan gaya belajar siswa dan dinamika kelompok. Dengan kemampuan untuk beradaptasi dan menggunakan berbagai teknik komunikasi, guru dapat menciptakan suasana yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa.

Selain itu, keterampilan ini juga memungkinkan guru untuk lebih efektif dalam memberikan umpan balik dan membangun hubungan yang positif dengan siswa, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa dan mendorong mereka untuk lebih aktif berpartisipasi dalam proses belajar. Oleh karena itu, penting bagi lembaga pendidikan untuk memberikan dukungan dan sumber daya yang diperlukan bagi guru dalam mengembangkan keterampilan retorika mereka sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan lebih produktif. Semoga! (*)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved