Profil Gatot Nurmantyo, Eks Panglima TNI Tak Terima Hercules Sebut Sutiyoso Bau Tanah

Gatot Nurmantyo baru-baru ini meluapkan amarahnya terhadap Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules Rozario Marshal

Penulis: Agis Priyani | Editor: Evan Saputra
Tribun Bogor
EKS JENDERAL TNI -- PROFIL Gatot Nurmantyo (kanan), Jenderal yang Ngamuk ke Hercules (kiri) karena Bela Sutiyoso Disebut Bau Tanah, Mantan Panglima TNI. 

BANGKAPOS.COM - Gatot Nurmantyo baru-baru ini meluapkan amarahnya terhadap Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules Rozario Marshal.

Hal ini berawal dari pernyataan kontroversial Hercules yang dinilai menghina para purnawirawan.

Gatot Nurmantyo ngamuk ke Hercules karena tak terima Sutiyoso disebut bau tanah.

Semua ini bermula dari tuntutan Forum Purnawirawan TNI-Polri yang satu di antaranya permintaan untuk mengganti Gibran Rakabuming Raka dari jabatan Wakil Presiden RI. 

Menanggapi permintaan para Purnawirawan TNI, Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB), Hercules, tertawa dan memberikan sindiran pedas.

"Katanya mau kudeta presiden, kepala kamu saya kudeta, tulis itu," ucap Hercules.

Menurut Hercules, Gibran Rakabuming dan Prabowo Subianto tak bisa dimakzulkan karena keduanya dipilih oleh rakyat.

Baca juga: Ari Setioko Ucapkan Syukur dan Terima Kasih ke Hakim Dijatuhi Vonis Onslag

Hercules juga mengkritik keras Sutiyoso yang sebelumnya juga menyebut Ormas-ormas saat ini berpakaian mirip tentara.

Sutiyoso pun mendukung revisi Undang-Undang Organisasi Masyarakat (UU Ormas) yang wacananya digulirkan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Pria bernama lengkap Rosario de Marshal itu menganggap Sutiyoso telah menyinggung ormas.

Gatot Tak Terima Sutiyoso Disebut Bau Tanah

Dalam sebuah acara bersama Said Didu, Hersubeno Arief dan Refly Harun, Gatot Nurmantyo, menegaskan kemarahannya terhadap sikap Hercules yang dianggap tidak sopan dan seenaknya dalam berbicara.

“Ingat kau dulu TBO, kau bisa ke Jakarta pakai apa? Sudah Purnawirawan juga yang bawa kamu ke sini, kok ngomong seenaknya kayak gitu, tidak sopan. Sudah raja kau?,” kata Gatot Nurmantyo sambil menunjuk-nunjuk ke arah kamera.

“Kamu itu preman memakai pakaian ormas, saya bisa buktikan kalau itu preman,” kata Gatot lagi.

Menurut Gatot, Hercules mengatakan siapapun harus mencintai Gerakan Rakyat Indonesia Baru (BRIB) lebih dulu jika ingin didukung.

“Di Jawa Barat mengatakan kalau ingin didukung oleh Grib pertama mencintai Grib baru mencintai rakyat, pakai dong otakmu. Gubernur, bupati, wali kota itu harus mencintai rakyat dulu karena dia yang milih rakyat, bukan Grib, preman itu,” katanya.

Baca juga: Kalender 2025: Awal Bulan Mei  Langsung Libur, Catat Daftar Tanggal Hari Libur dan Long Weekend Mei

Tak hanya itu, rupanya yang paling membuat Gatot Nurmantyo marah yakni kejadian mobil polisi dibakar di Depok.

"Ini yang buat saya marah kejadian di Depok polisi itu adalah alat negara yang melaksanakan ketertiban ketika akan menangkap dilawan dikepung, negara apa ini ? Alat negara mobilnya dibakar lagi. Kalau saya diam orang akan menyangka bahwa polisi udah gak ada. Nah ini preman. Ini bahaya untuk negara kesatuan Republik Indonesia," tegasnya.

Gatot juga tak terima ketika Hercules menghina Sutiyoso dengan bahasa mulut bau tanah.

Profil Gatot Nurmantyo

Berani menunjuk-nunjuk Hercules, Gatot Nurmantyo bukan seseorang yang biasa di Indonesia.

 Gatot sudah malang melintang di dunia militer di Indonesia hingga akhirnya pensiun.

Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo lahir di Tegal pada 13 Maret 1960. Ayahnya berasal dari Cilacap dan ibunya berasal dari Solo.

Gatot hidup dari keluarga berlatar belakang militer, karena sang ayah yang bernama Suwantyo pernah menjabat sebagai Letnan Kolonel Infanteri di Kodam XIII.Merdeka Sulawesi Utara.

Sang ayah pernah menjadi anak buah dari Gatot Nurmantyo dalam Laskar Kemerdekaan di Banyumas.

Karir Gatot selama bertugas di militer terbilang moncer.

Gatot yang bercita-cita jadi arsitek itu lulus dari Akademi Militer angkatan tahun 1982.

Dinas pertama Gatot sebagai Danton MO 81 Kiban Yonif 315 Dam II/Slw.

Selama beberapa tahun, Gatot dikirim ke Papua sebagai Komandan Kodim, antara lain Dandim 1707 Merauke, kemudian Dandim 1701 Jayapura.

Gatot juga pernah menjabat sebagai Komandan Korem Suryakencana dan Kodam Brawijaya.

Kariernya terus meroket hingga menjadi Gubernur Akmil pada tahun 2010.

Kemudian di tahun 2014, Gatot resmi menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Puncaknya, Gatot menjadi Panglima TNI di usia 55 tahun menggantikan Jenderal Moeldoko yang memasuki masa purna bakti.

Gatot menjadi Panglima TNI ke-16 yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (8/7/2015).

Kemudian pada 8 Desember 2017 Gatot Nurmantyo diberhentikan secara hormat dari jabatannya sebagai Panglima TNI, dan digantikan oleh Marsekal Hadi Tjahjanto.

Pergantian jabatan Gatot pun saat itu sempat menuai kontroversi.

 Saat menjadi KSAD, Gatot mendaftar pendidikan Kopassus.

Setelah melalui sejumlah latihan fisik yang keras, Gatot pun dilantik menjadi anggita Kopassus di usia 55 tahun.

Gatot menjadi anggta Kopassus tertua yang dilantik pada saat usia 55 tahun.

(Bangkapos.com/Tribunnews/Tribun Bogor)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved