Berita Bangka Barat

Tak Seperti Dulu, Pelabuhan Mentok Bangka Barat Kini Sepi, Kondisinya Pun Memprihatinkan

Pelabuhan Mentok ini, dulunya menjadi lokasi primadona, karena ramainya aktivitas perdagangan dan menjadi pusat perekonomian warga sekitar.

Penulis: Riki Pratama | Editor: Hendra
Bangkapos/Riki.
AIR SURUT--Terlihat kondisi pelabuhan Mentok, dengan surutnya air laut, sejumlah kapal nelayan tak dapat berlayar dan harus menunggu pasangnya air laut, foto diambil pada Jumat (2/5/2025) sore. 

BANGKAPOS.COM,BANGKA - Panas terik matahari, terasa menyengat di Pelabuhan Mentok, Kabupaten Bangka Barat.

Pelabuhan Mentok ini, dulunya menjadi lokasi primadona, karena ramainya aktivitas perdagangan dan menjadi pusat perekonomian warga sekitar.

Sejumlah warga, dari pedagang kaki lima yang berdagang di pinggir pelabuhan hingga pedagang di pasar kaki lima Mentok, bergantung dari aktivitas pelabuhan Mentok.

Kini suasananya jauh berbeda.  Jumat (2/5/2025) sore terlihat hanya beberapa warga yang terlihat beraktivitas di sekitar pelabuhan.

Terlihat di sejumlah sudut seperti terminal angkutan umum, pasar kaki lima yang ada di dekat pelabuhan sepi sunyi.

Sementara aktivitas nelayana yang sibuk di perahunya masih terlihat meskipun tak seramai dulu.

Padahal duluhnya pelabuhan Mentok selalu ramai aktivitas kapal, baik kapal penumpang maupun kapal pengangkut barang-barang sembako, silih berganti bersandar di pelabuhan.

Namun hari ini, kondisi pelabuhan terlihat kumuh dan banyak sampah menumpuk di pintu masuk pelabuhan. Sejak tak dioperasikan, karena sedimentasi atau pendangkalan air laut, membuat aktivitas pelabuhan berangsur sepi.

Dampaknya, sejumlah pedagang kaki lima di dekat pelabuhan tak ramai seperti dulu. 

Para pedagang ini, terlihat berjam-jam duduk di depan lapaknya. Sesekali melihat kiri dan kanan, sembari duduk di pojokaan lapak menunggu pembeli.

Kondisi sepinya pasar Mentok, telah bertahun tahun terjadi. Sejumlah pedagang mengaku, saat ini hanya dapat bertahan, untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka.

"Kondisinya saat ini sepi, beda dulu saat pelabuhan aktif yang lewat ramai. Sekarang ini para pedagang hanya dapat bertahan saja," kata Jamila pedagang kaki lima ditemui Bangkapos.com, Jumat (2/5/2025) sore.

Ia mengatakan, lapak pasar kaki lima yang ada di Pasar dekat pelabuhan Mentok, dulunya berjumlah 50 lapak, namun saat ini tersisa hanya 15 lapak pedagang yang aktif

"Kadang yang beli juga ia barter hasil tangkapan ikan dari pelabuhan. Jadi sepi saat ini, cari Rp 100 ribu aja sulit, dulu jutaan," keluhnya.

Dikatakan Jamila, para pedagang di pasar kaki lima, masih bertahan karena lapak yang menjadi tempat mereka berjualan tak dipungut biaya, atau gratis. Sehingga para pedagang masih berjualan.

"Bertahan saja, karena tempatnya gratis, kita berharap ada lagi aktivitas pelabuhan, seperti dulu, biar ramai lagi," harapnya.

Sementara terkait lesunya ekonomi dan tidak aktifnya pelabuhan Mentok, ditanggapi oleh Anggota Komisi III DPRD Bangka Barat Eddy Arif.

Ia mendorong dan mendukung Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Barat  untuk kembali mengaktifkan Pelabuhan Mentok.

Menurutnya, Pelabuhan Mentok, merupakan pelabuhan yang dapat menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) dan meningkatkan aktivitas perekonomian di Mentok, dulunya ramai, sekarang menjadi sepi sunyi.

"Kami menyampaikan ke Pemerintah daerah yang baru nanti. Untuk kedepan memperhatian eks pelabuhan lama, berada di pasar Mentok, sekarang tidak aktif lagi bongkar muat barang  kapal. Dulunya banyak aktivitas dari kapal fery, kapal kayu pembawa sembako, dan semuanya ada di situ," kata Eddy.

Eddy menyayangkan pelabuhan Mentok yang dulunya dapat menghidupkan perekonomian di tak lagi berfungsi karena faktor pendangkalan air laut.

"Karena saya dulu pernah tinggal di Kampung Tanjung, merasakan efek dari pelabuhan itu, ramainya aktivitas kapal dan penumpang yang datang ke Mentok. Dulu pasar Mentok ramai, sekarang lihat sepi, pelabuhan sekarang hancur, dulu bagus," keluhnya.

Politikus Gerindra ini, mengharapkan pemerintah daerah memikirkan kondisi pelabuhan ini, bagaimana lolusinya dapat kembali aktif. Sehingga memicu perekonomian agar kembali dapat berjalan dengan pesat.

"Pemerintah daerah harus dapat memikirkan  solusi terbaik, mengaktifkan pelabuhan Mentok. Karena pelabuhan itu mempunyai sejarah dan dapat meningkatkan perekonomian anak-anak pesisir dan warga setempat," katanya.

Eddy berharap, adanya perhatian dari Bupati Bangka Barat terpilih dan Gubernur Babel, untuk dapat memikirkan pelabuhan Mentok agar kembali aktif.

"Ini mungkin berat, tetapi kalau tidak ada kemauan, semuanya bakal berat," katanya

Diketahui, Pelabuhan Mentok pernah menjadi pelabuhan kapal penumpang. Tetapi, setelah adanya pembangunan Pelabuhan Tanjungkalian. Seluruh kapal penyeberangan yang melayani jalur Pulau Bangka-Sumatera dialihkan ke pelabuhan tersebut.

Saat ini Pelabuhan Mentok masih berfungsi, tetapi hanya kapal-kapal nelayan yang bersandar di pelabuhan itu.

(Bangkapos.com/Riki Pratama)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved