Berita Viral

Dedi Mulyadi Dibela Emak-emak, Berani Debat dengan Adhel Setiawan: Yang Melanggar HAM Koruptor

Kini Dedi Mulyadi mendapatkan pembelaan dari emak-emak bernama Sofiyah, bahkan emak-emak ini berani debat dengan Adhel Setiawan.

|
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: fitriadi
Kolase youtube channel TvOneNews || Instagram @dedimulyadi71
PRO DAN KONTRA -- (kiri) Tangkapan layar momen emak-emak bernama Sofiyah bela Gubernur Jawa Barat soal program anak nakal dimasukkan ke barak militer hingga berani debat lawan Adhel Setiawan, disadur pada Rabu (14/5/2025) // (kanan) Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi hadir dalam pembukaan pendidikan militer pertama di Kabupaten Purwakarta, Jabar, Kamis (1/5/2025). 

BANGKAPOS.COM -- Program pendidikan militer ala Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menuai pro dan kontra.

Politisi Gerindra itu bahkan dilaporkan ke Komnas HAM oleh seorang wali murid bernama Adhel Setiawan.

Kini Dedi Mulyadi mendapatkan pembelaan dari emak-emak bernama Sofiyah, bahkan emak-emak ini berani debat dengan Adhel Setiawan.

Baca juga: Sosok Fito Ditapradja, Komika Sentil Dedi Mulyadi Kini Kena Mental usai Viral

Sofiyah menegaskan bahwa dirinya sangat setuju dengan program Dedi Mulyadi, yakni mengirim anak nakal ke barak militer.

Bahkan Sofiyah sudah mengajukan agar putranya ikut dimasukkan ke barak militer.

"Buat kemajuan anak saya dan perubahan anak saya. Emang saya setuju sama programnya pak Dedi, ya saya mengikuti lah program itu. Emang menurut saya itu program yang baik untuk anak-anak."

"Malah ke depannya, saya mau ada saran, jangan cuma buat anak yang nakal, jadi anak yang ada keinginan masuk barak militer. Jadi itu nanti ada yang tempat mereka itu memang pengin," kata Sofiyah dalam tayangan talkshow di kanal Youtube tv one news, Rabu (14/5/2025).

Diakui Sofiyah, ia tidak cemas sama sekali jika anaknya dilatih oleh TNI.

Baca juga: Profil Istri Dedi Mulyadi, Maula Akbar Baru Tahu Ibu Kandungnya Setelah Ayah Cerai dari Anne Ratna

Sofiyah pun sangat setuju dengan kebijakan KDM yang memasukkan anak-anak pelaku tawuran ke barak militer.

"Kalau kata orang mah anak nakal, kalau menurut saya mah bukan, anak yang membutuhkan perhatian dari seorang pemimpin."

"Selama ini kan anak tawuran masuk kantor polisi, karena dengan program ini mereka tuh dibimbing bukan dihakimi, mereka malah dilatih, toh mereka juga enggak kehilangan pembelajaran di sekolah juga. Yang mengajar juga TNI," ujar Sofiyah.

"Seorang pemimpin pun pasti sudah memikirkan programnya, pasti buat kemajuan masyarakat itu. Dengan adanya program pak Dedi Mulyadi, saya kagak kenal pak Dedi, tapi saya mah mendukung, semoga Jawa Barat bersih dari tawuran, lebih aman, lebih adem, kerusuhan berkurang, Jawa Barat bisa maju," sambungnya.

Terkait dengan isu memasukkan anak nakal ke barak militer melanggar HAM, Sofiyah tak setuju.

Sebab kata Sofiyah, anak-anak yang ditempatkan di barak militer tidak disiksa melainkan diberikan pendidikan.

"Menurut saya enggak melanggar HAM, kan anak kita enggak disiksa juga di sana, malah dikasih ilmu, dikasih pelatihan yang lebih bagus. Kalau yang melanggar HAM mah lebih ke koruptor tuh, itu tangkap yang begitu," tegas Sofiyah.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved