Ali Mochtar Ngabalin Komentari Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi :Cari Uang yang Halal, Jangan Begitu!

Ali Mochtar Ngabalin mengaku tak habis pikir dengan yang dilakukan Roy Suryo Cs dengan menuduh Jokowi menggunakan ijazah palsu.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
(Kompas.com/Kristian Erdianto)
Mantan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, Ali Mochtar Ngabalin ikut mengomentari Roy Suryo Cs dalam polemik ijazah Jokowi. 

Sepanjang bekerja di Istana, Ngabalin tak pernah melihat Jokowi.

Namun dalam kasus ijazah ini, Jokowi sampai melaporkan ke Polda Metro Jaya.

"Kok bisanya tidak mungkin, ini pasti ada perkara yang melukai relung hatinya," katanya.

Atas laporan itu pun Ngabali meyakini Roy Suryo Cs akan dijebloskan ke dalam penjara.

"Kalau begini kita tunggu saja, kalau di Salemba kita datang atau di Sukamiskin kita juga tengok. Urusannya sudah masuk di ranah yang tidak bisa kita punya tangan ada di situ. Bayangkan orang sekelas Jokowi harus tenteng ijazah datang ke polda," katanya.

Ia mengatakan proyek ijazah Jokowi juga memiliki tujuan.

"Setelah berhenti jadi presiden, anaknya jadi wakil, kalau tidak sekarang bekerja tidak ada lain tidak ada bukan kecuali untuk bagaimana bisa mengadang Gibran untuk masa yang akan datang. Sementara Prabowo-Gibran baru 6-7 bulan, kan lucu. Jadi agak tidak canggih, gampang sekali dibaca," kata Ali Ngabalin.

Sementara Roy Suryo mengaku tak memiliki kepentingan politik dalam kasus ijazah Jokowi.

"Motifnya membuka akal waras kita terhadap daya kritis kita dengan tidak percaya narasi saja. Ini kan kita dibekali pikiran," kata Roy Suryo.

"Ini ilmu pengetahuan, sudah clear," kata Roy.

Kini meski Bareskrim Polri sudah menyatakan ijazah Jokowi asli dan menghentikan kasus aduan TPUA, tapi Roy Suryo tetap tak percaya.

"Mana barangnya ? tidak ditunjukan," kata Roy.

Ia bahkan menganggap bahasa identik dengan otentik dalam pembuktian keaslian ijazah Jokowi.

Menurutnya Bareskrim Polri hanya menyatakan ijazah tersebut identik dengan pembanding.

"Jadi diproduksi dulu yang sama kemudian dibandingkan, ya sama," katanya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved