Ali Mochtar Ngabalin Komentari Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi :Cari Uang yang Halal, Jangan Begitu!

Ali Mochtar Ngabalin mengaku tak habis pikir dengan yang dilakukan Roy Suryo Cs dengan menuduh Jokowi menggunakan ijazah palsu.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
(Kompas.com/Kristian Erdianto)
Mantan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, Ali Mochtar Ngabalin ikut mengomentari Roy Suryo Cs dalam polemik ijazah Jokowi. 

Roy tetap menanti Jokowi menunjukan ijazahnya di pengadilan.

"Final itu pengadilan. Itu baru sepotong cercah alat bukti yang kemudian diverifikasi yang disampaikan Puslabfor. Hasil yang ilmiah itu harus berani diuji lagi," kata Roy Suryo.

Roy Suryo Disebut Injak Kehormatan UGM

Kini Kiai NU Syarif Rahmat secara tegas mengusulkan agar UGM mencabut ijazah Roy Suryo Cs.

Bukan tanpa alasan, Kiai Syarif menilai Roy Suryo Cs telah menginjak-injak kehormatan UGM sebagai lembaga pendidikan tinggi karena tidak mempercayai ijazah Jokowi.

Hingga kini ada sejumlah kubu yang memaksa Jokowi menunjukan ijazahnya.

"Apa urusannya kalian tanya ijazah presiden ? Urusan besar. Lawyers nya bilang kalau begitu semua orang bisa minta ijazah orang lain, gak. Karena dia presiden melalui proses administrasi maka warga negara meminta kejujuran kepala negara. Gak ada aturannya di hukum pidana. Hukum pidana cuman mengatur barang siapa individu, ini warga negara bertanya secara kolektif, dimana pidananya ? dijawab aja kan," kata Rocky Gerung.

Pihak yang memaksa Jokowi menunjukan ijazahnya yakni Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA).

Kelompok ini telah melaporkan Jokowi ke Bareskrim Polri.

Pihak lain yakni Roy Suryo Cs yang terdiri dari Roy Suryo, Rismon Sianipar dan Tifauzia Tyassuma.

"Saya bisa pastikan bahwa tiga diantara 4 orang yang dilaporkan mereka memang patut dilaporkan karena pemegang primary evidence dalam bentuk buku skripsi milik Joko Widodo," kata Roy Suryo di Youtube Indonesia Lawyers Club.

Ada lima orang yang dilaporkan Jokowi ke Polda Metro Jaya.

"Kebetulan tiga-tiganya alumni asli Universitas Gadjah Mada. S1 S2 rata-rata UGM semua. Saya S1 UGM Komunikasi, S2 Magister Kesehatan. Rismon itu S1 Elektro, S2 elektro juga. Dokter Tifa S1 S2-nya Kedoktrean," kata Roy Suryo.

Ia mengaku pernah menerima tanda penghormatan sebagai aktivis dari UGM yang disematkan langsung oleh rektor.

Dengan memiliki tanda tersebut, Roy Suryo merasa sangat terpukul ketika UGM bisa meluluskan Jokowi dengan kualitas skripsi yang menurutnya banyak kesalahan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved