HUT Ke 26 Bangka Pos

Gebrakan Menyelamatkan Ekonomi Pulau Timah, Bappenas Soroti Diversifikasi dan Hilirisasi Babel

Keterpurukan ini terjadi karena kurangnya diversifikasi sektor pembangunan. Ekonomi Bangka Belitung masih terlalu bergantung pada timah, yang ...

bangkapos.com/ Andini Dwi Hasanah
SEMINAR GEBRAKAN SANG PEMIMPIN -- Suasana Seminar Nasional "Gebrakan Sang Pemimpin: Menyelamatkan Ekonomi dan Keuangan Daerah di Pulau Timah" yang digelar di Ballroom Hotel Santika, Bangka, Senin (26/5/2025), dalam rangka HUT ke-26 Bangka Pos dan HUT ke-24 Pos Belitung. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Direktur Pembangunan Indonesia Barat Kedeputian Bidang Pembangunan Kewilayahan Kementerian PPN/Bappenas, Dr. rer. nat. Jayadi, S.Si., M.S.E., M.A., mengungkapkan sejumlah strategi penting untuk mendorong kebangkitan ekonomi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang kini tengah mengalami perlambatan signifikan.

Dalam paparan yang disampaikan secara virtual pada Seminar Nasional bertajuk Gebrakan Sang Pemimpin: Menyelamatkan Ekonomi dan Keuangan Daerah di Pulau Timah di Ballroom Hotel Santika, Bangka, Senin (26/5/2025), Jayadi menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung pada tahun 2024 hanya mencapai 0,77 persen, terendah di wilayah Sumatera.

"Keterpurukan ini terjadi karena kurangnya diversifikasi sektor pembangunan. Ekonomi Bangka Belitung masih terlalu bergantung pada timah, yang menyumbang 78 persen dari total ekspor provinsi," jelasnya, di hadapan peserta yang hadir dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-26 Bangka Pos dan HUT ke-24 Pos Belitung di Hotel Santika, Bangka.

Baca juga: Pj Sekda Babel Optimis Pembangunan Maju Lewat Seminar Nasional Gebrakan Pemimpin

Jayadi menyebutkan dua langkah utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,  pertama, memperluas diversifikasi sektor pembangunan di luar pertambangan, seperti agroindustri, pariwisata, ekonomi kreatif, dan ekonomi biru. Kedua, mendorong industrialisasi melalui hilirisasi yang berorientasi padat karya, ekspor, dan berkelanjutan.

Ia menyoroti pentingnya mengurangi ekspor timah dalam bentuk ingot (balok) dan mulai memproduksi barang turunan bernilai tambah tinggi seperti tin solder dan tin chemical. Perbaikan tata kelola pertambangan timah juga menjadi poin krusial yang menurutnya harus segera dilakukan.

Selain itu, Jayadi memaparkan proyek-proyek prioritas yang diajukan daerah, termasuk Jembatan Air Selindung, Jembatan Pilang, Pelabuhan Tanjung Gudang, dan yang paling ambisius Jembatan Bahtera (Sumatera–Bangka).

"Jembatan Bahtera diproyeksikan memangkas jarak dan waktu tempuh perjalanan antara Sumatera dan Bangka serta menjadi pemantik perkembangan Pulau Bangka. Namun, tantangan terbesar adalah kebutuhan anggaran besar, sekitar Rp17 triliun, dan kesiapan studi kelayakan, Amdal, pembebasan lahan, hingga DED yang belum tuntas," urainya.

Di sektor pariwisata, Jayadi menyebut dukungan Perpres No 17 Tahun 2024 tentang Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional Bangka Belitung 2023–2044, yang akan dikawal Bappenas melalui lima fase pengembangan, mulai dari integrasi Bangka-Belitung, urban renewal di kota-kota utama, hingga revitalisasi wisata pesisir.

Sementara itu, sektor perkebunan lada tetap menjadi primadona. Bangka Belitung menyumbang 35,91 persen dari total produksi lada nasional, dengan kualitas lada putih Muntok White Pepper yang diakui dunia. 

Bappenas mendorong pengembangan kawasan pertanian prioritas, penyediaan sarana pendukung, pengendalian hama, serta peningkatan mutu produk untuk memperkuat daya saing lada di pasar global.

Jayadi menegaskan bahwa untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen, dibutuhkan koordinasi lintas sektor, peningkatan kualitas SDM, pembangunan infrastruktur pendukung, serta pemanfaatan potensi ekonomi lokal secara optimal. 

Ia juga mengingatkan pentingnya kesiapan lahan, anggaran, dan dampak pemerataan ekonomi dalam setiap proyek prioritas.

"Kolaborasi antarpihak dan pemanfaatan pendanaan alternatif menjadi kunci memperkuat daya saing ekonomi Bangka Belitung di tengah tantangan global saat ini," tuturnya. (Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved