Bangka Pos Hari In

Kisah Grup WhatsApp Dhaffa Alumni UBB yang Tewas Akibat Lakalantas, Karena Kita Adalah Orang Spesial

Dia (Dhaffared) itu orang yang ekstrovert, punya banyak teman, banyak yang sayang. Dia juga religius. Kami sering ikut kajian dan ceramah bareng di ..

Bangka Pos
Bangka Pos Hari Ini, Kamis (03/07/2025). 

“Tapi hari itu dia nggak hubungi aku sama sekali. Padahal biasanya selalu ada. Aku pikir dia sibuk kerja, dan aku juga lagi sakit, jadi aku nggak sempat mikir aneh-aneh,” lanjutnya.

Sesaat Rania tidak khawatir sedikit pun. Pasalnya, Dhaffa masih muncul di dalam grup WA. 

“Walaupun dia nggak menghubungiku secara pribadi seperti biasanya, dia tetap muncul di grup kecil kami berisi enam orang teman” kata Rania.

“Terakhir kami berinteraksi itu saat dia kirim video. Dia mengedit video kegiatan kami saat hangout bareng. Almarhum kirim di grup pukul 14.40 WIB. Itu pesan terakhirnya” tambahnya.

Rania baru tersentak ketika dihubungi Rosmala, ibu Dhaffa, sekitar pukul 17.30 WIB.

Perasaan aneh dalam dirinya semakin menjadi karena Rosmala menanyakan kontak WA rekan kerja Dhaffa.
 
“Waktu itu saya bingung, karena hari itu bukan hari kerja dia biasanya. Tapi kata ibunya hari ini dia kerja,” jelas Rania.

Rania pun mengirim kontak WhatsApp seperti diminta. Justru Rania baru mengetahui kabar kecelakaan dari pesan seorang adik tingkat menjelang Magrib.

“Saya dikabari lewat chat, katanya temanku kecelakaan parah. Saya langsung panik dan menelepon ibunya,” Rania masih mengingat jelas suara Rosmala saat itu. 

“Ketika saya menelepon, suara ibu terdengar lemas, tidak seperti biasanya. Saya cukup dekat dengan ibunya, dan saya dengar seseorang di sana bilang kalau ibu sempat pingsan,” ujar Rania.

Setelah magrib Rania langsung bergegas ke rumah sakit. Namun dia tidak masuk ke dalam ruang UGD.

“Saya tidak kuat untuk masuk ke dalam tetapi dipinjamkan HP milik almarhumah oleh ibunya untuk membuka sandi waktu itu cuma saya yang tahu sandi ponselnya. Saat saya buka, saya lihat chat terakhirnya paling atas ada chat dengan ibunya yang di pin, lalu ada chat dengan teman kerjanya,” ucapnya.

HP Dhaffa, lanjut Rania, ternyata tidak memiliki kuota internet. Karenanya pesan terakhir Dhaffa untuk ibunya tidak pernah sampai.

Setelah menjalani beberapa pemeriksaan dan perawatan, Rania menyebut Dhaffa dinyatakan meninggal dunia. Rania ikut serta bersama Rosmala, ibu kandung Dhaffa di mobil ambulans yang mengantar jenazah ke rumah duka.

“Seperti mimpi saya tidak percaya bahwa sahabatku telah berpulang ” ucap Rania dengan mata berkaca-kaca. 

Rania menjelaskan Daffa dikebumikan keesokan paginya pada pukul 09.00 WIB. 

“Almarhumah dikebumikan pagi hari sekitar pukul 09.00 tidak jauh dengan makam ayahnya yang berpulang terlebih dahulu pada tahun 2020 dikarenakan sakit,” ujarnya.

“Tidak ada tanda atau percakapan yang mengarah kejadian naas tersebut makanya beberapa hari kemarin saya masih tidak percaya” tambah Rania yang mengenang sahabatnya yang telah berpulang. (x1)

Sumber: bangkapos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved