Berita Viral

Nasib Bu Guru Cicih di Pangandaran, Dideadline Semingu Uang Murid Rp343 Juta Tak Juga Dikembalikan

Sudah habis kesabaran orang tua murid pada bu guru Cicih, 8 tahun menunggu uang yang dipakai belum juga dikembalikan.

Editor: fitriadi
Tribun Medan/Istimewa
BU GURU VIRAL -- Viral Bu Guru Cicih menggunakan uang tabungan murid senilai ratusan juta. Cicih adalah pensiunan guru di SD Negeri 1 Mekarsari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Kini, sudah 8 tahun sejak 2017 Cicih belum juga mengembalikannya karena kesulitan uang dan usahanya bangkrut. 

Selain itu, untuk menutupi kekurangan utang tabungan murid pihak Disdikpora meminta pertanggungjawaban secara moral dari empat kepala sekolah yang pernah menjabat di SDN 1 Mekarsari.

"Empat kepala sekolah akan urunan yang masing-masing Rp 5 juta, sehingga terkumpul Rp 20 juta. Sisanya Rp 1 juta akan ditambahkan oleh seseorang yang bersedia membantu," ucap Darso.

Pihak Disdikpora berharap, dana itu dapat terkumpul sebelum 1 Agustus 2025 agar seluruh permasalahan bisa tuntas.

"Prinsipnya, kami dari Disdikpora ingin menyelesaikan persoalan ini secara tuntas. Saya juga sudah menyampaikan langsung kepada para kepala sekolah dan orang tua murid bahwa kami akan terus mendampingi sampai permasalahan ini selesai," ujarnya.

Kepala SD Negeri 1 Mekarsari, Ade Haeruman mengatakan pihak sekolah sudah beberapa kali memanggil Bu Guru Cicih.

Menurut pengakuan yang bersangkutan, ia akan mengembalikan uang tersebut setelah aset miliknya terjual.

"Kalau untuk guru yang bersangkutan, itu sudah sering dipanggil. Jawabannya, sudah mau dijual asetnya tapi belum ada yang membeli," ujarnya.

Namun, menurut informasi yang diterima, nilai aset yang akan dijual oleh guru tersebut tidak mencukupi untuk menutup seluruh utang tabungan.

"Ya, masih kurang (asetnya). Paling nyicil dari gaji ke-13. Sisanya, dari pihak keluarga yang bersangkutan harus bertanggung jawab untuk membantu kekurangannya," kata Ade.

Ancam Demo Besar-besaran

Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Kabupaten Pangandaran akan demo besar-besaran untuki mendesak penyelesaian tuntas kisruh masalah tersebut.

Sekretaris PC IPNU Kabupaten Pangandaran, Muslih Kurnia, pertanyakan sikap dan tanggung jawab Kepala Disdikpora Pangandaran yang dinilai lepas tangan terhadap permasalahan ini. 

Ia menilai hasil investigasi di lapangan menunjukkan banyak wali murid yang hingga kini belum menerima pengembalian tabungan anak-anak mereka.

"Beberapa orang tua sudah berupaya mendatangi kantor Disdikpora, namun tidak pernah berhasil menemui pejabat terkait. Selalu beralasan sedang di luar kota. Ini memperlihatkan ketidaksiapan dan ketidakpedulian," ujar Muslih kepada Tribun Jabar melalui WhatsApp, Senin (7/7/2025) siang.

Menurutnya, masalah tabungan sekolah bukanlah hal baru. Setiap tahun ajaran baru tiba, isu ini selalu kembali mengemuka, tapi tidak pernah mendapat penyelesaian yang tuntas. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved