KKB Papua

Profil Sebby Sambom Jubir TPNPB-OPM Sebut Gibran Anak Ingusan Tak Akan Mampu Atasi Masalah Papua 

Sebby Sambom adalah seorang tokoh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Editor: fitriadi
Istimewa via Surya.co.id
JUBIR TPNPB-OPM - Sebby Sambon, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM yang menyebut Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka anak ingusan yang tidak akan mampu menyelesaikan masalah di Papua. 

BANGKAPOS.COM - Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM, Sebby Sambom kembali jadi sorotan.

Salah satu dedengkot OPM di Papua ini berani meremehkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Tidak hanya meremehkan, tapi sudah berani melecehkan orang nomor dua di Indonesia.

Baca juga: TPNPB-OPM Sebut Gibran Anak Ingusan Tak Akan Mampu Selesaikan Papua 

Sebby Sambom menyebut Gibran seorang anak ingusan yang tidak akan mampu menyelesaikan konflik di Papua.

“Apa kualifikasinya Gibran untuk selesaikan masalah di Papua. Apa kualifikasinya? tidak mampu, tidak mungkin. Anak ingusan begitu mana bisa selesaikan masalah Papua”, kata Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, Rabu (9/7/2025) dilansir Tribunjambi.com.

Pernyataan Sambom itu merespon rencana Presiden Prabowo Subianto menugaskan Gibran untuk menyelesaikan masalah di Papua.

Menurut Sambom, Prabowo mestinya bukan menugaskan Gibran untuk menyelesaikan masalah di Papua

melainkan harus membentuk tim di bawah kabinetnya untuk berunding dengan kelompok-kelompok di Papua

Sosok Sebby Sambom

Siapa sosok Sebby Sambom yang berani menyebut Gibran anak ingusan?

Ia adalah seorang tokoh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Baca juga: Takut Menantu Nikah Lagi, Kakek Minta Cucu Angkat Kaki dari Rumah Plus Tawar Rp 100 Juta

Baca juga: Penyebab Kematian Diplomat Arya Daru, Kriminolog Ungkap 3 Petunjuk Ini

Sambom yang lahir 3 Januari 1975, sudah lama menjadi juru bicara TPNPB-OPM.

Sepak terjangnya di TPNPB-OPM sarat kontroversial.

Melansir Wikipedia, Sambom pernah ditahan pada tanggal 16 Agustus 2008 sehubungan dengan perencanaan atau pidato dalam aksi damai mendukung peluncuran Parlemen Internasional untuk Papua Barat.

Pada tanggal 16 Oktober 2008, Sambom ikut ambil bagian dalam aksi damai mendukung peluncuran Parlemen Internasional untuk Papua Barat (IPWP) di London.

Setelah demonstrasi berlangsung, ketua umum komite perencanaan acara tersebut, Buchtar Tabuni, ditangkap.

Sambom lalu meminta pembebasan Tabuni pada konferensi pers yang diadakan di Taman Makam Theys Eluay, Sentani, Jayapura hingga berujung penahanannya.

Dia didakwa atas tuduhan makar (Pasal 106 KUHP), konspirasi (Pasal 110 KUHP), dan menghasut publik untuk bertindak menggunakan kekerasan terhadap aparat keamanan (Pasal 160 KUHP).

Sambom akhirnya dikenakan hukuman dua tahun penjara atas tuduhan penghasutan (Pasal 160 KUHP). 
Sambom dibebaskan secara bersyarat pada tanggal 14 Desember 2009, sebelum dia menyelesaikan masa hukumannya.

Pada 2022, ia menyatakan bahwa ia tak lagi tunduk pada Benny Wenda dengan alasan "menghancurkan perjuangan kelompok bersenjata".

Benny Wenda adalah pemimpin kemerdekaan Papua Barat dan Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat (ULMWP).

Benny Dia adalah pelobi internasional untuk kemerdekaan Papua Barat dari Indonesia. Dia tinggal di pengasingan di Inggris.

Semby Sambom pernah mengaku dirampok di kawasan Pasifik pada Februari 2021.

Perampokan itu mengakibatkan Sebby Sambom kehilangan sejumlah barang berharganya termasuk uang senilai lebih dari Rp 177 juta

Perampokan itu dikabarkan Sebby Sambom dalam pesan elektronik ke kontributor Tribunnews, Selasa (2/2/2021).

"Info Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom dirampok warga Papua bekerja sama dengan Kelompok Kriminal di Kawasan Pasifik. Info ini perlu kami sampaikan kepada semua pihak, karena akibat dari perampokan ini maka Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) tidak melakukan fungsi kerja sebagai Juru Bicara selama 20 hari," jelas Sebby Sambom .

Sebby mengatakan informasi ini perlu disampaikan, agar semua pihak mengetahuinya.

"Oleh karena itu dengan terpaksa kami harus sampaikan kepada semua pihak, yang terutama kepada semua jurnalis di seluruh dunia supaya terang," kata Sebby.

Kronologis perampokan, terjadi pada tanggal 13 Januari 2021, di suatu tempat di wilayah Pasifik.

Pelakunya menurut Sebby adalah Orang Asli Papua (OAP) sendiri.

"Dengan cara memerintahkan orang lokal di suatu wilayah di Pasifik merampok semua barang milik Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Sebby Sambom termasuk uang tunai sebesar PGK44,500 atau senilai IDR 177.862.198.58 Indonesian Rupiahs, dengan dalil bahwa barang milik Jubir TPBPB-OPM diambil oleh Kelompok Kriminal di lokasi setempat," jelasnya.

Tapi klaim Sebby, ada anggota kelompok perampok yang dia kenal.

"Tetapi dalil dengan niat jahat ini telah ketahuan, karena dalam kelompok perampok itu, ada orang yang saya kenal," ujarnya.

Sebby mengatakan, akibat kejadian segala aktivitasnya terganggu.

"Dan selama 10 hari Jubir TPNPB-OPM Sebby Sambom telah mengalami shock dan telah menderita secara mental juga secara psikologis," ungkapnya. (Bangkapos.com/Tribunnews.com/Tribunpapua.com)

Baca berita Bangkapos.com lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram, YouTube dan WA Channel BANGKA POS

Berita viral lainnya di Bangkapos.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved