Berita Bangka Selatan

Pemkab Bangka Selatan Ingatkan Masyarakat Waspada Penipuan Berbasis AI

Pelaku menciptakan konten video, foto atau audio yang terlihat sangat nyata

Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bangka Selatan, Yuri Siswanto. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta masyarakat agar lebih waspada terhadap tindak pidana penipuan.

Khususnya modus penipuan yang memanfaatkan teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence alias (AI) seperti deepfake. Pelaku menciptakan konten video, foto atau audio yang terlihat sangat nyata.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bangka Selatan, Yuri Siswanto mengatakan di tengah era digitalisasi saat ini masyarakat harus lebih waspada terhadap maraknya modus penipuan.

Terutama melalui telepon dan video call WhatsApp yang belakangan ini semakin sering terjadi. Bahkan kasus penipuan menggunakan kecerdasan AI telah dianggap meresahkan.

“Karena tidak sedikit masyarakat yang menjadi korban penipuan dengan modus tersebut,” kata dia kepada Bangkapos.com, Jumat (11/7/2025).

Yuri Siswanto berujar para pelaku kejahatan siber kini kerap menyasar warga dengan menghubungi mereka melalui nomor tak dikenal, baik melalui panggilan suara maupun video call.

Pelaku tak segan menggunakan foto profil meyakinkan seperti berseragam instansi atau mengatasnamakan lembaga tertentu untuk menipu korban. Pelaku biasanya mengaku dari instansi resmi atau lembaga penegak hukum.

Kemudian menakut-nakuti korban dengan ancaman pemblokiran rekening. Dengan tuduhan terlibat kasus hukum atau justru menjanjikan hadiah besar agar korban lengah.

Modus ini bertujuan untuk mengelabui korban agar menyerahkan data pribadi, termasuk kode On-Time Password (OTP) hingga mentransfer sejumlah uang kepada pelaku. Oleh karena itu, penting masyarakat agar senantiasa waspada.

“Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya terhadap panggilan dari nomor yang tidak dikenal,” sebut Yuri Siswanto.

Menurutnya walaupun teknologi AI saat ini ramai memenuhi ruang digital untuk mengeksplorasi kreativitas. Tidak sedikit pelaku kejahatan yang menyalahgunakan teknologi tersebut untuk dapat mengecoh korbannya.

Maka dari itu diperlukan kehati-hatian dan kewaspadaan oleh masyarakat sebagai pengguna layanan digital agar tidak terkecoh kejahatan serupa. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah menjadi korban penipuan digital.

Misalnya waspada dalam menerima telepon atau video call dari nomor tidak dikenal. Jangan pernah membagikan kode OTP kepada siapa pun. Selalu melakukan verifikasi informasi melalui jalur resmi.

Melaporkan nomor mencurigakan ke WhatsApp dan aparat yang berwenang. Literasi digital kepada masyarakat terus ditingkatkan agar kejahatan siber dapat diminimalisir.

“Literasi digital juga penting karena kemajuan teknologi saat ini masyarakat harus lebih bijak dan aman dalam menggunakan layanan komunikasi digital,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved