Dugaan Beras Oplosan

Beli Beras Mahal Eh Ternyata Oplosan, Respons Produsen Bikin Nyesek: Sesuai Standar Perusahaan

Pemberitaan mengenai temuan beras oplosan oleh Satgas Pangan Bareskrim Polri dan Kementerian Pertanian mendapat sorotan dari sejumlah warga. 

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Kompas.com/Muhammad Idris
BERAS OPLOSAN - Ilustrasi beras oplosan. Sejumlah warga pun mengaku kecewa setelah terungkap praktik penipuan yang dilakukan oleh sejumlah produsen beras di Indonesia. 

"Ini kan merugikan masyarakat Indonesia. Itu kurang lebih Rp 99, hampir Rp 100 triliun terjadi setiap tahun," ujar Amran. 

"Katakanlah 10 tahun (praktik penipuan dilakukan), Rp 1.000 triliun. Kalau 5 tahun Rp 500 triliun. Ini kerugian," lanjut dia. 

Amran sudah melaporkan temuan tersebut ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung ST Burhanuddin dan berharap para produsen beras yang melanggar mendapat tindakan tegas.

Ia sekaligus mengimbau kepada seluruh produsen beras se-Indonesia untuk bersikap jujur. 

"Pengusaha beras seluruh Indonesia, jangan melakukan hal serupa. Tolong menjual beras sesuai standar yang sudah ditentukan," tegas Amran.

Merugi Hampir Rp100 Triliun per Tahun

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan, masyarakat bisa mengalami kerugian hingga ratusan triliun rupiah per tahun akibat penjualan beras yang tidak sesuai regulasi.  

Menurut dia, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Satgas Pangan menemukan 212 merek beras yang tidak sesuai dengan aturan, mulai dari kualitas dan mutunya yang tidak sesuai standar hingga volume timbangan beras yang dijual tidak sesuai. 

"Contoh ada volume yang mengatakan 5 kilogram (kg) padahal 4,5 kg. Kemudian ada yang 86 persen mengatakan bahwa ini premium, padahal itu adalah beras biasa. Artinya apa? Satu kilo bisa selisih Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per kilogram," ujarnya dalam video yang diterima Kompas.com, dikutip Sabtu (12/7/2025).

"Ini kan merugikan masyarakat Indonesia, itu kurang lebih Rp 99 triliun, hampir Rp 100 triliun kira-kira, karena ini terjadi setiap tahun. Katakanlah 10 tahun atau 5 tahun, kalau 10 tahun kan Rp 1.000 triliun, kalau 5 tahun kan Rp 500 triliun, ini kerugian," sambungnya. 

Atas temuan tersebut, pihaknya pun sudah melaporkan ke Kapolri hingga Kejaksaan Agung untuk ditindaklanjuti.

Mentan Amran berharap agar para pengusaha beras bisa berusaha dengan jujur dan menjual berasnya sesuai dengan aturan. 

"Itu telah mulai pemeriksaan. Kami berharap ini ditindak tegas dan kepada saudara-saudara yang lain, pengusaha beras seluruh Indonesia. Jangan melakukan hal serupa. Tolong menjual beras sesuai standar yang sudah ditentukan," tegas Mentan Amran.

Beredar di Supermarket Terkenal

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap temuan beras oplosan yang dikemas ulang sebagai beras premium dan telah beredar luas, termasuk di sejumlah minimarket dan supermarket terkenal. 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved