Diplomat Kemlu Tewas di Menteng

4 Kasus Orang Tewas dengan Kepala Dililit Lakban Sebelum Daru Arya Diplomat Muda Kemlu

Di Indonesia, kasus orang tewas dengan kepala dililit lakban dialami seorang bocah berusia 5 tahun di Banten pada tahun 2024.

Editor: fitriadi
TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Rukmana/Istimewa via Tribunnews,com
ARYA DARU DAN RUMAH DUKA - (kiri) Suasana rumah duka Diplomat Kemenlu, Arya Daru Pangayunan (38), di Jalan Munggur, Dusun Jombang, Padukuhan Karangbendo, Kalurahan Banguntapan, Kapanewon Banguntapan, DI Yogyakarta. (kanan) Foto Arya Daru Pangayunan semasa hidup yang diunggah di media sosialnya pada 4 Februari 2024. Arya Daru ditemukan tewas dengan kondisi kepala dililit lakban di kamar kosnya kawasan Menteng Jakarta pada Selasa (8/7/2025). 

BANGKAPOS.COM - Kasus kematian dengan kepala dililit lakban bukan hanya dialami diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (39).

Sebelum kasus Arya Daru, ada sederet kasus serupa terjadi di Indonesia maupun luar negeri.

Di Indonesia, kasus orang tewas dengan kepala dililit lakban dialami seorang bocah berusia 5 tahun di Banten pada tahun 2024.

Baca juga: Sosok Irjen Karyoto, Targetkan Ungkap Penyebab Kematian Diplomat Arya Daru dalam Sepekan

Tiga kasus lainnya terjadi di Thailand dan Amerika Serikat.

Berikut empat kasus orang tewas dengan kepala dililit lakban yang dilansir Tribunnews.com dan Kompas.com.

1. Bocah 5 tahun di Banten

Kasus seorang anak berinisial APH (5 tahun) yang mayatnya ditemukan dengan wajah dilakban terjadi di  Banten tahun 2024 lalu.

Mayat anak itu ditemukan di Pantai Cihara, Kabupaten Lebak, Banten pada Kamis  19 September 2024.

Baca juga: Alasan Siswanto Penjaga Kos Mondar-Mandir di Kamar Diplomat Arya Daru, Stres Diperiksa Polisi

Baca juga: Analisa Pakar Soal Makanan Online yang Dipesan Arya Daru: Bisa Jadi Isinya Bius

Polisi berhasil mengungkap kasus ini dengan menangkap pelaku penculikan dan pembunuhan.

Pelaku penculikan dan pembunuhan balita APH diketahui berjumlah lima orang. 

Kelima terduga pelaku itu saling mengenal satu sama lain atau merupakan keluarga.

Terkait motif pelaku menculik dan membunuh korban, polisi menduga terkait utang piutang.

Diketahui, ibu balita APH adalah penjual barang-barang yang bisa diutang.

Sebelum kejadian, keluarga korban juga sempat mendapat teror dan ancaman penculikan dan pembunuhan dari orang yang tidak dikenal.

Berdasarkan hasil otopsi, pihak kepolisian mengungkap alasan pelaku melilit wajah korban dengan lakban berwarna hitam.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved