Diduga Siswa SD Korban Perundungan

Pemkab Basel Usut Dugaan Bullying, Bupati Sebut Sekolah Sudah Beri Sanksi Tertulis

Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid menyatakan pihaknya langsung bergerak cepat usai mendapat kabar dugaan perundungan di sebuah SD.

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: M Ismunadi
Bangkapos.com/dokumentasi
Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid menyatakan pihaknya langsung bergerak cepat dengan menginstruksikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk memanggil pihak sekolah, di mana dugaan perundungan menimpa seorang siswa.

Dugaan perundungan itupun menjadi ramai diperbincangkan pascakematian siswa yang duduk di kelas V tersebut. 

Siswa berusia 10 tahun itu meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan medis di rumah sakit.

“Saya sudah minta Dinas Pendidikan memanggil kepala sekolah dan guru untuk dimintai keterangan,” kata Riza kepada Bangkapos.com, Minggu (27/7/2025) malam.

Dari hasil pemanggilan tersebut, Riza menyebut diketahui bahwa pihak sekolah telah memanggil anak-anak yang diduga terlibat dalam perundungan, beserta orang tua mereka.

Sekolah pun telah menjatuhkan sanksi administratif berupa peringatan tertulis.

Namun berdasarkan keterangan awal, anak-anak terduga pelaku menyebut bahwa tindakan mereka hanya berupa candaan atau olokan verbal, dan tidak sampai melibatkan kekerasan fisik.

Baca juga: Breaking News: Diduga Jadi Korban Perundungan, Siswa SD di Toboali Meninggal Dunia

Meski demikian, Dinas Pendidikan masih mendalami keterangan tersebut, dan Kepala Dinas, Anshori, sedang menggali informasi lebih lanjut dari pihak keluarga korban.

“Anak-anak menyebut mereka hanya beulok-ulok (bercanda), tetapi kami tetap mendalami lebih jauh,” jelas Riza.

Riza menegaskan, perundungan—baik fisik maupun verbal—adalah bentuk kekerasan terhadap anak dan pelanggaran atas hak mereka untuk merasa aman di lingkungan sekolah.

Pemerintah daerah berkomitmen menciptakan ruang belajar yang bebas dari intimidasi serta mendukung perkembangan anak secara menyeluruh.

“Bullying adalah masalah serius yang bisa berdampak jangka panjang, baik secara mental maupun fisik. Maka itu, sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi semua siswa,” tegasnya.

Lebih lanjut, Riza juga menanggapi kritik terkait ketidakhadiran guru dan kepala sekolah saat korban dirawat di rumah sakit.

Ia menyebut tidak ada unsur pembiaran, namun mengakui bahwa pihak sekolah memang belum sempat menjenguk.

“Tidak ada pembiaran. Guru dan kepala sekolah hanya belum sempat menjenguk saat korban dirawat,” pungkasnya.

Halaman
1234
Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved