Komnas HAM Nilai Pemerintah Berlebihan Soal One Piece: Ini Ekspresi, Harusnya Dijamin Negara

Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, menilai respons pemerintah soal bendera One Piece berlebihan.

Istimewa/Tribun Jatim
ONE PIECE - Viral bendera One Piece dikibarkan di bawah bendera merah putih jelang HUT ke-80 RI menyulut emosi anggota DPR RI  Firman Soebagyo. 

“Imbauan saya kepada seluruh anak bangsa, mari kita bersatu. Justru kita harus bersama melawan hal-hal yang seperti itu," katanya.

Saat ditanya apakah ada kemungkinan keterlibatan pihak asing dalam dugaan upaya provokasi tersebut, Dasco tak menutup kemungkinan.

“Ya banyak juga ternyata yang tidak ingin bangsa Indonesia maju ke depan. Pada saat ini kita sedang pesat-pesatnya untuk mencapai kemajuan dan tentunya hal ini ada yang suka dan ada yang tidak suka," tuturnya.
 
Simbol Fiksi yang Menjadi Nyata

Bendera yang menjadi sumber kontroversi ini sebenarnya merupakan bagian dari dunia fiksi. Jolly Roger adalah simbol kelompok bajak laut rekaan dalam manga dan anime One Piece karya Eiichiro Oda.

Dalam cerita, simbol itu merupakan bendera kelompok Bajak Laut Topi Jerami yang dipimpin oleh karakter utama, Monkey D. Luffy.

Namun dalam konteks dunia nyata, pengibaran bendera bajak laut meskipun fiktif dianggap sebagian kalangan sebagai tidak sesuai dengan etika pengibaran simbol menjelang perayaan kemerdekaan nasional.

Reaksi keras sebagian pejabat negara mencerminkan kekhawatiran terhadap potensi distorsi simbol kebangsaan atau disinformasi yang bisa melemahkan semangat nasionalisme.

Di sisi lain, kritik dari lembaga seperti Komnas HAM menunjukkan adanya ketegangan antara kebebasan berekspresi dan pendekatan represif atas bentuk-bentuk budaya pop yang berkembang di masyarakat.

Respons Wakil Ketua DPR

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menanggapi fenomena ini dan mengaku sudah mendapatkan informasi dari lembaga intelijen. 

Kata dia, pemasangan bendera bajak laut ala anime One Piece merupakan indikasi adanya gerakan sistematis upaya untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

“Kita juga mendeteksi dan juga dapat masukan dari lembaga-lembaga pengamanan intelijen, memang ada upaya-upaya namanya untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (31/7/2025).

Ketua Harian Partai Gerindra itu mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan simbol-simbol atau gerakan yang dapat mengancam keutuhan bangsa.

“Imbauan saya kepada seluruh anak bangsa, mari kita bersatu. Justru kita harus bersama melawan hal-hal yang seperti itu," ungkapnya. 

Ketika ditanya apakah ada keterlibatan pihak luar dalam dugaan upaya pecah belah tersebut, Dasco tidak menampik adanya kemungkinan tersebut. 

“Ya banyak juga ternyata yang tidak ingin bangsa Indonesia maju ke depan. Pada saat ini kita sedang pesat-pesatnya untuk mencapai kemajuan dan tentunya hal ini ada yang suka dan ada yang tidak suka," tuturnya.

(Bangkapos.com/Tribunnews)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved