Harta Kekayaan Pejabat

Harta Kekayaan Riyoso, Plt Sekda Pati yang Dibentak Pendemo Soal Kenaikan PBB, Utangnya Rp2 M

Mengutip dari LHKPN Riyoso terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2024 saat masih menjadi Kepala DPMPTSP Pati.

Kolase: TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal | Istimewa
RIYOSO PLT SEKDA PATI -- Sosok Riyoso Plt Sekda Pati Debat dengan Warga soal PBB Naik, Pernah Viral VC Wanita Tanpa Busana 

BANGKAPOS.COM -- Segini harta kekayaan Riyoso, Plt Sekda Pati yang dsiorot usai dibentak pendemo terkait kenaikan PBB.

Riyoso sempat bersitegang dengan warga yang protes  kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) 

Perdebatan panas terjadi saat Riyoso bersama petugas Satpol PP mendatangi posko aksi warga yang didirikan di depan Kantor Bupati.

Baca juga: Harta Kekayaan Sudewo Bupati Pati Naikkan PBB 250 Persen, Ternyata Juragan Tanah Punya 31 Bidang

Kebijakan kontroversial ini datang dari Bupati Pati, Sudewo, yang tetap bersikukuh dengan keputusannya. 

Dalam pernyataan publik yang tersebar luas, Sudewo bahkan menyatakan siap menghadapi siapa pun yang menolak.

“Siapa yang akan melakukan penolakan, saya tunggu. Silakan lakukan. Jangan hanya 5.000 orang, 50.000 orang saja suruh ngerahkan. Saya tidak akan gentar. Saya tidak akan mengubah keputusan,” tegasnya.

Kata-kata ini menjadi pemantik semakin meluasnya reaksi masyarakat.

Ahmad Husein, yang menjadi koordinator aksi, menyebut pendirian posko demonstrasi sebagai bentuk tanggapan atas tantangan terbuka dari sang bupati.

Baca juga: Harta Kekayaan Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah, Rumahnya Dijaga Prajurit TNI, Nihil Utang

Insiden memanas ketika Riyoso mendatangi posko warga dan memerintahkan pemindahan logistik aksi, termasuk dus air mineral yang disediakan untuk massa.

Ia menilai keberadaan posko itu telah mengganggu ketertiban umum dan berpotensi menimbulkan provokasi.

Namun, warga yang berada di lokasi tidak tinggal diam.

Dalam video viral yang diunggah akun Instagram @ratu.nyinyir.ofc, seorang warga tampak menghadang Riyoso secara langsung.

“Gak usah sok-sokan, hah kenapa?” ujar warga dengan nada tinggi.

“Kamu itu yang digaji masyarakat,” lanjutnya.

“Loh, ini ditertibkan. Ini mengganggu ketertiban umum,” balas Riyoso.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved