Dialog Ruang Tengah
Cerita Naziarto, Mantan Sekda Babel dengan Program dan Niat Tulus Bangun Kabupaten Bangka
Ini mungkin takdir ilahi ya. Karena di awal-awal saya tidak pernah pasang baliho, saat tidak pernah menyatakan diri sebagai Calon Bupati...
Penulis: Arya Bima Mahendra | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
Saya dapat restu dari Demokrat itu seminggu sebelum pendaftaran. Dan saya menggandeng pak H. Usnen itu sudah sejak awal sesuai dengan penjajakan saya. Termasuk beberapa calon-calon yang ada sekarang juga pernah datang ke rumah saya dan menyatakan siap mendampingi saya.
Tapi mungkin ini jodohnya udah saya dengan pak Usnen karena pak Usnen siap mendampingi saya. Saya yakin dengan figur dan profil beliau cocok dengan saya.
Saya juga lihat latar belakang beliau sebagai 20 tahun jadi politisi, saya pikir ini cocok dengan saya sebagai seorang birokrasi. Untuk membangun suatu pemerintahan, saya pikir antara birokrasi dan politisi itu harus sebangun.
T: Setelah mendapat restu dari PAN, Demokrat dan mendapatkan pasangan H. Usnen, apa yang sebenarnya ingin anda lakukan di Kabupaten Bangka?
J: Banyak hal yang dilakukan di Bangka. Bangka itu sangat luas dibanding kabupaten-kabupaten yang lain. Sebagai kabupaten induk, Bangka itu harus lebih baik pembangunannya, baik secara ekonomi, maupun pembangunan infrastruktur yang lain serta kehidupan masyarakatnya.
Saya ingin masa depan masyarakat Bangka itu menjadi berkemajuan, birokrasi yang bersih sehingga menjadi masyarakat yang sejahtera dan makmur.
Kami juga ada 19 program yang ada dari pemikiran saya. Kemudian saya bawa ke pak Usnen, saya minta koreksi dimana kurangnya, dimana lebihnya.
T: Salah satu program anda yakni tentang BUMDes yang diberikan dana Rp200 juta. Sedangkan jumlah desa ada 62, maka perlu Rp12 miliar uang yang perlu dikeluarkan setiap tahun. Apakah yang sebenarnya diharapkan dengan keberadaan BUMDes ini?
J: Keberadaan BUMDes ini justru yang akan menciptakan PAD. Kemudian, dari BUMDes akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dari BUMDes ekonomi kerakyatan akan dibangun. Dari BUMDes masyarakat pedesaan akan bisa mandir dan akan merasa hidup di negeri dia sendiri.
Dengan kata lain, ketika masyarakat di desa itu diberdayakan, maka mereka tidak akan hengkang ke perkotaan sehingga tidak terjadi migrasi. Makanya dalam konsep saya itu, membangun masyarakat desa itu bukan hanya dianggap sebagai objek pembangunan, tapi subjek pembangunan.
Jadi pemerintahan desa harus betul-betul hidup di tengah desanya, saya ingin demikian. Dengan BUMDes juga, saya ingin semua roda perputaran ekonomi yang ada di desa, BUMDes harus menghidupi.
Jadi dari BUMDes itu, ekonomi kerakyatan akan tumbuh. Lalu, melalui BUMDes itu saya juga ingin menciptakan New Economic Market bagi masyarakat pedesaan.
Contohnya, BUMDes ini harus siap dengan koperasi yang mereka kelola. Koperasi ini harus menyediakan semua kebutuhan dasar yang ada di masyarakat desa. Bila perlu, untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka, masyarakat desa itu belanjanya di BUMDes.
Tapi dengan syarat, BUMDes harus betul-betul bersih, moderen dan semua proses dilakukan secara digitalisasi. Jadi tidak ada lagi kecolongan-kecolongan yang terjadi kalau dikelola masyarakat.
Dan ini akan saya gerakan, gen Z juga akan muncul berperan di situ. Misalnya di desa ada organisasi karang taruna yang akan kita libatkan untuk membesarkan hal itu. Maka dengan sendirinya, gen Z akan belajar dari situ untuk mandiri kedepannya.
T: Bagaimana cara anda menaikan PAD Bangka, karena yang marak terjadi saat ini adalah dengan memotong penghasilan pengawas (ASN dan Honorer) atau menaikan pajak? Apakah anda akan melakukan hal serupa?
J: Tidak bisa seperti itu, justru menaikan pajak itu akan membebani masyarakat. Kami tidak akan melakukan itu. Makanya kalau saya nanti saya pelajari sumber-sumber PAD itu. Mana yang menjadi sumber PAD bagi pemerintah kabupaten, mana sumber PAD yang kabupaten dapati dari dan bagi hasil provinsi maupun royalty. Itu kita pelajari, mana retribusi yang bisa kita ambil untuk kabupaten.
Jadi kalau saya, saya tidak akan menaikan pajak. Ngapain naikin pajak, membebani masyarakat. Justru kalau bisa PBB itu mau saya turunin. Kita cari yang lain dari sumber-sumber pendapatan yang lain.
Pilkada Ulang Tanpa Riak, Pj Wali Kota Pangkalpinang Pasang Badan |
![]() |
---|
Tiga Tahun di Babel, Bos SAR Pangkalpinang Ceritakan Misi Penuh Tantangan |
![]() |
---|
Sosok Uda Yamin, Sosok Dibalik Sanggar Cikar Sinar Gemala Perawat Seni Tari Tradisional Babel |
![]() |
---|
Bong Ming Ming Minta Maaf ke Masyarakat Babar, Titipkan Pesan Ini Markus-Yus Derahman |
![]() |
---|
Ketua SPSI Bangka Belitung Harap Kebijakan Presiden Soal Buruh Dilaksanakan Sampai Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.