Korban Kapal Pecah Hanyut ke Bangka

Kisah Hamzah, Awal Kapten KM Osela Terpisah dari 8 ABK, Kapal Hancur, Berharap 6 Pemancing Selamat

Hamzah, kapten kapal nelayan KM Osela membongkar ihwal tenggelamnya kapal yang dinahkodainya.

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Istimewa/Dokuemntasi Tim SAR Gabungan
PENCARIAN 6 ABK - Briefing hari keempat pencarian oleh Tim Sar Gabungan terhadap 6 ABK KM Osela, Kamis (21/8/2025). (kiri bawah) Kapten kapal, Hamzah saat bertemu istri dan (kanan bawah) Rizki dan Niko ABK selamat setelahs empat terombang-ambing di laut 

Isak tangis keduanya punrpecah, ketika sang istri memeluk Hamzah di ruang rawat inap RS Bhayangkara Polda Babel.

"Ya Allah pak," ucap istri Hamzah sembari memeluknya.

"Mak untung selamat dan bersyukur anak kita kemarin juga sudah ditemukan dalam kondisi sehat," ungkap Hamzah.

Jual Hasil Laut ke Bos Ikan

Hamzah pun menyebutkan, ia menjual hasil laut ke salah satu bos yang ada di Pulau Belitung dan saat ini sudah diinfokan soal tragedi yang menimpa dirinya bersama delapan ABK lainnya.

"Kalau ikan kita jual ke bos Afin, berapa banyak ikan kita dapatkan jual ke dia dan rata-rata pergi melaut satu minggu itu dapat 1 ton ikan campur. Dia (Afin), sudah diinfokan atas kejadian ini dan belum respons karena susah ditemui," jelasnya.

Lebih lanjut Hamzah mengatakan, setelah nanti selesai mendapatkan perawatan medis akan kembali ke Pulau Belitung, sembari menunggu kabar terkait enam ABK yang belum ditemukan.

"Lihat nanti gimana, tapi habis ini saya sama istri mau ke Belitung dan mencoba bertemu bos Afin pasca kejadian ini," kata Hamzah.

Diakui Hamzah, sebelum melakukan aktivitas melaut, ia membawa semua dokumen kapal dan ketika kapal hancur semua dokumen hilang terbawa kapal.

"Lengkap semua dokumen kapal, tapi sekarang tidak ada lagi dan hilang saat kapal dihantam ombak hingga hancur," papar Hamzah.

Dua ABK Terpisah 7 Nm dari Kapten Hamzah
 
Dua ABK KM Osela atas nama Rizki dan Niko berhasil diselamatkan oleh Kapal Tugboat TB PPKR9, Selasa (19/8/2025).

Saat diselamatkan, Rizki dan Niko terombang-ambing dilaut dengan bantuan gabus atau sterofoam untuk membantu mereka tetap mengapung.

Sebelumnya, Hamzah, kapten kapal KM Osela sudah terlebih dahulu dievakuasi oleh Tim SAR Gabungan saat terdampar di bagan di Perairan Tuing, Mapur, Kecamatan Riausilip, Kabupaten Bangka, Senin (18/8/2025).

“Kami mendapat informasi pada pukul 20.00 WIB (Selasa malam-red) bahwa tugboat menyelamatkan dua orang yang menjadi target kita, dan sudah dikonfirmasi juga bahwa dua orang atas nama Rizki dan Niko dalam keadaan selamat,” kata Oka, Rabu (20/8/2025).

Saat ini, Rizki dan Niko sedang on board (berada di kapal) di tugboat yang menyelamatkan mereka.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved