Korban Kapal Pecah Hanyut ke Bangka
Kisah Hamzah, Awal Kapten KM Osela Terpisah dari 8 ABK, Kapal Hancur, Berharap 6 Pemancing Selamat
Hamzah, kapten kapal nelayan KM Osela membongkar ihwal tenggelamnya kapal yang dinahkodainya.
“Informasi diselamatkan 7 Nm (nautical mile/mile laut) di sebelah barat lautnya ditemukannya kapten (Hamzah) yang sudah kita evakuasi pada tanggal 18 Agustus,” sambungnya.
Lanjut Oka, Rizki dan Niko direncanakan akan sandar di Batam sesuai dengan tujuan dari tugboat yang menyelamatkan mereka.
Oleh karena itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Basarnas yang ada di Tanjung Pinang, terutama Pos Basarnas yang ada di Batam untuk memonitor dua orang yang selamat tersebut.
“Untuk sandar, diperkirakan hari ini mereka akan sandar di Batam,” jelasnya.
Selanjutnya, Oka menyebut bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Basarnas yang ada di Batam dan Polda setempat. Pasalnya, 9 orang korban KM Osela ini semuanya masih ada hubungan kekerabatan.
“Sembilan orang ini kan keluarga, kerabat yang berasal dari Sumbawa. Dan kami juga berkoordinasi dengan instansi terkait, dan pihak keluarga dari Sumbawa. Dari Kadis Kelautan dan Perikanan Sumbawa juga sudah menghubungi kami,” tuturnya.
Oleh karena itu, seluruh stakeholder, baik yang ada di Belitung, Bangka, Batam dan Sumbawa akan saling berkoordinasi terkait bagaimana proses pemulangan terhadap para korban.
“Nanti dicek dulu kondisi korban di Batam. Kondisi kesehatannya saat ini sudah stabil dan sedang ikut tugboat di perjalanan menuju pelabuhan di Batam,” imbuhnya.
Lebih lanjut, di hari pencarian hari ketiga ini, Made Oka turun langsung melakukan upaya pencarian melalui pemantauan udara menggunakan helikopter milik Polda Babel.
"Hari ini kita bersama Polda Kep. Babel melalui Satuan Udara turut melakukan pencarian dengan menggunakan Heli B-105 P1102 menuju search area pencarian dimana tempat ditemukannya 2 orang korban yang sebelumnya ditemukan oleh TB PPKR9,” kata Oka.
Setelah melakukan upaya pencarian via udara selama kurang lebih 1 jam, tanda-tanda keberadaan korban atau objek yang mengapung tidak terlihat via udara.
“Namun kita menerima informasi bahwa ada penemuan debris atau puing - puing yang diduga milik kapal KM Osela tidak jauh dari lokasi ditemukannya korban oleh tugboat,” terangnya.
Kendati begitu, setelah dicek ke lokasi tersebut belum membuahkan hasil untuk KN SAR Karna 246 dan KN Belut Laut 406 milik Bakamla terus melakukan penyisiran menuju area yang sudah kita petakan yang kemungkinan para korban berada.
“Semoga upaya pencarian pada hari ketiga ini dapat dengan segera membuahkan hasil. Kita akan berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan ke enam orang yang belum ditemukan ini,” imbuhnya.
Dir Polairud Minta Periksa Kapten Kapal
Harapan Hamzah Sang Kapten KM Osela Pudar, Hilangnya 6 ABK di Pulau Gelasa, Pencarian Dihentikan |
![]() |
---|
Pencarian 7 Hari KM Osela Ditutup, Harapan Temukan 6 ABK Pupus di Gelombang Laut |
![]() |
---|
Sepekan Hilang, Hari Kelima Pencarian Enam ABK KM Osela Difokuskan Lewat Pemantauan Udara |
![]() |
---|
Kapten Kapal dan 2 ABK KM Osela Selamat, Masih Trauma Ombak, 6 ABK Belum Ditemukan |
![]() |
---|
Hamzah, Rizki dan Niko Ditemukan, Bagaimana Nasib 6 Pemancing KM Osela Tenggelam di Pulau Gelasa? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.