Korban Kapal Pecah Hanyut ke Bangka

Kisah Hamzah, Awal Kapten KM Osela Terpisah dari 8 ABK, Kapal Hancur, Berharap 6 Pemancing Selamat

Hamzah, kapten kapal nelayan KM Osela membongkar ihwal tenggelamnya kapal yang dinahkodainya.

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Istimewa/Dokuemntasi Tim SAR Gabungan
PENCARIAN 6 ABK - Briefing hari keempat pencarian oleh Tim Sar Gabungan terhadap 6 ABK KM Osela, Kamis (21/8/2025). (kiri bawah) Kapten kapal, Hamzah saat bertemu istri dan (kanan bawah) Rizki dan Niko ABK selamat setelahs empat terombang-ambing di laut 

Direktur Polairud Polda Babel Kombes Pol Andy Reynold Rumahorbo mengunjungi kapten kapal KM Osela, Hamzah yang sedang menjalani perawatan medis di RS Bhayangkara Polda Babel.

"Dimana ruangan pasiennya," tanya Andy embari masuk ke gedung RS Bhayangkara.

"Izin komandan, sebelah sana," jawab salah satu dokter yang berjaga.Tidak lama kemudian, Andy bersama rombongan masuk ruangan rawat inap pasien dan tampak Hamzah didampingi sang istri dan beberapa anggota masih duduk.

"Bagaimana kondisinya pak? sudah mendingan dan sudah berapa hari dirawat," tanyanya kepada Hamzah.

"Siap komandan, sudah mendingan tapi masih pusing-pusing sedikit dan sudah dua hari dirawat di sini," jawabnya.

"Istarahat dulu disini sambil menunggu kabar selanjutnya. Nanti, kalau diperiksa anggota sudah bisa ya," tanya Andy.

"Sudah pak," ucapnya.

"Mana penyidiknya, nanti kalau periksa dia (Hamzah) lihat dulu kondisi kesehatannya dan kalau masih lemas nanti saja pemeriksaannya. Tunggu dulu dia sehat," tegasnya.

"Saya komandan, siap komandan," jawab salah satu penyidik.

Kemudian, terlihat Dir Polairud Polda Babel memberikan bantuan kepada kapten kapal sebelum meninggalkan RS Bhayangkara Polda Babel.

"Ini bu, ada sedikit bantuan dari kami dan semoga bermanfaat," ungkap Dir Polairud sembari bersalaman dengan istri maupun Hamzah.

"Terima kasih pak," jawab Hamzah dan istri.

Pencarian Lewat Udara 

Hilang sejak Jumat, 15Agustus 2025 lalu, kini sudah sepekan nasib 6 pemancing KM Osela masih misterius dan belum diketahui keberadaannya.

Nasib Yogi (20), Taufik (27), Salim (32), Mances (30), Abi Mayu (18) dan Jordi (25) yang menjadi korban tenggelamnya kapal KM Osela masih misterius. 

Hingga Jumat (22/8/2025), Tim SAR Gabungan masih terus melakukan upacara pencarian terhadap keenam orang bernasib malang tersebut.

Pada pencarian hari kelima ini, proses pencarian telah dimulai sejak pukul 06.00 WIB pagi tadi dengan luas area pencarian 1.700 Nm⊃2; dengan menggunakan dua alut (peralatan utama) yakni KN SAR KARNA 246 dan KN Belut Laut 406.


Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa menyebut upaya-upaya telah dilakukan oleh Tim SAR Gabungan dari E-Broadcast serta pemapelan kepada kapal-kapal yang melintas di daerah hanyutan atau drift korban.

Namun sayang, hingga saat ini keberadaan 6 orang ABK KM Osela tersebut masih belum ditemukan.

“Untuk pencarian hari ini kami fokuskan pencarian di atas utara pulau bangka dikarenakan drift pada SAR Maps mengarah kesana,” kata Oka, Jumat (22/8/2025).

Lanjut dia, untuk drift atau hanyutan sendiri dipengaruhi oleh arus dan angin. Hal tersebut sudah dihitung secara manual dan computerise. Oleh karena itu, dirinya berharap semoga untuk pencarian hari ini membuahkan hasil.

Kemudian, kendala yang dihadapi Tim SAR Gabungan dalam pencarian ini sehingga belum dapat menemukan korban yakni dikarenakan info awal elapsed time 80 jam atau sudah melewati 3 hari menjadikan luas area pencarian dari LKP (Lokasi Kejadian Pertama) menjadi cukup luas sehingga probabbilitynya mengecil.

“Ditambah lagi arah hanyutan (drift) tidak mengarah ke pantai sehingga condong terbawa arus ke arah perairan pulau tujuh dan tanjung pinang (utara perairan Belinyu, Kabupaten Bangka-red),” jelasnya.

(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)

 

Sumber: bangkapos.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved