Keluarga Putri Apriyani Kecewa, Desak Bripda Alvian Maulana Sinaga Dihukum Mati
Keluarga korban menilai hukuman yang disangkakan kepada pelaku terlalu ringan dan tidak sebanding
Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Dedy Qurniawan
“Pasal 338 ini mengatur soal pembunuhan, di mana ancamannya paling lama 15 tahun, sedangkan 351 ini penganiayaan yang mengakibatkan mati.
Kalau pakai pasal itu, justru hukumannya cuma 7 tahun,” kata Toni.
Toni mengungkapkan, setelah konferensi pers, ia mendapat telepon dari Kasat Reskrim Polres Indramayu.
“Beliau menyampaikan kepada saya bahwa sudah dirilis pelakunya ini oleh Kapolres, kemudian pasal yang dikenakan itu 338 dan atau 351.
Pak Kasat memberikan pemahaman kepada saya, sementara masih pasal itu, alasannya adalah karena Bripda Alvian ini atau tersangka ini belum diperiksa,” ujarnya.
Polisi menjelaskan, tersangka baru tiba di Indramayu pada Selasa (26/8/2025) dini hari setelah ditangkap di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pagi harinya langsung dilakukan konferensi pers penangkapan sehingga pemeriksaan mendalam belum sempat dilakukan.
“Begitu sampai harus segera dirilis, jadi belum sempat diperiksa untuk menggali apa motifnya, ini direncanakan atau tidak, tentu harus diperiksa terlebih dahulu,” jelas Toni.
Sebagai kuasa hukum, Toni memaklumi alasan itu. Ia menyatakan akan menunggu hasil pemeriksaan lanjutan untuk memastikan apakah pasal pembunuhan berencana (Pasal 340 KUHP) bisa dikenakan.
“Saya juga minta kepada Pak Kasat kalau sudah ditemukan unsur pembunuhan berencananya yaitu Pasal 340 KUHP mohon kabari saya,” tegasnya.
Toni juga meminta keluarga korban yang sudah terlanjur kecewa agar tetap menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
“Biarkan penyidik melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah ada perencanaan atau tidak, masuk tidak unsur pidananya,” ujarnya.
Tampang Alvian Maulana Sinaga
Pihak Polres Indramayu akhirnya menunjukkan tampang Alvian Maulana Sinaga (23). Dia merupakan pembunuh Putri Apriyani (24), kekasihnya sendiri.
Alvian diamankan polisi dalam pelariannya di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (23/8/2025). Oknum polisi yang bertugas di Polres Indramayu itu diamankan dua pekan setelah mayat Putri ditemukan di kamar kos di Blok Ceblok, Desa Singajaya, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (9/8/2025).
Misteri Tewasnya Brigadir Esco dengan Jeratan di Leher, Warga Tak Cium Bau Busuk, Hilang 5 Hari |
![]() |
---|
Brigadir Esco Hilang Sejak 19 Agustus, Istri Tak Pernah Melapor, Ditemukan Tewas Leher Terikat Tali |
![]() |
---|
Kronologi Brigadir Esco Polisi di Lombok Barat Ditemukan Tewas Leher Terikat Tali, Anggota Intel |
![]() |
---|
Bos Bengkel Ditangkap Polisi, Korban Rugi Ditipu Rp20 Juta, Perbaiki Mobil Malah Tambah Rusak |
![]() |
---|
Profil Brigadir Esco Faska Tewas Terjerat Tali, Intel Polisi, Istri Pingsan Tak Keluar Rumah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.