Advetorial

PLN UIW Babel Gelar FGD untuk Mendorong Percepatan Pengembangan Tambak Udang

Penerapan Teknologi IoT (Internet of Things), sensor kualitas air, hingga sistem otomatisasi menjadi bagian penting dalam mewujudkan

Editor: Hendra
Dok. PLN
Salah satu pemateri forum diskusi dalam pengembangan tambak udang di Bangka Belitung mengundang para pengusaha tambak udang di Bangka Belitung. Kegiatan ini di inisiasi dan dilaksanakan oleh PLN UIW Babel untuk mendukung Budidaya tambak udang vaname di Bangka Belitung 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - PT PLN (Persero) UIW Bangka Belitung mendorong percepatan pengembangan tambak udang modern dan berkelanjutan melalui gelaran Focus Group Discussion (FGD) bertajuk PLN Shrimp Farming Engagement Summit 2025 yang berlangsung pada Senin (17/11/2025).

Kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi lintas sektor untuk merumuskan strategi penguatan industri budidaya udang di Kepulauan Bangka Belitung.

General Manager PLN UIW Babel, Ira Savitri menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah, seluruh peserta dan narasumber yang hadir untuk berbagi pengalaman, strategi, dan inovasi terkait pengembangan budidaya udang di Bangka Belitung.

Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum, Anton Wahyu Utomo mewakili General Manager PLN UIW Babel membacakan sambutan dalam kegiatan FGD tentang tambak udang di Soll Marina Hotel Bangka.
Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum, Anton Wahyu Utomo mewakili General Manager PLN UIW Babel membacakan sambutan dalam kegiatan FGD tentang tambak udang di Soll Marina Hotel Bangka. (Dok. PLN)

“Industri tambak udang saat ini menjadi salah satu sektor akuakultur dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Meningkatnya permintaan ekspor menjadikan komoditas ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Melalui forum seperti ini, kita berharap wawasan, pengalaman, dan inovasi yang dibagikan para narasumber dapat mendorong pengembangan budidaya udang di Bangka Belitung secara lebih terarah dan berkelanjutan,” ujar Ira.

Senior Manager KKU PLN UIW Babel, Anton Wahyu Utomo, dalam sambutannya menjelaskan, Bangka Belitung memiliki garis pantai yang panjang serta sumber daya alam yang mendukung, sehingga berpotensi besar menjadi pusat pertumbuhan industri tambak modern.

Menurut Anton, penerapan Teknologi IoT (Internet of Things), sensor kualitas air, hingga sistem otomatisasi menjadi bagian penting dalam mewujudkan smart shrimp farming di Babel.

Salah satu pemateri forum diskusi pengembangan tambak udang di Bangka Belitung yang dilaksanakan oleh PLN di Hotel Soll Marina adalah dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Salah satu pemateri forum diskusi pengembangan tambak udang di Bangka Belitung yang dilaksanakan oleh PLN di Hotel Soll Marina adalah dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (Dok. PLN)

Anton menegaskan bahwa ketersediaan energi yang andal menjadi salah satu kunci keberhasilan operasional tambak udang modern. 

“PLN UIW Bangka Belitung dalam kondisi siap mendukung penuh kebutuhan listrik industri tambak. Daya mampu sistem dalam posisi aman dan jaringan telah diperkuat,” ungkapnya.

Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan, Eriasmono yang hadir melalui zoom menyebutkan Melalui layanan PLN One Stop Energy Solution, PLN menyediakan konsultasi kebutuhan kelistrikan mulai dari perencanaan, tambah daya, penyambungan baru, hingga solusi efisiensi energi bagi pelaku usaha tambak.

“Kami ingin tumbuh bersama para pelaku usaha tambak dan seluruh pemangku kepentingan. Kolaborasi menjadi kata kunci untuk mewujudkan ekosistem tambak modern yang efisien dan berkelanjutan di Bangka Belitung,” jelas Eri.

FGD tersebut diharapkan tidak hanya menjadi ruang diskusi, namun juga wadah memperkuat jaringan, berbagi pengalaman, dan merumuskan solusi atas berbagai tantangan industri tambak vaname di Babel.

Manajemen PLN Babel bersama Pemerintah daerah, Narasumber, tamu undangan dan seluruh pengusahan tambak udang di Babel berfoto bersama dalam kegiatan FGD Tambak Udang di Soll Marina Hotel
Manajemen PLN Babel bersama Pemerintah daerah, Narasumber, tamu undangan dan seluruh pengusahan tambak udang di Babel berfoto bersama dalam kegiatan FGD Tambak Udang di Soll Marina Hotel (Dok. PLN)

Sementara itu mewakili Gubernur Bangka Belitung, Staff Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Pemprov Kepulauan Babel, dr. H. Andri Nurtito, MARS, menyampaikan bahwa pemerintah provinsi terus menjalin komunikasi dengan PLN untuk memastikan ketersediaan suplai energi bagi pelaku budidaya udang.

“PLN telah memberikan dukungan suplai energi sehingga proses budidaya dapat berjalan lebih lancar, efisien, dan efektif. Melalui FGD ini, berbagai pihak dapat melahirkan alternatif solusi untuk menekan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan pelaku tambak,” ujarnya.

Dukungan serupa disampaikan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Tambak Udang Indonesia (APTIN) Bangka Belitung, Ahmad Safran. Ia menilai ketersediaan listrik PLN bagi pengusaha tambak selama ini berjalan baik tanpa hambatan berarti.

“Kerja sama dengan PLN cukup baik. Pasokan listrik stabil dan lebih efisien dibanding penggunaan genset. Dari sisi biaya, listrik PLN jauh lebih murah dan minim risiko dibanding solar,” ujarnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved