Pedagang Kue Menjerit, Harga Tepung Terigu Kini Capai Rp13.000 per Kilo

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang gandum di pasar pagi Kota Pangkalpinang.

Pedagang Kue Menjerit, Harga Tepung Terigu Kini Capai Rp13.000 per Kilo

BANGKAPOS.COM , BANGKA -- Harga tepung terigu di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ), khusus di Pangkalpinang, semakin melambung.

Hingga Rabu ( 10/8/2022), harga tepung terigu belum ada tanda-tanda penurunan, malah melambung.

Semakin melambungnya harga tepung terigu, membuat sejumlah pedagang kue mulai 'menjerit' dan merasakan dampaknya.

Salah satunya adalah Tika (45), pedagang kue keroket di Jalan KH Abdurrahman Siddik, Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ).

Menurut Tika, sudah sejak tiga bulan terakhir harga tepung terigu naik.

Baca juga: Ciri-ciri Suami Punya Selingkuhan, 3 Cara Mengatasi Suami Ketahuan Selingkuh ala dr Aisah Dahlan

Baca juga: Jenderal, Irjen, Brigadir, Bharada, Ini Daftar Urutan Pangkat Polisi dari Tertinggi hingga Terendah

Baca juga: Pengakuan Bharada E yang Dapat Perintah Atasan, Woi Tembak . . . Tembak . . .

Baca juga: 5 Bacaan Doa Agar Terlihat Cantik dan Bercahaya, Aura Wajah Terpancar Setiap Hari

Baca juga: Potret Luna Maya Ketika Kenakan Outfit Kaos Stripe Berwarna Dasar Biru, Harga Kaosnya Lumayan

Padahal tepung terigu diperlukan sebagai bahan tambahan pembuatan kue di rumah atau tempat usahanya.

Toko tepung terigu di pasar induk pembangunan Pangkalpinang. (Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah) (bangkapos.com)

Sebelumnya, kata Tika tepung terigu hanya Rp9.000 per Kg, namun kini mencapai Rp13.000 per Kg.

"Kalau kami biasa pakai segitiga biru atau mila itu lah, awalnya kemarin hanya Rp9.000, sekarang sudah Rp13.000 naik terus. Macam-macam toko beda harganya," ujar Tika kepada Bangkapos.com, Rabu (10/8/2022).

Dia menduga masalah kenaikan harga terigu tidak diperhatikan pemerintah, padahal harga terigu terus mengalami kenaikan.

"Naiknya sudah berapa kali, apalagi kami banyak pakai terigu kalau sedikit nanti lengket susah pas digoreng," jelas Tika.

Mengenai omzet, Tika mengatakan omzet yang diperolehnya sudah pasti berkurang. Hal itu dikarenakan pembelian bahan pokok naik, sementara harga jual kue keroket masih sama.

"Kalau mau naikan harga tidak mungkin. Jadi sudah pasti omzet berkurang karena bahan pokok mahal, untung sekarang minyak sudah turun," ucapnya.

Sehari 15 Kilo Gandum

Senada dengan Tika, Indah (32) penjual kue donat di jalan Ahmad Yani Kota Pangkalpinang juga mengaku gandum sebagai komoditas utama pembuatan kue donat. 

Baca juga: Bharada E Dapat Perintah Tembak, Beberkan yang Dilakukannya Setelah Brigadir J Tewas, Diiming-imingi

Baca juga: Curhatnya Dewi Centong, Camat Payakumbuh Timur yang Dipecat karena Konten Ala Citayam Fashion Week

Baca juga: Potret Luna Maya Ketika Kenakan Outfit Kaos Stripe Berwarna Dasar Biru, Harga Kaosnya Lumayan

Baca juga: IPW Sebut Satgasus yang Pernah Dijabat Ferdy Sambo Geng Mafia di Tubuh Polri

Baca juga: 6 Doa Dahsyat yang Dapat Dipanjatkan Setelah Salat Subuh agar Rejeki Berlimpah

Halaman
123

Berita Terkini