Selain itu, korban juga sering diancam akan dibunuh jika memberi tau perbuatan keji ayahnya itu kepada orang lain.
"Ayahnya itu udah bukan manusia lagi, sifatnya udah kayak iblis. Masa anaknya disuruh nyuri terus dia yang ngambil uangnya. Kadang-kadang kalau anaknya dapat beasiswa, uangnya diambil sama dia (pelaku-red)," ungkapnya.
Dwi menjelaskan, orang tua korban sudah lama berpisah dan korban dipaksa oleh ayahnya untuk tinggal bersama dirinya.
Padahal, ayahnya tersebut kerap menganggur dan dikenal suka mabuk-mabukan.
"Ayah korban ini memang suka KDRT sama keluarganya, termasuk sama istrinya. Dan anaknya itu sebenarnya mau tinggal sama ibuknya, tapi enggak dibolehin," ujarnya.
Namun karena sudah yakin dengan cerita dan pengakuan dari korban, Dwi pun berkoordinasi dengan Kepala Sekolah untuk melaporkan kejadian itu ke Polsek Sungaiselan.
"Jadi kemarin waktu pulang sekolah sengaja saya tungguin bapaknya itu yang kebetulan mau jemput korban," terangnya.
Lanjut dia, ketika bapaknya datang ke sekolah, dia pun bertanya secara langsung kepada yang bersangkutan dan memarahinya karena telah berbuat tega dan kurang ajar kepada putrinya sendiri.
"Pas pulang sekolah kemarin sempat saya tanyain, tapi bapaknya ini enggak ngaku dan langsung lari (kabur-red)," sambungnya.
Ayah Rudapaksa Anak Sempat Mencoba Kabur
Kapolsek Sungaiselan, Iptu Hafiz Febrandani mengungkapkan, pihaknya mendapatkan laporan terkait peristiwa itu pada Selasa (16/8/2022) siang.
Menindaklanjuti laporan tersebut, dengan berbekal informasi dari warga sekitar, pihaknya pun mencari keberadaan pelaku yang saat itu diketahui hendak melarikan diri.
"Sekitar jam 5 sore, pelaku berhasil kami amankan ketika pelaku mencoba kabur ke arah hutan," ucap Hafiz kepada Bangkapos.com, Rabu (17/8/2022).
Lanjut dia, saat proses penangkapan oleh anggota Polsek Sungaiselan, pelaku sempat memberontak dan mencoba meloloskan diri.
Kemudian, demi kepentingan penyelidikan, pelaku pun dibawa ke kantor Polsek Sungaiselan untuk diperiksa.