BANGKAPOS.COM, BANGKA--Memasuki hari ketiga Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolan Menengah pertama (SMP) di Kota Pangkalpinang  khususnya di lima sekolah sudah penuh atau overload.

Situasi Pendaftaran SMP di Pangkalpinang, Lima Sekolah Overload, Lima Sekolah Kekurangan Pendaftar

Lima sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Pangkalpinang menghadapi masalah overload pendaftar.

Hal ini terlihat dari hasil rekapitulasi pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMP Negeri Kota Pangkalpinang tahun 2023 hingga tanggal 21 Juni 2023 pukul 07:00 WIB pagi ini.

Kelima sekolah yang mengalami overload pendaftar adalah sebagai berikut:

1. SMP 1 Pangkalpinang mengalami kelebihan 60 pendaftar. Kuota penerimaan yang seharusnya hanya 252 orang, kini telah mendaftar sebanyak 312 orang.
2. SMP 2 Pangkalpinang mengalami kelebihan 151 pendaftar. Kuota penerimaan yang sebelumnya ditargetkan sebanyak 288 orang, kini telah mendaftar sebanyak 439 orang.
3. SMP 3 Pangkalpinang mengalami kelebihan 75 pendaftar. Target kuota sebelumnya hanya 252 orang, namun kini yang mendaftar mencapai 327 orang.
4. SMP 6 Pangkalpinang mengalami kelebihan 43 pendaftar. Target kuota sebelumnya hanya 252 orang, namun yang mendaftar mencapai 295 orang.
5. SMP 7 Pangkalpinang mengalami kelebihan pendaftar sebanyak 89 orang. Kuota penerimaan yang sebelumnya ditargetkan sebanyak 252 orang, kini yang mendaftar mencapai 341 orang.

Di sisi lain, terdapat lima SMP yang masih kekurangan pendaftar, yaitu:

• SMP 4 masih kekurangan 24 orang.
• SMP 5 masih kekurangan 66 orang
• SMP 8 masih kekurangan 72 orang.
• SMP 9 masih kekurangan 105 orang.
• SMP 10 masih kekurangan 93 orang.

Subkoordinator Peserta Didik dan Pendidikan Karakter Dindinbud Kota Pangkalpinang, Al Hatas Cahyadi,, menjelaskan bahwa SMP 9 dan SMP 10 Pangkalpinang memang masih kekurangan siswa-siswi.

Meski pendaftaran sudah over tapi PPDB masih terus berlangsung hingga hari terkahir Sabtu (24/6) nanti.

Sebab, kata Hatas masih ada beberapa sekolah yang masih belum penuh pendaftarannya.

"Memang sampai hari ini secara keseluruhan pendaftaran PPDB SMP ini sudah overload, atau ada selisih 58 orang dari kuota yang kami siapkan. Ini nanti akan kita lihat sampai dengan akhir pendaftaran apakah ini sudah tersalurkan ke sekolah swasta atau seperti apa," ujar Hatas saat ditemui Bangkapos.com, Rabu (21/6/2023).

Menurut Hatas, pada tahap awal pendaftaran seperti ini, pihaknya tidak bisa melarang masyarakat untuk memilih mendaftarkan anak mereka ke sekolah sesuai zona yang diinginkan.

Hal ini mengakibatkan terjadinya penumpukan pendaftar di beberapa sekolah.

"Kami tidak bisa melarang masyarakat untuk tidak mendaftarkan anak mereka ke sekolah yang menurut mereka terbaik sesuai zona. Misalnya, zonanya masuk SMP 2 Pangkalpinang, tapi setelah masuk dalam ranking, ternyata tidak masuk lagi. Maka, mereka harus memilih sekolah yang masih berada dalam zona yang sama, seperti SMP 9," jelas Hatas kepada Bangkapos.com pada Rabu (21/6/2023).

Padahal, menurutnya, yang dibutuhkan saat ini adalah pendidikan itu sendiri, bukan lembaga pendidikannya.

"Jadi artinya saya imbau kepada orangtua kalau memang sudah tidak diterima di sekolah yang kita inginkan, silahkan cari sekolah yang kuotanya masih tersedia, serta yang masih dalam satu zona," paparnya.