Baca tanpa iklan
BANGKAPOS.COM - Viral di media sosial, kisah Eko, warga Desa Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang mengaku diteror setelah mengadukan sound horeg ke kepala desa, menjadi sorotan publik.
Eko awalnya mengeluh karena terganggu dengan suara keras dalam acara Kepung Carnival yang digelar di desanya.
Selain suara bising, ia juga merasa keberatan atas pungutan iuran yang ditarik panitia hingga ratusan ribu rupiah per kepala keluarga.
Pengakuan Eko tersebut disiarkan pertama kali oleh radio lokal Andika FM pada 29 Juli 2025.
Ia menyebut, tak lama setelah menyampaikan keluhan ke kades, rumahnya justru digeber suara sound horeg lengkap dengan lampu sorot selama berjam-jam.
“Orang tua saya yang sakit sampai ketakutan,” ujar Eko.
Lebih parah lagi, foto Eko dan istrinya tersebar di media sosial dengan narasi negatif, seolah-olah mereka adalah penyebab keributan.
Klarifikasi Panitia dan Mediasi
Panitia Kepung Carnival membantah tudingan adanya perintah untuk menyerang rumah Eko.
“Sebenarnya tidak ada yang seperti itu,” kata Farid, perwakilan panitia dalam dialog bersama Andika FM, Jumat (1/8/2025).
Farid menyebut, jika ada sound horeg yang dimainkan di depan rumah Eko, itu di luar kendali panitia.
Kepala Desa Kepung, Ida Arief, juga menjelaskan bahwa kegiatan seperti ini tidak dilakukan setiap hari, melainkan hanya dua tahun sekali, dan tidak pernah ada laporan resmi dari warga selama kegiatan berlangsung.
Mediasi akhirnya dilakukan pada Sabtu (2/8/2025) di kantor kecamatan. Hadir dalam pertemuan tersebut panitia, perangkat desa, dan Eko sendiri.
“Semua hadir dan akhirnya bersepakat menjalin perdamaian,” ujar Kapolsek Kepung AKP Bambang Suprijanto.
Menurutnya, konflik ini dipicu oleh miskomunikasi, namun kini sudah berakhir damai.
Baca juga: Ingat Yusuf, Dulu Viral Tinggal di Kolong Jembatan Bersama Bayinya, Kini Ditangkap Kasus Penggelapan
Baca juga: Dokter atau Penipu? Fakta Janggal Sosok Hafiz yang Viral dan Menghilang