BANGKAPOS.COM - Isu reshuffle kabinet kembali mencuat menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto diisukan akan melakukan reshuffle kabinet setelah HUT ke-80 RI, benarkah?
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasb pun buka suara soal isu Presiden Prabowo Subianto yang akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet setelah peringatan HUT ke-80 RI.
“Soal reshuffle ini tiap minggu muncul pertanyaan reshuffle walaupun juga sudah dijawab beberapa kali, jadi tugas para pembantu presiden adalah menjalankan perintah presiden untuk menjalankan amanah-amanah yang diberikan oleh presiden, bukan berspekulasi,” kata Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (14/8/2025).
Baca juga: Terima Ancaman Lalu Lapor Polisi Tapi Tak Digubris, Dea Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya
“Itu yang dikerjakan oleh para pembantu presiden termasuk di Kantor Komunikasi Kepresidenan," ujarnya
Hasan menegaskan, reshuffle kabinet hanya diumumkan oleh presiden.
“Jadi selama tidak diumumkan oleh presiden, tentu kita tidak perlu berspekulasi untuk itu, mari kita fokus saja bekerja menjalankan perintah-perintah dari presiden dan menjalankan program-program pemerintahan,” ujarnya.
“Kalaupun itu ada nanti, ya kita kan tahu begitu diumumkan oleh presiden.”
Sementara pengamat politik Ray Rangkuti memperkirakan Presiden Prabowo tidak akan melakukan reshuffle kabinet pada 2025 karena enggan terjadi keributan politik.
“Sampai tahun 2025, saya kira tidak akan ada reshuffle. Kalaupun ada reshuffle, mungkin itu akan dilakukan tahun 2026 ke sana,” ucap Ray dalam dialog Kompas Petang KompasTV pada 7 Agustus 2025.
“Lagi-lagi alasannya karena Pak Prabowo sedang tidak ingin membangun keributan politik. Bagaimanapun reshuffle itu sedikit banyak akan menimbulkan keriuhan politik."
"Oleh karena itulah, Pak Prabowo nampaknya akan menahan diri dulu karena kita sedang berhadapan dengan begitu banyak persoalan yang dihadapi.” tutupnya.
Sosok Hasan Nasbi
Hasan Nasbi merupakan sosok pengamat dan konsultan politik asal Bukittinggi, Sumatera Barat.
Pria kelahiran 1979 ini diketahui memiliki trah keturunan dari tokoh cendikiawan dan ulama Indonesia, yakni mendiang Buya Syafii Maarif.