Aksi Demo Timah

Keluh Kesah Emak-emak Pelimbang Timah, Ngaku Resah Ada Satgas Timah dan Harga Beli Murah

Emak-emak pelimbang timah berkeluh kesah di tengah ekonomi yang sulit.

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra
ASPIRASI EMAK-EMAK PELIMBANG TIMAH - Sejumlah emak-emak saat menyampaikan aspirasi sambil membawa peralatan ngelimbang dan semangkuk timah ke PT Timah Sungailiat, Bangka, Senin (6/10/2025).  

BANGKAPOS.COM - Emak-emak pelimbang timah berkeluh kesah di tengah ekonomi yang sulit.

Sri bersama emak-emak mendatangi Kantor PT Timah Sungailiat, Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Senin (6/10/2025) siang.

Sebagai seorang yang kesehariannya ngelimbang untuk mencari sedikit timah demi kebutuhan nafkah sehari-hari, Sri berharap bisa dengan mudah menjual timah dengan harga yang sesuai.

Datang konvoi menggunakan sepeda motor, mereka memarkirkan kendaraannya di dekat gerbang belakang Kantor PT Timah Sungailiat. 

Dengan suara tinggi melengking, sebagian dari mereka datang membawa sejumah peralatan yang biasa digunakan untuk ngelimbang (mencari timah dengan cara konvensional-red).

Ada yang membawa sehelai karpet, ember hingga piring yang biasa digunakan untuk mencuci timah secara manual.

Ada pula yang membawa semangkuk timah sambil berteriak menyampaikan aspirasinya. 

Baca juga: Sosok Fahmi Mochtar, Eks Dirut PLN Era SBY Terjerat Korupsi PLTU Kalbar, Rugikan Negara Rp323,1 M

Kedatangan mereka untuk menyampaikan keluh kesah masyarakat penambang yang kondisinya saat ini dianggap sedang sulit.

Mereka mengeluhkan tentang kondisi pertimahan di Bangka Belitung saat ini yang harga beli terhadap timah penambang cenderung murah.

Tak hanya itu, mereka juga mengaku resah dengan adanya kehadiran satgas timah yang membuat timah-timah mereka tidak ada yang mau beli.

“Kami ini enggak tahu, kami ini orang buta, kami nih enggak paham masalah SN timah ini. Kalau PT Timah mau beli Rp260 (ribu per kg-red), nih kami antar ke PT Timah, kami enggak tahu masalahnya,” kata Sri Wahyuni, seorang emak-emak yang berdialog di depan anggota polisi.

Nadanya meninggi, wajahnya tampak geram sembari mengangkat-angkat semangkuk timah yang dimilikinya.

Sebagai seorang yang kesehariannya ngelimbang untuk mencari sedikit timah demi kebutuhan nafkah sehari-hari, Sri berharap bisa dengan mudah menjual timah dengan harga yang sesuai.

“Kita nih beban hidup lah banyak, ditambah kayak nih lagi, pacak bunuh diri lama-lama,” ucap Sri sambil coba ditenangkan oleh rekan-rekannya.

“Kami tunggu selasa depan, kalau dakde (tidak ada keputusan yang baik-red), kami demo lagi,” sambungnya.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved