Bangka Pos Hari Ini

Hati Kami Juga Hancur, Insiden Perusakan Kantor PT Timah Tbk Meninggalkan Trauma

Insiden aksi massa yang berujung perusakan fasilitas kantor PT Timah Tbk itu meninggalkan trauma bagi sejumlah karyawan.

Editor: M Ismunadi
Bangkapos.com
Bangka Pos Hari Ini, Rabu (8/10/2025). 

Sekitar pukul 14.44 WIB, pengunjuk rasa berhasil menerobos barikade pengamanan polisi. Mereka pun langsung merusak fasilitas kantor PT Timah dan memecahkan kaca hingga berserakan. Pagar besi berwarna toska di depan kantor juga ambruk setelah didorong kuat oleh massa.

Teriakan dan sorakan menggema di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman Pangkalpinang, sementara ratusan kamera ponsel terangkat ke udara, merekam detik-detik ketika massa aksi tumpah ke halaman kantor PT Timah Tbk.

Tampak di halaman gedung utama, kepulan asap hitam membumbung tinggi. Dari lantai dua, beberapa orang tampak melemparkan kursi dan dokumen dari lantai dua. Lembaran kertas melayang di udara, terbawa angin, sementara di halaman depan api membesar membakar tumpukan barangbarang yang dilempar keluar.

Suasana di halaman kantor terus memanas. Massa berdesakan hingga ke pintu masuk, sementara batu dan botol air mineral terus melayang ke arah gedung. Setelah massa berhasil memasuki ruangan kantor, lemparan batu mulai berhenti, berganti dengan aksi pembakaran perabot di halaman depan.

Kesepakatan

Setelah hampir empat jam menggelar aksi unjuk rasa, sejumlah perwakilan penambang akhirnya diterima masuk dalam ruang pertemuan PT Timah. Pertemuan terbatas tersebut dihadiri direksi PT Timah, Kapolda Bangka Belitung Irjen Hendro Pandowo, dan Ketua DPRD Bangka Belitung Didit Srigusjaya.

Demonstrasi yang diwarnai kericuhan tersebut, akhirnya berangsur redam setelah terjadi kesepakatan antara perwakilan massa dan pihak PT Timah terkait tuntutan mereka. Di mana PT Timah mengabulkan seluruh tuntutan massa, termasuk kenaikan harga timah dan pembayaran tunai hasil tambang rakyat.

Kemudian Gubernur Babel Hidayat Arsani didampingi Ketua DPRD Babel Didit Srigusjaya, Dirut PT Timah Restu Widiyantoro dan anggota DPR RI Bambang Patijaya, menemui para demonstran dan berdialog di depan kantor PT Timah Tbk. Usai berdialog, massa yang turun dalam aksi tersebut akhirnya kembali ke daerah masing-masing.

Sebaiknya Musyawarah

Insiden aksi massa yang berujung perusakan fasilitas kantor PT Timah Tbk itu meninggalkan trauma bagi sejumlah karyawan perusahaan pelat merah tersebut. Meski ada juga lebih tegar dan tetap beraktivitas seperti biasa pascainsiden tersebut.

“Sebagai masyarakat serumpun dan sebalai, kita terbiasa dengan ramah, sapa, senyum, dan sopan santun. Sangat disayangkan kalau sampai ada tindakan yang penuh amarah seperti kemarin. Musyawarah dan duduk bersama adalah solusi terbaik,” ujar perempuan yang bertugas di kantor PT Timah Tbk di Pangkalpinang setelah sebelumnya sempat bertugas di Belinyu, Kabupaten Bangka itu.

“Suami saya pun putra daerah Bangka. Kami ini orang Bangka asli. Dari kecil masyarakat melayu sopan santun, ramah, dan menghargai orang. Di Mentok dulu masyarakat melayu baik, penuh senyum, tutur bahasanya halus,” lanjutnya.

Serupa disampaikan karyawan PT Timah Tbk lainnya saat ditemui terpisah. Mengaku sudah terbiasa menghadapi aksi demo, pria itu turut menyayangkan aksi anarkis yang terjadi.

“Kalau saya sih biasa saja. Sudah sering lihat demo di sini. Namanya perusahaan tambang, apalagi timah, pasti punya risiko tinggi. Yang penting kita kerja maksimal dan perusahaan juga mendengar aspirasi masyarakat,” ujarnya saat ditemui di kantor PT Timah Tbk, Pangkalpinang, Selasa (7/10).

“Saya paham masyarakat ingin didengar. Tapi sebaiknya disampaikan dengan musyawarah, bukan dengan cara yang merusak. Karena yang rugi bukan cuma perusahaan, tapi juga masyarakat sendiri,” lanjutnya.

Sumber: bangkapos
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved