Pembunuhan Dirut Media Online

Rekonstruksi Pembunuhan Adityawarman, Dua Tersangka Saling Serang di TKP, Keluarga Histeris

Rekonstruksi pembunuhan Adityawarman di Pangkalpinang berlangsung menegangkan. Dua tersangka saling serang di TKP, keluarga korban histeris

|
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Bangkapos.com/Adi Saputra
REKONSTRUKSI -- Kedua tersangka Martin dan Hasan, saat melakukan rekonstruksi di TKP pembunuhan di kawasan Dealova, Kelurahan Air Kepala Tujuh, Kecamatan Gerunggang, Pangkalpinang, Kamis (9/10/2025). 

Pembunuhan Berencana dan Pencurian dengan Kekerasan

Direktur Reskrimum Polda Babel, Kombes Pol M. Rivai Arvan, melalui Kasubdit Jatanras Kompol Faisal Fatsey, menjelaskan bahwa rekonstruksi ini merupakan bagian akhir dari proses penyidikan.

“Ada 26 adegan yang diperagakan. Semua sudah sesuai hasil pemeriksaan dan alat bukti. Kami tegaskan, ini kasus pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan,” ujar Kompol Faisal.

Kedua tersangka dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 340 KUHP (pembunuhan berencana), Pasal 338 KUHP (pembunuhan biasa), dan Pasal 365 KUHP (pencurian dengan kekerasan).

“Berkas segera kami serahkan ke Kejaksaan. Kami pastikan proses hukum berjalan transparan dan adil,” tegasnya.

Reaksi Keluarga: "Kami Tidak Akan Tenang Sebelum Pelaku Dihukum Mati"

Setelah rekonstruksi berakhir sekitar pukul 11.40 WIB, keluarga korban melampiaskan amarah dengan melempar air dan berusaha mendekati tersangka saat keduanya digiring ke mobil tahanan.

“Bawa ke sini! Biar kami salaman sebelum dia masuk penjara!” teriak salah satu keluarga sambil menangis.

Beberapa orang bahkan mencoba mendekat sebelum dihalangi petugas.

Emosi memuncak ketika seorang wanita, yang disebut kerabat dekat korban, menjerit

“Hasan, kamu munafik! Kamu fitnah Martin, tapi kamu juga ikut bunuh!”

Kedua tersangka akhirnya diamankan ke Mapolda Babel dengan pengawalan ketat.

Latar Belakang Pembunuhan: Dendam dan Uang

Dari hasil penyidikan, motif pembunuhan Adityawarman diduga kuat karena dendam pribadi dan masalah uang.

Hasan, yang bekerja sebagai sopir korban, merasa sakit hati karena ditegur keras terkait pekerjaannya.

Ia kemudian bersekongkol dengan Martin, teman lamanya, untuk “mengajari pelajaran” kepada korban.

Namun, rencana itu berubah menjadi pembunuhan brutal.

Setelah korban tewas, kedua tersangka sempat mengambil sejumlah uang tunai dan barang berharga, termasuk mobil pribadi milik Adityawarman.

(Bangkapos.com/Adi Saputra).

Sumber: bangkapos.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved