Berita Bangka Selatan
Masyarakat Empat Desa di Lepar Siap Dukung Program Penanaman Kelapa Penggerak Ekonomi Lokal
Mayoritas lahan tidur milik warga yang berada di Kecamatan Lepar berstatus Hak Pengelolaan Lahan atau HPL. HPL merupakan hak ...
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Antusiasme masyarakat terhadap program penanaman kelapa yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus meningkat. Warga di empat desa di Kecamatan Lepar, Kabupaten Bangka Selatan, menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung program tersebut.
Program ini diharapkan tidak hanya menjadi penggerak ekonomi dan peningkat kesejahteraan masyarakat, tetapi juga membuka peluang bagi Kecamatan Lepar untuk bisa diakses dunia dari perkebunan kelapa.
Camat Lepar, Ferry Edward bilang masyarakat di Desa Penutuk, Desa Tanjung Labu, Desa Tanjung Sangkar dan Desa Kumbung sangat antusias dengan program perkebunan kelapa. Pasalnya, hingga kini masih banyak lahan tidur milik warga yang belum dimanfaatkan secara optimal. Dengan begitu lahan-lahan tersebut dinilai sangat potensial untuk dikembangkan untuk perkebunan kelapa.
“Karena sejauh ini masih banyak lahan-lahan masyarakat yang memang saat ini belum tertanam ataupun dilakukan penanaman,” kata Ferry kepada Bangkapos.com di Lepar, Senin (13/10/2025).
Ferry menyebut pemerintah kecamatan telah menginstruksikan setiap desa agar segera melakukan inventarisasi luasan lahan tidur milik masyarakat. Koordinasi telah dilakukan dengan para kepala desa guna mempercepat tahapan pendataan calon penerima program. Masing-masing kepala desa akan melakukan pendataan masyarakat yang bersedia mengikuti program penanaman kelapa dicanangkan oleh pemerintah provinsi.
Baca juga: Hidayat Arsani Matangkan Program Budidaya Kelapa di Kecamatan Lepar untuk Tembus Pasar Dunia
Mayoritas lahan tidur milik warga yang berada di Kecamatan Lepar berstatus Hak Pengelolaan Lahan atau HPL. HPL merupakan hak menguasai tanah negara yang kewenangannya dilimpahkan kepada badan atau instansi pemerintah atau badan usaha tertentu untuk dikelola. Hasilnya secara regulasi dinilai tidak ada hambatan dalam pelaksanaan program penanaman kelapa di Kecamatan Lepar.
“Kalau semua pendataan sudah selesai, kami akan langsung melaporkan dan menghadap ke bapak Gubernur untuk menyampaikan kondisi di lapangan,” ujar Ferry.
Walaupun belum ada jumlah pasti lahan dan peserta program Ferry Edward menegaskan bahwa antusiasme warga sangat besar. Berdasarkan data inventarisasi sementara terdapat kurang lebih 1.000 hektare lahan yang siap ditanami kelapa. Ke depan program ini tidak hanya meningkatkan produksi kelapa, namun bisa membawa dampak ekonomi signifikan bagi masyarakat.
Program penanaman kelapa diharapkan menjadi langkah awal peningkatan kesejahteraan masyarakat Kecamatan Lepar. Sehingga mampu mendorong wilayah tersebut menjadi salah satu sentra kelapa unggulan di daerah. Apalagi jika berjalan sesuai harapan, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan membangun pabrik kelapa di Kecamatan Lepar.
“Seperti yang disampaikan bapak Gubernur, jika program ini berjalan sesuai harapan, akan dibangun pabrik kelapa,” ucapnya.
Ferry Edward mengajak masyarakat ikut memanfaatkan peluang yang diberikan oleh pemerintah. Apalagi masyarakat cukup menyediakan lahan dan masih memegang kendali atas lahan itu. Sementara keperluan lain mulai dari bibit, pupuk, hingga biaya pemeliharaan akan ditanggung oleh investor. Masyarakat pemilik lahan akan mendapatkan skema bagi hasil sebesar 20 persen per bulan untuk setiap hektare lahan.
“Dengan begitu, yang akan merasakan manfaatnya bukan hanya para petani, tetapi seluruh lapisan masyarakat,” tukas Camat. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
Hidayat Arsani Matangkan Program Budidaya Kelapa di Kecamatan Lepar untuk Tembus Pasar Dunia |
![]() |
---|
Pemkab Bangka Selatan Alokasikan Dana IJD Rp38 Miliar Untuk Perbaikan Jalan Simpang Rimba-Permis |
![]() |
---|
Sindeng dan Kue Badak Lepar Bangka Selatan Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025 |
![]() |
---|
Jeriji IJTI Mini Expo UMKM Bangka Selatan Sukses Gerakkan Ekonomi dan Satukan Warga Desa |
![]() |
---|
Kue Badak dan Sindeng Asal Bangka Selatan Ditetapkan Menjadi WBTb |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.